Hani buru-buru mundur dan menarik kakinya.
Dia melihat bahwa tali sepatunya yang longgar telah diikat menjadi ikatan sempurna di bawah tangan ramping cowok itu.
"Jangan gugup, aku tidak bermaksud jahat padamu, hanya saja…" Dimas berkata di sini tapi tidak melanjutkan bicara.
Hani memasang tatapan curiga, "Hanya apa?"
"Hanya ... aku ingin tetap di sisimu ..."
Hani sama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa.
Bagaimana gayanya yang tampan itu bisa berubah tiba-tiba, Nak?!
Kalau kemampuannya untuk memahami tidak rusak, apakah kata-kata Dimas itu bisa dianggap sebagai pengakuan cinta terselubung?
Hani berdiri berantakan disana tertiup angin, dan sebuah lagu muncul di benaknya: di mana bunga persik bermekaran penuh ...
Apa yang terjadi dengan kelahiran kembali ...
Kalau sebelum kelahiran kembali dikatakan sebagai mode sulit, kini setelah kelahiran kembali hidupnya serasa diupgrade ke mode neraka!