Chereads / Long Distance Religion (LDR) / Chapter 6 - BAB II °Dinginnya Pendekatan° *part V*

Chapter 6 - BAB II °Dinginnya Pendekatan° *part V*

Jakarta , pukul : 16.15 WIB.

dimana hari telah berganti sore, dengan di tandai dengan cahaya matahari yang mulai menurun, dan proses terbenam nya matahari memang selalu menggambarkan suasana yang tenang , akan tetapi keadaan hati Syafa tak sama dengan suasana pada sore itu , iya memang tak sama , karna pada saat itu , Syafa terus menerus merasa kecewa dengan dirinya sendiri, karna apa ? karena Syafa memang merasa tak enak hati dengan kak Raga , karena ia merasa bahwa dirinya telah menyia-nyiakan maaf dari kak Raga, yang sempat kak Raga ucapkan dengan tulus beberapa hari yang lalu, akhirnya Syafa bertindak untuk mengambil buku tulis yang bertuliskan nomor kak Raga , yang memang pada saat itu sempat ia ambil dari rak buku dan di letak kan nya kembali di atas meja kamarnya,

Syafa : " (berdiri menatap jendela melihat indahnya matahari yang ingin terbenam ) wahai senja ,, apakah kamu tahu ? ada apa dengan ku hari ini ? aku merasa ada yang berbeda dengan ku , aku tak tahu kenapa hati ini begitu resah ,, sebelum nya tidak pernah ada seseorang yang bisa membuat hati ku resah , tapi kenapa hari ini berbeda ? wahai senja ,,apakah kamu tahu? siapa seseorang yang berani membuat hati ku resah ,, dia adalah sosok seorang laki-laki dari mahasiswa sastra bahasa yang ku temui beberapa saat lalu hingga saat ini , apa yang harus aku lakukan agar hati ku tidak resah lagi ? apakah aku harus berbicara langsung besok ? (berhenti sesaat ) aishhh Syafa,, bicara sama siapa sih ,,,!! matahari tidak akan pernah bisa menjawab semua pertanyaan mu , dasar bodoh ,,(seketika terdiam dan membalik kan badan dari arah jendela , dan berbicara dalam hati ) ngga-ngga-ngga , jika besok Syafa berbicara langsung dengan kak Raga , yang ada kak Raga malah semakin menghindar , (berusaha berfikir ) aha , Syafa kan pernah menyimpan nomor telefon nya di salah satu lembar buku Syafa , aku akan mengambil nya , dan Syafa akan menulis kan pesan untuk nya , ( berlari kecil menuju meja yang tak jauh dari jendela kamar nya ) yah,, ini dia buku nya (mengambil buku yang di dalam nya terdapat nomor kak Raga , kemudian ia menyimpan nomor kak Raga dan menulis pesan untuk nya,

{DALAM PESAN}

Syafa : " assalamu'alaikum kak, ini Syafa , jangan kaget ya Syafa dapat nomor kakak dari mana , karena Syafa mencatat nomor kakak waktu itu , kak Syafa minta maaf ya , jika Syafa punya banyak salah "√(belum di baca)"

(Syafa terus melihat handphone nya karena kak Rega tak kunjung membalas pesan dari nya )

15 menit telah berlalu

disisi lain kak Raga yang baru saja memegang handphone karena kesibukan nya dalam mengerjakan tugas, ia pun merasa terkejut karena muncul notifikasi dari nomor baru yang sama sekali tidak ia kenali, ia pun bergegas membuka pesan tersebut dan membaca nya,

Kak Raga : " nomor siapa ini ? (menggeser bilah notifikasi dari atas kebawah dan membuka pesan nya dan membaca dalam hati ) " oh ternyata Syafa , maaf in kak Raga Fa , karena kakak kamu jadi merasa bersalah , (akhirnya ia pun membalas pesan Syafa "

{DALAM PESAN}

Syafa : " assalamu'alaikum kak, ini Syafa , jangan kaget ya Syafa dapat nomor kakak dari mana , karena Syafa mencatat nomor kakak waktu itu , kak Syafa minta maaf ya , jika Syafa punya banyak salah "√√(telah dibaca)"

Raga : " ngga usah minta maaf , kamu ngga salah."√(belum dibaca)"

notifikasi handphone Syafa pun berbunyi , menandakan bahwa kak Raga telah membalas pesan nya, ia pun bergegas melihat handphone nya dan membaca pesan dari kak Raga,

{DALAM PESAN}

Syafa : " assalamu'alaikum kak, ini Syafa , jangan kaget ya Syafa dapat nomor kakak dari mana , karena Syafa mencatat nomor kakak waktu itu , kak Syafa minta maaf ya , jika Syafa punya banyak salah "√√(telah dibaca)"

Raga : " ngga usah minta maaf , kamu ngga salah."√√(telah dibaca)"

Syafa : " kak , jika kakak memang menginginkan Syafa menjauh dari kakak , insyaAllah Syafa bisa kok kak , mulai besok Syafa akan belajar menjauh i kakak , terimakasih ya kak ,atas semua nya, "√(belum dibaca)"

notifikasi pesan Syafa telah muncul di handphone kak Raga , akhir nya kak Raga pun kembali mengecek handphone nya dan memeriksa pesan Syafa , dan ia pun akhirnya membaca pesan Syafa dalam hati

{DALAM PESAN}

Syafa : " assalamu'alaikum kak, ini Syafa , jangan kaget ya Syafa dapat nomor kakak dari mana , karena Syafa mencatat nomor kakak waktu itu , kak Syafa minta maaf ya , jika Syafa punya banyak salah "√√(telah dibaca)"

Raga : " ngga usah minta maaf , kamu ngga salah."√√(telah dibaca)"

Syafa : " kak , jika kakak memang menginginkan Syafa menjauh dari kakak , insyaAllah Syafa bisa kok kak , mulai besok Syafa akan belajar menjauh i kakak , terimakasih ya kak ,atas semua nya, "√√(telah dibaca)"

Raga pun akhir nya tak mampu membalas pesan dari Syafa dan ia pun hanya membaca nya , Raga pun merasa bahwa semua ini adalah salah nya, karena ulah nya ,Syafa lah yang harus menanggung semua nya , hingga Syafa bertindak akan menjauh i nya ,

Raga : " (melihat pesan dari Syafa dan berbicara dalam hati ) maaf in aku Fa , aku memang bodoh , tak seharusnya aku bertingkah seperti ini , tapi ini semua sudah terlanjur , semuanya telah berubah menjadi terlanjur, aku telah terlanjur mencintai mu , dan sekarang kamu yang terlanjur membenciku, maaf in aku Fa sebenar nya, aku tak sanggup jika harus terus menerus bersembunyi untuk menghindar dari mu , jujur aku merindukan senyum mu yang pernah aku lihat pertama dan mungkin bakal menjadi terakhir kali nya , iya aku merindukan senyum itu , senyum yang kamu utarakan kepada ku kemarin saat kamu menjenguk ku , baruuu kemarin aku melihat dan menikmati senyum itu , dan sekarang mungkin aku tak punya harapan lagi untuk bisa melihat senyum mu ,

di sisi lain Syafa yang merasa gundah karena pesan dari nya tak kunjung di balas oleh kak Raga , padahal pesan dari Syafa telah dibaca oleh nya , sehingga Syafa merasa bahwa kak Raga meng-iya kan atas apa yang Syafa katakan kepada nya pada pesan yang telah ia tuliskan untuk kak Raga beberapa menit yang lalu,

Syafa : " (mengecek layar handphone berkali-kali) ini kak Raga kok ngga nge-bales pesan Syafa sih , mana di read doang lagi , apa mungkin dengan di read doang kak Raga menyetujui atas apa yang Syafa katakan di pesan tadi ya ?, kalau memang begitu , baik lah , mulai besok, aku akan berusaha menjauh dari nya . Sebelum nya aku selalu baik-baik aja kok, jika ngga ada sosok seorang laki-laki yang terus mengganggu ku , tapi kenapa sekarang berbeda ? aku merasa diri ku sudah berubah , apa ini udah saat nya ya, untuk aku mencari seorang yang pantas untuk aku jadikan imam dalam hidup , (berhenti sejenak ) astaghfirullahaladzim Syafa! (memukul kepala nya sendiri dengan sangat pelan) kamu ngomong apa sih , al-qur'an baru aja khatam , kuliah baru aja mulai , malah udah mikirin calon imam ,, masiiih lamaa Syaaafaaa, ahh udah lahh , ngga seharusnya aku merumitkan isi fikiran ku "

* AKU HANYA BERPURA-PURA MENGACUHKAN MU , MENGABAIKAN MU , NAMUN , DALAM HATI KECILKU, AKU SUNGGUH-SUNGGUH MERINDUKANMU

~Raga Winata

linna_rizantikaa

BAB II

°Dinginnya pendekatan

*part VI

coming soon...