Mendengar suara pintu pagarnya dibuka, mata Savira langsung terbuka dengan lebar. Dia langsung kembali dari dunia mimpinya ke dunia nyata.
Rasa takut dan juga gugup memenuhi hatinya, mengingat bagaimana tadi Rafael bercerita tentang tetangganya yang sedang dirampok.
Savira meraih sebuah sapu yang ada di ujung ruangan. Meskipun tak banyak membantu tapi setidaknya gagang sapu bisa untuk memukul kepala seseorang.
Namun ketika Savira sedang mengintip dari balik jendela. Dia melihat kepulan asap mengelilingi sebuah bayangan lelaki.
Ditajamkannya matanya dan dia melihat bayangan Raga sedang duduk di teras dan menatap ke arah pagar.
Tampak frustrasi, dia tidak memanggil Savira hanya untuk membukakan pintu untuknya.
Savira tak langsung membuka pintu. Dilihatnya Raga dari tempatnya berdiri.
Dan dia sedikit tahu kalau lelaki itu tak akan merokok jika tak memiliki masalah seperti saat ini.
"Dia lagi kenapa, sih?" tanya Savira.
