Ellena berlari menyusul rafa masuk ke dalam mobil dan memeluk nya, ketika tiba- hujan begitu deras mengguyur mereka. Sesekali terlihat cahaya kilat seakan membelah langit, tanda suara petir akan segara menyusul nya, ellena yang fobia dengan suara petir langsung
memeluk rafa yang telah duduk manis di bagian kemudi.
Rafa yang mendapat pelukan spontan dari perempuan yang hingga saat ini masih ada di hati nya tiba² merasa ada desiran aneh yang bangkit di bagian tubuh nya. namun rafa segera dapat menguasai nya,
Dua tidak ingin nafsu kembali menguasai nya, biar bagaimana pun ia harus segera move on dan melupakan ellena, untuk kembali menata hidup nya kembali yang sempat hancur berantakan. Meskipun Alia bukan wanita yang ia cintai tapi setidak nya saat ini ia akan menjadi seorang ayah
Rafa berfikir setenang mungkin dan berusaha menguasi fikiran² kotor yang terbiasa menguasai nya, ia terus berusaha mengingat calon buah hati nya, agar dapat menurun kan hasrat nya saat di dekat mantan istri yang sekarang berada dalam pelukan nya.
"kita jalan sekarang ya, pakai sabuk pengaman mu" ucap rafa, seraya pelan² melepaskan pelukan ellena.
Ellena pun akhir nya melepas kan pelukan nya lalu duduk manis di kursi nya dan memakai sabuk pengaman.
di sepanjang jalan mereka saling diam, hanya sesekali ellena melirik ke arah rafa, namun rafa pura² tidak melihat wanita cantik dan sexy di samping nya yang beberapa kali berusaha memendang nya
tak terasa mereka telah sampai di sebuah apartemen milik ellena, mobil rafa masuk ke pelataran gedung apartemen dan menghentikan mobil nya tepat di depan lobby aparteman lalu melajukan mobil nya setelah ellena keluar dan masuk ke apartemen nya. jalanan saat itu masih ramai, seakan tiada pernah sepi, rafa terus melaju kan mobil nya yang saat itu masih hujan rintik² membasahi jalanan ibu kota meninggal kan genangan² di sepanjang jalan yang ia lewati
Tak butuh waktu lama rafa telah sampai di rumah nya, di lihat nya jam di ponsel nya sudah menunjukkan hampir jam 12, ia pun masuk ke dalam rumah nya yang nampak sepi hanya ada satpam dan bi inah yang menyambut nya,
"Apa ada yang bisa bibi bantu tuan?" bi inah
"Tidak, kamu tidur lah" rafa
Rafa merasa lega dengan keputusan nya, ia sudah tidak mau lagi menggantung setatus nya dengan ellena. Ia bertekad menatap masa depan bersama calon buah hati nya.
Rafa masuk ke kamar nya dan membaringkan badan nya di kasur milik nya, setelah mengambil foto usg dari alia Dan meletakan di dada nya, hingga pelan tapi pasti ia pun terlelap menuju ka alam mimpi
***
Kevin dengan semangat berangkat kerja lebih pagi dari biasa nya, ia berjalan masuk ke ruangan nya yang ia tinggal kan selama beberapa hari. karena ia di tugaskan ke kantor cabang kini ia kembali bisa ngantor di kantor pusat.
huhuhu, "akhir nya kembali juga ke kantor ini" ucap kefin dalam hati.
Rara hari datang dengan pakaian rapi dan tertutup sangat berbeda dari biasa nya membuat kefin terus menatap nya tak percaya, rara yang biasa nya selalu berpakaian sexy dan menggoda seperti layak nya pemain di film xx, kini datang dengan penampilan tertutup, "ada apa ini? tumben banget dia bisa berpakaian tertutup begini.
"Mimpi apa ya ra semalam?" goda kevin
"Mimpiin kamu mas" balas rara tak kalah menggoda
"Pasti dalam mimpi mu aku sedang jadi malaikat pencabut nyawa ya sehingga membuat mu langsung bertaubat" ledek kevin
"Bukan, justu dalam mimpi ku kamu jadi dukun cabul yang mesum hingga membuat ku takut" hahaha, canda rara tak mau kalah.
"Hmmmm, tapi dengan baju tertutup begitu lebih cantik ra serius" puji kevin seraya mengacungkan kedua jempol nya.
Rara yang mendapat pujian dengan malu² berjalan ke arah ruang kerja nya. Melewati kevin begitu saja yang masih terus menatap nya tak ber kedip
***
Pagi itu rafa bangun kesiangan setelah kelelahan dengan aktivitas di hari kemarin.
Rafa tadi malam bahkan tidur sangat pules. Dengan wajah malas nya ia kembali tersenyum mengingat ciuman panas nya dengan alia.. entah kenapa ia begitu menikmati waktu yang begitu singkat dengan nya.
Rafa kembali memandang foto usg calon buah hati nya, ada nampak seperti titik dan kemungkinan itu adalah calon bayi nya, dalam hati nya
ia ingin sekali mengajak alia untuk memeriksakan bayi nya, tapi pasti Alia menolak nya.
Rafa mengambil ponsel nya dan menghubungi kevin,
"Aku ada tugas untuk mu aku kirim lewat pesan segera"
"Kamu datang lah ke apartemen xx, akan ku kirim alamat lengkap nya sebentar lagi.kamu harus bisa membawa alia kembali ke rumah ku bagaimana pun cara nya" rafa.
"Tapi kan dia seorang babysitter, sedang jeslin sudah tiada, lalu dia mau buat ngasuh siapa di rumah tuan?" Kevin.
"Calon anaku sebentar lagi keluar, yang terpenting kamu harus segera berhasil
membawa nya."rafa
"Baik bos" kefin
Kevin enggan menanyakan lebih lanjut tentang ucapan rafa, namun ia merasa benar² aneh dengan sikap bos nya,
di sisi lain kevin sangat bahagia karena akhir nya ia akan bertemu gadis incaran nya, tapi di sisi lain ia merasa ada yang di sembunyikan oleh bos nya meskipun ia tidak tahu apa.
Ada 1001 pertanyaan d benak kevin mulai saat rafa nangis di depan klinik hingga hari ini ia di tugaskan menjemput alia,
"bagaimana mungkin bos nya yang begitu sombong, galak, dan dingin sama perempuan jatuh cinta dengan seorang babysitter, itu pasti tidak mungkin." Pikir kevin
"tapi apa yang membuat ia menjemput nya? apakah ini ada hubungan nya dengan percobaan bunuh diri yang terjadi di klinik itu?"
"Apakah yang mencoba bunuh diri itu alia?" apa hubungan nya dengan tuan rafa?" kevin penuh tanda tanya dalam hati nya.
Saat kevin sedang larut dalam fikiran nya, ia di kejutkan suara dering telepon, rupa nya dari bos nya yang terbiasa se enak nya memberi perintah, bahkan kali ini ia di suruh nyari cara agar alia bisa kembali yang entah bagai mana cara nya.
"Saya sudah mengirim alamat lengkap besarta nama si pemilik unit apartemen yang di tempati alia, secepat nya kamu ke sana dan bawa gadis itu krmbali ke rumah." suara rafa di dalam telepon
kevin berfikir keras bagaimana cara membawa alia kembali untuk bekerja di rumah bos nya kembali, jika biasa masih ada jeslin mungkin dengan mudah ia membujuk nya, tapi kini ia harus mencari alasan apa agar alia mau kembali..