Malam ini begitu indah sekali.
Tak tahu kenapa aku begitu menikmati cahaya bulan yang menerpa bumi dengan mengkilap dan bulat sempurna.
Rasanya kalau lampu dimatikan, mungkin samar-samar cahaya bulan masih ada yang menembus bumi.
Entah kenapa aku merasakan begitu.
Setelah sampai di rumah tadi, kini aku tak sendirian jika memandang malam hari, sama seperti apa yang sering aku lakukan di waktu itu.
Menatap malam adalah kesukaan ku. Tak peduli angin malam akan menyelusup tulangku atau tidak, aku benar-benar tidak peduli karena di sini, aku bisa merasakan betapa indahnya menyendiri dengan angin sejuk yang menemani.
Tapi, kali ini aku tak sendirian.
Seorang pria sedang ikut duduk bersamaku.
Dia kini berada di depan kursi ku. Matanya tak bisa terdiam di satu tempat. Mungkin dia terlalu asing berada di tempat yang baru saja dia pijaki di sini.