Reine menatap Thei yang sedih menjadi ikut sedih. "Theodor harus jauh dari mamanya sendiri karena Sienna lebih memilih janin yang entah anak siapa," gumam Reine.
"Mama sudah bilang sama kamu untuk meminta Sienna menggugurkan anak itu tapi kamu tetap aja mengikuti permintaan Sienna," kata Reine.
Roman mengepalkan tangannya berusaha menahan amarahnya yang sudah terasa mau meledak. "Sudah, Ma, apa Mama tidak punya hati sama sekali berbicara seperti itu sama Sienna? Kalian itu sama-sama perempuan," kata Roman berdecak.
"Pa, Papa jangan begitu. Papa enggak mikir apa kalau anak itu bisa saja bukan anak Arga. Lebih baik anak itu digugurkan dibandingkan harus hidup dan dibuang," balas Reine.
Arga yang kesal membawa tubuh mungil Theodor ke dalam kamar. Perlahan ia mulai menurunkan Theodor di atas ranjang lalu ia berbaring di samping Theodor. Tangan Arga mulai mengusap rambut tebal Theodor dengan lembut.
"Selamat malam, Theo," kata Arga memejamkan matanya.
***
