Ketika membuka matanya, ibu Raga sudah menemukan Dina sedang membereskan apartemennya pagi itu. Tanpa disuruh, wanita itu seakan ingin menunjukkan jika dia bisa menjadi calon menantu yang baik.
"Kamu bangun pagi banget, Din?" tanya Ibu Raga ketika melihat Dina sedang mencuci piring di wastafel.
Dina menoleh ke arah belakang di mana ibu Raga sedang melihatnya dengan tatapan kagum.
Itu memang salah satu rencana Dina agar ibu Raga menyukainya. Karena bagi Dina, restu dari ibunya adalah hal yang paling penting. Dan dia yakin jika ibunya tak akan menyukai Savira kalau sampai menjadi kekasih Raga. Alasannya sudah bisa ditebak, pasti karena usianya.
Memangnya ibu mana yang akan membiarkan anaknya untuk menjalin hubungan dengan wanita yang usianya di atas dia sepuluh tahun.
"Iya tante, udah biasa soalnya," jawab Dina. Dia sudah siap dengan seragam kerjanya.
Tanpa sarapan dia langsung berangkat bekerja pagi itu.
"Kamu kayaknya rajin banget ya, tapi sayang cuma temenan sama Raga."