"Tuan muda, ini ..." seseorang di sebelahnya bertanya ragu-ragu.
Johan benci diintip privasinya. Dia menyesalinya begitu dia bertanya, tapi dia tidak menyangka pria itu benar-benar menjawabnya—
"Pacar."
Mendengar kata-katanya itu, semua orang di dalam ruangan tampak terkejut.
Pacar perempuan?
Bobot dari kata-katanya itu sungguh luar biasa!
Mereka pikir itu hanya teman wanita biasa, tapi ternyata pacar?
Mulut Bagas berkedut dan melirik Johan. Mungkinkah pria itu tiba-tiba memanggil Hani dan membuatnya bersumpah?
Heru mengusap keringat dingin di dahinya dan dengan cepat mengambil kesempatan untuk mendekat, "Oh, tidak heran tuan muda tidak seperti pria lainnya. Ternyata ada pacar cantik yang disembunyikannya! Aku tidak tahu siapa namamu, nona?"
" Halo, nama keluargaku Wijaya. "Hani menyapa mereka sebentar.
Wijaya?