Karakter dalam cerita:
1. Shin Won bi = seorang gadis dari negeri nan jauh berjuang untuk belajar di suatu negeri di era joseon, mempunyai kisah rumit di masa lalu. Itulah alasan kenapa ia harus benar-benar berjuang untuk mendapat predikat dari sekolah yang ia tuju. Ia adalah seorang gadis petarung yang menyamar menjadi seorang siswa laki-laki bernama Kim Han Sung. Selain sebagai kesatria petarung ia juga seorang tabib dari tempat asalnya.
2. Lee Min Hyung = dia adalah yang tertua diantara satu rumah asrama Bongsul. Dia juga sangat dewasa dan penyabar. Dia pandai menari dan bermain pedang tentunya. Anak dari menteri salah satu kerajaan yang pro terhadap kekuasaan raja.
3. Hwang Dohyun = merupakan pangeran kerajaan sepupu dari putra mahkota Lee hyunsang. Karena ibunya adalah adik dari raja Moon Han. Mereka sering bersama sejak kecil dan merupakan salah satu orang kepercayaan pangeran. Akan tetapi, seiring bertumbuh dewasa hubungan mereka tampak tidak akur.
4. Lee Hyunsang = putra mahkota dari Raja Lee Moon Han. Ia terkenal sangat tampan dan pandai dalam berkata-kata mutiara. Terutama dalam menasehati. ia juga sudah belajar ilmu pemerintahan sejak kecil. Tutur katanya sopan ia juga pandai bermain sastra, terbukti dari banyak koleksi perpustakaan kerajaan adalah hasil olah sastra miliknya.
5. Lee Sungmin = putra dari seorang panglima. Dia adalah anak yang manja dan mempunyai selera humor yang buruk. Akan tetapi ia selalu bisa diandalkan dalam hal pertemanan. Ia juga memiliki pemikiran cemerlang mengenai strategi peperangan.
6. Kim Seonho = ia adalah putra dari perdana menteri, meskipun ayahnya yang oposisi untuk menggulingkan tahta kerajaan tapi Seonho masih berteman baik dengan Hyunsang. Baginya itu adalah urusan orang tua mereka bukan urusan mereka. Ia adalah murid terpandai dari kerajaan, ia bahkan terkenal dengan hasil penemuannya. Sejak kecil orang-orang suka membandingkan dia dengan dohyun dan Hyunsang.
7. Jo Minseok = putra dari saudagar kaya dari berbagai negeri, dagangannya terkenal hingga ke negeri lain. Anak kaya dan manja namun ia sangat pintar dalam urusan memanah dan ilmu bela diri.
8. Park Dasong = anak tercerdas selain Kim Seonho, selain itu ia pandai bermain pedang dan panahan. Pertumbuhannya cepat, dan banyak digilai oleh gadis gadis karena sikapnya yang dingin dan memesona.
PROLOG
Kereta kuda membawanya pergi menjauh dari istana, di dalamnya terdapat seorang bocah laki-laki yang diikat dengan kencang sehingga bernapas saja sangat sulit baginya. Air matanya masih mengalir deras menangisi kepergiannya meninggalkan adik perempuan satu-satunya. Tak banyak yang ia miliki setelah kepergian ibunya, ayahnya telah menjadi tawanan dan budak cinta oleh ibu tiri anak laki-laki itu. Masih terbayang jelas di ingatannya bahwa adik kecilnya terjatuh saat mengejarnya melewati gerbang istana keluar dari sana sejauh mungkin.
Saat itu terbayang jelas misi di depannya, aku akan kembali menuntut balas dendam kepada siapa saja yang mengambil apa yang kupunya. Sedangkan gadis kecil itu masih menangisi kepergian saudara laki-laki satunya, tak lama setelah itu ia ditarik paksa keluar dari istana. Karena tubuhnya yang masih lemah dan kecil maka langkahnya pun terseret-seret mengikuti tarikan kencang oleh prajurit istana tadi. Seketika sampai di luar gerbang istana ia seperti sampah yang dilempar sejauh-jauhnya, bahkan dari rumahnya sendiri. Ia terusir. Mulai hari itu, ia tidak memiliki apa-apa lagi selain sehelai pakaian yang ia kenakan saat itu.
Muncullah sesosok pemuda yang turun dari kuda dan melewati kerumunan orang-orang yang menggunjing di luar pagar istana yang tinggi itu. "Wonbi" kata pria itu saat meletakkan tangannya di pundak gadis kecil yang sedang menangis. Gadis itupun menoleh, dan terlihatlah semua raut sedih yang diderita gadis berusia 7 tahun membuat hatinya hancur saat itu. "Ayo, ikut paman pulang. Mulai sekarang, kamu ikut paman ya?" kata pria gagah berkuda malam itu.
Gadis itupun mencoba menyeka pipinya yang penuh air mata dan mulai berdiri meraih tangan pamannya. Pria gagah itu lalu menaikkan gadis itu ke atas kuda sebelum akhirnya ia berkata, "aku harap tidak ada satupun diantara kalian yang akan mengatakan kemana gadis ini akan ku bawa. Mengerti?" sontak semua rakyat biasa yang mengerubungi di luar gerbang menunduk dan berkata hampir serentak, "mengerti tuan" bahkan setelah pemuda gagah dan gadis kecil tadi sudah pergi dengan kudanya beberapa diantara rakyat itu masih ada yang menunduk.
Mulai malam itu, kehidupan kakak beradik Shin tak pernah bersama lagi. Hingga takdir yang akan membawa mereka akhirnya bertemu.