Arga tidak habis pikir dengan tingkah Sienna yang sangat lucu.
"Sayang, kamu enggak merasa aneh dengan tubuh kamu?" tanya Arga.
Sienna terus memeluk kantong berisi daging dan darah itu sambil menangis tersedu-sedu membuat Arga kesal.
"kamu jahat, Argaa! Huaa, anak aku udah mati!" teriak Sienna menangis sesegukan.
"Sienna sayang," panggil Arga sambil mengusap lembut perut buncit Sienna.
Sienna menatap Arga yang mengusap lembut perutnya. Dia mengernyitkan dahi saat melihat perut dia masih besar.
"Ga, kenapa perutku masih besar?" tanya Sienna.
Arga terkekeh. "Ya karena kamu busung lapar," jawab Arga.
"Arga, ini enggak lucu," kata Sienna dengan tajam.
Sienna menaruh kantong berisi gumpalan daging itu di atas meja. Setelah itu dia menatap tajam Arga yang terus tersenyum tidak jelas.
"Ya kamunya bikin aku kesel hari ini. Kamu lucu deh, Sayang," kata Arga sambil mendusel-duselkan kepalanya ke perut Sienna dan mengecup di sana.
"Apaan sih? Jauh-jauh sana," balas Sienna ketus.