Tidak terasa dua bulan telah berlalu. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saat ini Rebecca sudah berada di rumah sakit. Ia sudah mengalami kontraksi.
"Arghhh! Sam, sakit!" teriak Rebecca meremas tangan Samuel.
Pembukaan belum terjadi sehingga Bianca sementara di ruang rawat dulu sebelum pindah ke ruangan bersalin. Di sana sudah ada Sienna, keluarga Samuel dan Rebecca serta Icha dan Tere yang langsung terbang ke Australia untuk menemani Rebecca.
"Becca, tenang. Sebentar lagi anak kita akan lahir," kata Samuel lalu mengecup kening Rebecca.
Samuel mengelap peluh keringat yang memasahi tubuh Rebecca membuat Rebecca menitikkan air matanya.
"Sam, anak kamu enggak mau keluar-keluar. Hiks ... hiks," kata Rebecca sambil menangis tersedu-sedu.
Samuel merasakan kuku Rebecca menancap di tanganya berusaha menahan rasa sakitnya. Ia tidak mau membuat Rebecca tersinggung.
"Becca, tarik napas lalu hembuskan," pinta Sienna.