Chereads / STORY OF CALITHEA / Chapter 5 - MENYEBALKAN!

Chapter 5 - MENYEBALKAN!

Disebuah ruangan dengan nuansa coklat mudah dan tua. Memikat hati setiap anak muda dengan berbagai view cafe yang memanjakan mata. Belum lagi, seluruh menu yang bisa dibilang membandrol harga selevel anak sekolahan. Yap, Cafe itu bernama My Coffee Cafe, atau biasanya disingkat dengan MC².

Di dalam cafe ini, terlihat seorang gadis yang tengah melayani pelayan dengan hati yang gembira dan wajah yang ramah. Mungkin, hari ini adalah hari pertamanya bekerja di cafe ini. Selain harus bersikap sopan dengan pelayan, gadis ini juga harus bersikap baik kepada seluruh pelayan yang lainya.

"Ingin pesan apa? Kak?" Tanya Thea kepada salah satu pengunjung yang berada di meja nomor 45.

Thea menawarkan hal tersebut tentunya dengan keramahan. Melihat hal ini, sepasang kekasih muda itu pun juga menyebutkan pesanannya dengan ramah.

Thea yang melihat ini sungguh tak bisa melepaskan senyuman yang Ia berikan. Sepasang kekasih muda yang masih mengenakan pakaian SMA sangat terlihat lucu dimata seorang Ayara Calithea Gistara. Bagaimana tidak? Bukankah masa SMA adalah masa yang sangat menyenangkan? Dan tentunya kita bisa lebih menjalani sebuah hubungan yang romantis?

Tapi sayang, Thea hanya berhalu jika Ia memiliki seorang pacar! Namun, kehidupan nyatanya langsung menepis semua pikiran halunya.

"Mana mungkin? Mana itu bisa terjadi! Orang lu nya aja kagak punya siapa-siapa! Arfeen? Ingat, dia hanya kasihan sama lu! Jan ngarep! Doi lain? Beeeh, maman tuh pelanggan yang udah pada ngantri!" Batin Thea yang menyadarkan dirinya akan kenyataan yang sudah Ia alami pada kehidupanya.

"Kami pesan, 2 kopi mocca, dan 2 Chicken steaknya, plus 1 kentang goreng nya ya kak!" Ujar pemuda itu menyebutkan pesanan yang akan Ia makan bersama kekasihnya.

"Saya ulangi, pesanan kakak ya! 2 kopi mocha, 2 Chicken steaknya, dan 1 kentang goreng ya kak. Ada tambahan lagi?" Tanya Thea sekaligus mengulang menu yang sudah disebutkan oleh pemuda itu sebelumnya.

"Tidak ada kak," Tukas pemuda itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Calithea.

"Baik, mohon ditunggu ya kak pesanannya!" Tutur Thea ramah kemudian pergi meninggalkan kedua pemuda itu.

Thea Pun berjalan menuju ke tempat perbatasan antara kasir dengan dapur, untuk memberikan kepada tim dapur—yang menyiapkan makanan—struk apa saja yang akan mereka bikin untuk melayani pelanggan.

"Kak Bagas! Ini pesanannya, Saya taruh sini ya!" Cetus Thea kepada seorang tim masak bernama Bagas.

"Oke, Thea! Taruh aja!" Jawab Bagas kepada Thea dengan sesedikit menengok ke arahnya.

Mendengar perkataan Bagas, Thea kemudian segera menghampiri pelanggan yang baru datang. Pelanggan tersebut mengenakan baju seragam SMA lagi. Yaaah, tak heran sih, Cafe MC² ini terkenal di kalangan anak remaja. Bahkan, mayoritas pelanggan disini adalah anak-anak berseragam putih abu-abu.

"Permisi kak, biar saya bantu! Kakak mau pesan apa?" Tanya Thea kepada beberapa pemuda yang baru saja datang. Thea Pun memberikan senyuman ramah untuk menghargai pelangannya.

Pemuda yang berada di samping Thea kemudian menatapnya setelah Thea menyampaikan apa tujuanya. Namun, seketika itu pula pemuda tersebut menatap Thea dengan sinis! Merasa ditatap, Thea Pun mencoba untuk mengarahkan pandangannya ke pemuda yang tengah menatapnya tajam.

"ELO?!" Cicit Thea dan pemuda itu bersamaan. Pemuda yang ternyata satu sekolah dengan Thea.

Sebenarnya bukan masalah jika pemuda itu satu sekolah dengan Thea, yang menjadi permasalahannya adalah, pemuda tersebut merupakan pemuda yang tadi memiliki masalah dengan dirinya. Yaitu menabraknya dan tak mau meminta maaf atas kesalahanya. Siapa lagi kalau bukan Tuan Dareen Altherio Savian.

"Ngapain lo disini?" Cetus Thea tanpa sadar jika Altherio ini sekarang telah menjadi pelanggan yang datang disini.

"Lah, gue emang biasanya nongkrong disini! Lo sendiri ngapain?!" Tanya Altherio balik kepada Thea.

Tak disangka, Altherio pun tertawa renyah tatkala pandanganya telah menyapu Thea dari bawah hingga ke atas!

"Ck, jadi dia part time disini? Mantab sih bisa gue kerjain ni anak! Hahaha!" batin Altherio setelah melihat seragam yang dikenakan Thea.

"Oalah, jadi lo anak baru yang part time disini? Harusnya lo layanin gue dengan ramah dong! Atau enggak gue bisa laporin ke manajer lo, kalau pelayan cewe barunya ini tidak ramah sama sekali kepada pelanggan setianya!" Ancam Altherio dengan senyuman yang sangat manis!

"HUEK! Apa-apan wajah ni anak! SUMPAH PENGEN GUE USEL-USEL WAJAHNYA KEMUDIAN GUE CELUPIN KE KOLAM YANG BANYAK IKAN PIRANHA NYAAAAAAA! BIAR MAMPUS SEKALIAN! MAMPUS MAMPUS MAMPUS!!!!!!" Batin Thea yang berteriak menahan amarahnya.

Demi apapun, jika kalian berada di posisi Thea sekarang! Kalian akan lebih mending keluar dari cafe ini daripada harus selalu bertatapan dengan orang yang bernama Altherio ini!

Namun, Thea tak bisa melakukan tindakan tersebut. Dengan sangat terpaksa dia memilih sabar demi tidak menjadi beban keluarga Arfeen yang terlalu baik kepada Thea! Thea Pun hanya menarik nafasnya berat kemudian melepaskannya dalam sekali pengeluaran!

"Sabar Thea!" Gumam Thea yang bisa didengar oleh Altherio semata. Altherio Pun menahan tawanya, sedangkan Thea berusaha memaksakan dirinya untuk tersenyum ramah. Ingat, hanya terpaksa! Bahkan paksaan ini mampu membuat Altherio tersenyum menang!

"Ingin. pesan. apa. ya. kak?" Ucap Thea dengan tetap tersenyum dan mengucapkan kalimat tersebut dengan penuh penekanan.

"Nah, gini dong kan enak kalau ramah!" Cetus Altherio. Untung Thea masih sabar, Ia tak menggubris perkataan Theo dan lebih memilih untuk menunggu Theo memesan apa yang ingin dipesan.

Lihatlah, mendengar ucapan Altherio yang sangat menyebalkan bagi Thea. Lain halnya dengan ketiga teman Altherio, mereka justru tertawa melihat tingkah Altherio, bahkan mereka tahu itu sangat menyebalkan bagi lawan bicaranya. Ketiga teman Theo Pun memang tak heran dengan kelakuan satu teman gesreknya ini.

"Kalian pesan apa?" Tanya Theo kepada teman-temanya.

"Seperti biasanya aja!" Jawab mereka kompak.

"Baiklah, kopi lattenya 4 pakai es. Sosis gorengnya 2, sama roti bakarnya 1, kentangnya 1" Ujar Altherio kepada Thea yang juga dengan senyuman.

Karena Thea sudah mendapatkan pesanan yang dilontarkan Altherio, Thea Pun segera mengulang pesanan yang baru disampaikan pemuda itu.

"Baiklah, gue ulangi, es kopi lattenya 4. Sosis gorengnya 2, sama roti bakarnya 1, sama kentangnya 1. Ada tambahan?" Ulang Thea mengenai pesanan Altherio, sekaligus menawarkan apakah keempat pemuda ini menginginkan menu tambahan.

"Tambah es coklat oreonya satu!" Ujar Altherio.

Mendengar hal tersebut Thea segera mencatatnya ke dalam menu yang Ia bawa.

"Eh, jangan itu deng ntar seret. Mending ganti aja ke fanta floatnya 1." Ganti Altherio.

Mendengar ucapan Theo membuat Thea harus mencoret pesanan tambahan sebelumnya dan mengganti ke pesanan tambahan yang baru!

"Eh!" Ucap Theo lagi.

Sumpah, satu kata itu benar-benar Thea benci sekarang! Apalagi yang mengucapkan adalah orang bego di sampingnya ini.

"Gue Kan gak suka minuman soda. Udah aja deh, gak jadi tambah!" Tutur Theo dengan wajah sok polosnya!

Jijik dan menyebalkan!!

"TERUS NGAPAIN TADI MAU MINTA NAMBAH, BEGO!!" Umpat Thea yang sudah tidak dapat menahan kesabaran nya.

"Eit eit eit! Jangan marah sama pelanggan. Ingat, moto cafe ini adalah 'Perlakukan pelanggan seperti raja!' ntar lo bisa kena tuntut ma gue," Ujar Theo membela dirinya.

"Ck, tunggu sebentar! pesanan akan segera datang!" Ucap Thea pasrah kemudian pergi meninggalkan orang-orang bego yang Ia temui di hari pertamanya kerja part time.