Chereads / Somebody We Will Be / Chapter 7 - Sakazuka - Pergi ke Pantai Part 1

Chapter 7 - Sakazuka - Pergi ke Pantai Part 1

Uwah, sepertinya Reo sedang tidur dengan sangat lelap. Bahkan berkali-kali Sakura-san mencoba untuk membangunkannya, dia sama sekali tidak bangun. Hmm... Yah, itu memang sifatnya Reo, sih...

"Siapha yang bhilang bhwegitu hwah?"

Ah, apakah aku membangunkannya?

"Oh, kamu..."

Yo! Apakah kau sudah bangun?

"Udwah dhari tadii lah!! Hmmmm~"

Masih mengumpulkan jiwa sepertinya dia... Oh! Kalau begitu...

Reo, ini angka berapa?

"Hm? Lima?"

Salah! Ini angka empat! Hah... Raup dulu gitu lho sana! Baru ngomong!

"Ngapain kamu bilang kalimat yang sama sama Ibu?"

Oh, Sakura-san!

"Reo gimana dia? Oh, udah bangun! Iyah~ saya minta maaf ya, anak saya begitu ngga berguna kayak gini?"

Ngga kok, ngga apa-apa!

"Ya sudah Narator-san... Kalau Reo sudah selesai, suruh cepat dia untuk ke bawah, ya! Saya sudah nyiapin makan pagi soalnya..."

Oh, iya! Akan saya lakukan!

Ngomong-ngomong, buat yang ingin tahu, dia adalah Sakura-san. Sakazuka Sakura-san! Dia adalah ibu dari satu-satunya anaknya yaitu Reo dan seorang istri bagi suaminya yaitu Sakazuka Youhei-san. Sejauh dari banyaknya seorang Ibu rumah tangga yang aku ketahui, aku yakin bahwa Sakura-san adalah seorang ibu rumah tangga yang paling sibuk, yang paling repot, yang paling kerja keras di antara yang lainnya. Berbeda dengan mengurus 10 anak atau yang lainnya, Sakura-san itu sebenarnya mengurus satu anak dan juga satu suami yang bisa dibilang "anak yang satunya". Kira-kira seperti itu.

Yah, beruntungnya Sakura-san, Sakura-san itu bertetangga dengan Ayane-san, Kanae, dan Hiro. Jadi, kalau seandainya dia sedang sangat kerepotan mengurus satu anak dan "anak yang satunya" itu, maka dengan senang hati mereka bertiga datang untuk membantu pekerjaan Sakura-san. Terlebih lagi, memang yang mengurus pekerjaan rumah tangga Taketatsu itu terlalu banyak.

REO!! Sarapannya sudah siap katanya! Kali udah selesai cepet ke bawah!

"Oh yes, MAKAN!!!"

Hm? Kenapa dia terburu-buru dan tampak senang seperti itu?

°-°

Yo, Youhei-san! Youhei-san, kenapa kok kelihatan sangat lesu kayak gitu? Baru bangun?

"Iya, sebenarnya Youhei itu memang pemales, jadi... Jam segini dia baru bangun..."

Begitu, ya... Kayaknya super merepotkan harus mengurus kedua "anak" Sakura-san ini...

"Yah, begitulah... Tapi, ngga sampe segitu capek juga, sih... Ayane-san, Hii-chan, sama Kanae-chan juga sering dateng ke sini jadinya ngga berat sama sekali kok!"

"Whoi! Aku lho juga kerja buat nyari... Fu fuhaaaaa~!!"

"Iya iya... Yah, begitulah keluarga saya..."

Orangnya kayak gini, kira-kira Youhei-san kerja apa, ya?

Ah, Reo udah datang!

"Yeay! Makan!!!"

Semangat sekali kamu ya, Reo?

"Hihi! Re-chan itu memang suka makan anaknya..."

"Tentulah! Manusia kalo ngga makan bisa mati soalnya!!"

Haha! Yah, memang betul, sih!

"Ah!! Gochisousama deshita! Kalau begitu aku bakal langsung ke rumahnya Jun-chan ya!!"

"Hati-hati ya, nak!"

"Gochisousama deshita! Kalau begitu aku berangkat kerja dulu, ya!"

"Hati-hati, sayang!"

Oh!! Sapaan yang biasa! Aku kira bakal kayak gimana nanti jadinya...

Ngomong-ngomong Sakura-san! Youhei-san itu bekerja, ya?

"Kerja lah! Meskipun Youhei terlihat seperti itu... Dia itu adalah laki-laki yang baik!"

Ma-Maaf, saya bertanya hal yang bodoh...

"Ngga, ngga apa-apa kok..."

Terus Sakura-san... Youhei-san itu kerja di mana sih?

"Dia itu kerja di perusahaan yang sama sama Hiroshi dulu bekerja!"

Eh?! Benarkah itu?!

"Ya!"

Wah... Luar biasa ya...

Inikah yang dinamakan "saat dunia menjadi terasa sempit" yang sering dikatakan oleh orang-orang?!

Oh iya Sakura-san! Reo kan anaknya kayak gitu... Apakah Sakura-san ngga khawatir tentang masa depannya atau gimana gitu? Biasanya kan banyak orang-orang yang kecewa kalo anaknya itu pemales atau sejenisnya itu... Karena kalo saya perhatiin dengan cermat, sepertinya Sakura-san ngga terlalu membenci Reo yang seperti itu...

"Hmm... Benar juga ya... Jarang-jarang ada orang yang nanya kayak gitu jadi... Mau jawabnya gimana saya juga kurang tahu, sih... Bisakah saya menceritakan sedikit tentang masa lalu?"

Oh, boleh! Silahkan!

"Sebenarnya, Reo itu adalah anak bayi yang terlahir sungsang."

He?!

"Saya banyak mendengar cerita ketika bayi yang terlahir sungsang itu sering sekali mengalami kecacatan pada fisik. Pada saat saya mendengar itu, jelas shock sekali. Lalu, menurut banyak pengalaman hidup yang telah saya alami, saya memutuskan bersama Youhei untuk melahirkan Reo apapun yang terjadi. Meskipun dia memiliki kekurangan, saya akan menerimanya. Lau, karena dokter yang membantu persalinan saya itu adalah dokter yang terpercaya, saya sangat bersyukur Reo bisa lahir dengan normal... Dan sampai saat ini pun saya masih memiliki tekad itu."

"Menerima apa adanya", kah?

"Ya... Kalau boleh jujur sih, sebenarnya saya jauh lebih menginginkan anak saya yang tetap seperti itu..."

Hm?! Sa-Sakura-san! Hal itu... Saya sebenarnya tak bermaksud untuk sok tahu tapi... Bagaimana dengan Reo-nya sendiri? Maksud saya, setiap manusia itu akan berubah kan? Kalau begitu...

"Saya tahu! Saya sadar kok tentang hal itu! Itu namanya sama sekali tidak bertanggung jawab! Tapi... Meskipun saya bisa dibilang adalah orang yang paling tegas di rumah ini... Saya sebenarnya masih kekanak-kanakan... Aku... Tidak bisa melihat anak saya yang tiba-tiba berubah. Karena... Inilah bentuk dari keluarga yang aku cintai..."

^-^

"Sakura... Apakah benar dia yang bilang seperti itu?"

Iya...

"Hahaha... Payah ya... Sakura itu... Sungguh... payah sekali..."

Lalu, bagaimana tentang pendapatmu? Apakah kamu memang benar-benar ingin membiarkan hal itu akan terjadi begitu saja? Maksudku, kalau seandainya—

"Mau apel?"

Eh, itu bukannya apel itu yang akan kamu kirim, ya? Jangan berbuat yang aneh-aneh dah! Kirim dulu barang itu dengan benar!

"Oh iya ya! Aku lupa! Kalau begitu, aku akan kirim paketnya dulu! Bye, sampai nanti!"

O— tunggu!!!

Youhei-san... Es krimnya udah meleleh...

^~^

"Hm, ngapain kamu tiba-tiba nanya kayak gitu?"

Udah jawab aja!! Ini juga demi orang tuamu!!

"Ayah... Ibu... Kalo ngga salah, aku juga pernah ditanyain hal yang sama sama Ayah... "Kamu nanti besarnya mau jadi apa?" dan hal-hal semacam kayak gitu..."

Kalo Hii-chan sama Jun-chan? Kalian berdua mau jadi apa?

"Kalo aku... Aku nanti besarnya mau jadi dokter!!"

Ho? Dokter kah?! Bagus! Itu cita-cita yang mulia loh! Oh, sepertinya aku sudah tahu ya...

Kalo Hiro. Kamu?

"Kalo aku sih... Aku mau jadi Pengurus Panti Asuhan! Kamis kemarin, aku pergi ke Panti Asuhannya temannya Ibu sama Ibu... Di sana aku ketemu banyak teman yang nasibnya sama kayak aku! Yang orang tuanya meninggal, dan banyak pokoknya lah! Jadi aku pengin untuk ngerawat anak-anak yang bernasib sama kayak aku. Terlebih lagi, di sana juga menyenangkan!"

Ho~ cita-cita yang menyenangkan kayaknya!

Reo, kalo kamu gimana?

"Hmm... Beneran ngga kepikiran sama sekali!"

Masa kamu ngga ada Reo?

"Kamu penginnya jadi apa Re-chan?"

"Ya! Pokok pertamanya, apa yang kamu senengin! Itu aja dulu!"

"Hm? Hm~?? Sama sekali ngga ada!"

Oh! Iya juga! Aku ingat!

"Hm, ingat apa?"

Dulu, waktu aku masih belum jadi Narator kayak gini, sebenarnya aku juga bingung pertamanya mau jadi apa. Dulu sama sekali ngga kepikiran mau jadi apa! Waktu itu aku juga pernah bercita-cita untuk jadi Dagang Sate! Dengan satu bungkus itu harganya 10 yen, jadi nantinya bakal banyak yang bakal beli Sate-ku! Itu jelas!

"Ha? Sate?"

"Satte?"

"Maksudmu, Satou?"

Oh, aku lupa, di Jepang, Sate itu kan ngga ada...

Pokok intinya! Reo! Mending kamu ngga usah terlalu terburu-buru untuk memutuskan! Kamu kan sekarang masih kelas 4 SD juga, perjalanan masih panjang lah pokoknya!

"Benar kata Narator-san, Re-chan!"

"Benar Re-chan! Ngga usah dipikir terlalu ribet! Yang penting itu kamu bisa bersenang-senang!

Iya itu maksudku!

Haha, aku sudah menemukan jawabannya! Kalau begitu, sekarang aku tinggal sampaikan hal ini kepada Sakura-san dan Youhei-san.

°c°

Sakura-san, Youhei-san! Hm? Ada apa dengan kalian berdua? Wajahnya merah seperti itu? Apakah kalian sedang marah? Apakah kalian sedang menangis?

"A-Anak sialan ini...!!!!"

Eh? Ke-Kenapa kok marah?!

"Sudah sudah hentikan, Youhei-kun... Dia juga ngga bermaksud buruk kok!"

Tunggu, apa?? "Youhei-kun"? Apakah tadinya dia memanggil Youhei-san itu "Youhei-kun"?

"Benar juga... Haaahh... Jadi, ada apa?"

Jadi begini... Soal masalah Reo yang tadi pagi sempat kita bicarain...

"Ah, soal itu... Aku juga sudah membicarakannya dengan Sakura... Sakura, katakan kepadanya..."

"Baiklah. Jadi begini... Bagiku, aku sangat tidak menyukai salah satu dari kita bertiga berubah. Entah itu Youhei-kun, maupun Re-chan, semuanya. Karena bagiku, inilah keluarga yang aku cintai. Aku telah lupa tentang masa laluku. Masa laluku yang di hari itu, hari sebelum aku jatuh cinta kepada Youhei-kun. Di hari itu, Youhei-kun datang kepadaku dan mengulurkan tangannya untukku. Aku yang waktu itu masih berada di dalam kegelapan, ditarik oleh Youhei-kun menuju ke dunia yang lebih baik. Dan yang aku lupakan tentang hari itu, aku "berubah" di hari itu. Aku menjadi orang yang lebih baik. Dari seorang wanita yang suka memainkan hati laki-laki, hingga menjadi wanita yang terlalu mudah untuk dipermainkan hatinya oleh orang yang dicintainya.

Lalu aku berpikir, 'Jangan-jangan, akankah Reo juga akan mengalami hal yang sama?'. Lalu, ketika saat itu terjadi, apakah aku masih tega untuk mengekangnya untuk menjadi dirinya yang saat ini? Yah, seperti yang aku katakan tadi pagi, 'Aku akan menerima apa adanya Re-chan'."

Mu-Muzukashisou, korega, "Otona no Sekai" tte yatsu ka? (note: bahasa Jepang)

"Kalau dari aku sih... Sebenarnya yang aku khawatirkan itu sebenarnya lebih dari siapapun adalah istriku sendiri, Sakura. Yah, karena dia juga orang yang baru saja memasuki "Dunia Normal", jadi dia itu memiliki banyak sisi kikuk. Tapi, kalau dipikir-pikir kembali... Memang sih, melihat anakku yang seperti itu tiba-tiba berubah akan membuatku sedikit sedih sih, tapi... yap! Semua orang itu pasti akan berubah, dan suatu hari nanti pasti akan menemukan tempat yang nyaman untuk dirinya sendiri! Jadi,. kita tak memiliki pilihan lain lagi selain menerimanya, dan itu juga demi dirinya!"

Sepertinya aku lupa ingin mengatakan apa... Ah, biarlah!

[END]

Oh iya, aku lupa bilang! Youhei-san!

"Hm, apa?"

Anda itu pura-pura bodoh atau memang bodoh sih!

"Ah! Aku lupa! Ada permasalahan serius yang aku hadapi, ngga sengaja aku mengeluarkan sisi gelapku! Haduh... Padahal aku memutuskan untuk hidup dengan menyenangkan seperti Hiroshi dan Shu, sepertinya tak segitu mudah, ya..."

Haa...

"Tapi! 'Bertanggung jawab' itu juga hal yang penting lho! Jadi jangan terlalu 'bersenang-senang' sampai lupa tanggung jawab lho ya!!"