"Aku hanya ingin istirahat," ucap alia yang kembali berbohong, dalam hati nya ia tidak ingin bertemu lagi dengan rafa, kenikmatan di toilet tadi membuat alia benar² melayang, ia tidak ingin jatuh cinta lebih dalam lagi dengan mantan majikan nya yang sangat tampan tersebut.
Alia buru-buru menghabiskan makanan nya lalu beranjak dari tempat duduk nya dan mengajak stive untuk cepat pulang ke apartemen. Melihat sikap alia yang sedikit berbeda membuat stiven sedikit curiga, namun ia tidak ingin menyilidiki lebih lanjut, ia memilih menuruti alia
Alia berjalan dengan sangat ter buru² ke arah mobil stive yang terparkir tidak jauh dari sana, siven pun ber anjak dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kasir, setelah setelah membayar tagihan makanan nya stive berjalan keluar menyusul alia yang telah lebih dulu menunggu di parkiran mobil.
***
Dengan mengendap² me nengok ke kanan dan ke kiri seperti seorang pencuri, rafa pun keluar dari toilet perempuan setelah di rasa cukup sepi,
rafa tidak tahu jika ellena diam² melihat nya keluar dari toilet perempuan, namun ellena lebih memilih diam untuk saat ini ia tidak mau membahas nya dengan pria tersebut, ellena berfikir jika rafa hanya ter buru² sehingga salah masuk ke dalam toilet perempuan.
Rafa melihat ke segala arah di dalam ruangan restoran, namun ia tak juga melihat keberadaan alia,dalam hati nya ia masih ingin sekali menatap gadis tersebut namun tidak nampak lagi di sana.
Rafa kembali duduk dan menyantap makanan yang telah di hidang kan, ellena terus menerus memperhatikan rafa yang terlihat sedikit berbeda,
"Apa kamu mencari seseorang?"tanya ellena seraya terus memperhatikan rafa dan Menatap rafa dengan penuh selididik.
"Tidak" jawab rafa singkat seraya terus menikmati makanan nya seakan tidak terjadi apa², namun jawaban rafa tidak bisa menghilang kan kecurigaan dalam pikiran ellena.
***
Selesai makan rafa mengajak ellena ke pesisir pantai yang ada di kota itu setelah memarkirkan mobil nya, rafa berjalan menuju ke bibir pantai, ombak pantai yang tenang dan rembulan yang bersinar terang malam itu membuat keindahan tersendiri di pantai tersebut.
Sebenar nya aku mengajak mu ke tempat ini karena ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu" ucap rafa,
yang membuyar kan pikiran ellena tentang kecurigaan nya pada rafa saat di restoran tadi yang terus menghantui pikiran nya
"Katakan lah" jawab ellena, santai, ia sudah berfikir jika malam ini rafa akan kembali melamar nya, dan ingin kembali rujuk dengan nya.
"Ini mengenai apa yang kita bicarakan tadi siang di kantor, aku ingin mulai hari ini kita hanya sebagai sahabat, atau kamu bisa menganggap aku seperti kakak mu, kamu bisa bercerita apa pun masalah yang kamu hadapi, kita memulai lagi dari awal." Ucap rafa seraya menatap ellena.
"Kamu bercanda kan raf?" Aku tidak mau, aku ingin kita kembali seperti dulu menjadi suami isteri yang sah, aku janji akan mewujudkan ke inginan mu untuk memiliki anak, aku sudah tidak peduli dengan karir ku di sana, ucap ellena berusaha meyakin kan raffa.
"Ellen, dengarkan aku, kini semua sudah berbeda, aku serius dengan kata² ku, seorang perempuan sedang mengandung anaku dan aku akan bertanggung jawab sepenuh nya pada wanita tersebut. Aku ingin menjadi ayah yang baik untuk anak ku.
Ellena tidak bisa lagi membendung air mata nya, bagai terhempas badai, ellena begitu terpukul mendengar kata² rafa. Ia masih berfikir jika rafa hanya ingin bercanda dengan nya, ellena nangis sesenggukan penuh penyesalan.. bahkan saat perceraian ia tidak sesedih ini. Karena saat itu ia mash yakin cinta rafa hanya untuk nya. "Aku tidak mau raf, aku akan menunggu mu, dan aku yakin kita akan kembali seperti dulu.
"Tolong mengerti lah ellen. Kamu pasti akan mendapat kan suami yang terbaik untuk mu.. maaf kan aku untuk hari ini dan untuk sebelum² nya, maaf kan aku tidak bisa jadi suami yang baik untuk mu sehingga kamu mencari kebahagiaan dengan pria lain." Ucap rafa penuh kelembutan
"Elena tidak menjawab perkataan rafa, ellena hanya menangis dan menangis, perkataan rafa benar² menampar diri nya, ia kembali teringat saat ia berselingkuh dengan mantan pacar nya, si brengsek yang hanya memanfaat kan tubuh nya.
***
Sesampai nya di apartemen, alia terlihat sangat pendiam tidak seperti biasa nya
"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya stive,
"Ya , tadi aku melihat pria itu, orang yang telah merenggut masa depan ku di restoran" Jawab alia,
Steve mengangkat alis nya mendengar penuturan alia,
"Kenapa kamu tidak mengatakan pada ku?, Aku belum pernah lihat orang nya, jadi aku tidak mengenal nya." Ucap stive
"Dia duduk tepat di depan meja kita, alia menjelaskan
"Anak mu berhak mendapatkan kasih sayang ayah nya, apa kamu tidak ingin anak mu memiliki keluarga yang utuh,pikirkan lah, aku akan membantu mu, mempersatukan kalian. Ucap stive seraya memegang pundak alia. Pikirkan lah al."
Stive tahu jika selama ini rafa berusaha mencari alia dari keterangan polisi yang menangani kasus percobaan bunuh diri alia. Namun sesuai pesan alia, ia pun akhir nya menyuruh polisi merahasiakan keberadaan alia.
"Terima kasih kak" kakak baik sekali sama alia, bahkan aku tidak tahu nasib ku seperti apa tanpa kak stive.
"Sama² al, aku menganggap mu seperti adikku. Anggap aku seperti kakak mu sendiri, jangan sungkan" ucap stive seraya berjalan ke lantai atas menuju kamar nya.
Alia masuk kedalam kamar nya, ia terus mengingat kejadian di dalam toilet, ia ingin menolak namun tubuh nya menerima dan menikmati perlakuan rafa. Ya tuhan ampunilah dosa ku, ucap alia dalam hati, setelah menyimpan barang² nya ia pun masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu sholat. Selesai sholat ia meminta ampunan atas segala dosa² yang di lakukan nya, tidak lupa juga ia meminta petunjuk dari allah swt agar di beri jalan terbaik.
***
Ellena dan rafa masih di Duduk di tepi pantai, rafa melihat jam di ponsel nya yang menunjukan pukul 10 malam. setelah beberapa saat lalu mereka saling diam, larut dalam pikiran masing², akhir nya rafa membuka pembicaraan memecah kesunyian di sekitar pantai, hanya suar deburan ombak yang sejak tadi terus terdengar
"Aku akan pulang sekarang" besok pagi aku harus bekerja, ucap rafa seraya bangkit berdiri dan berjalan ke arah mobil nya tanpa menunggu ellena yang masih duduk manis di tempat nya,
Melihat rafa telah pergi, ellena pun beranjak dari duduk nya dan berlari menyusul rafa yang telah lebih dulu masuk ke dalam mobil nya