Entah kenapa selepas kejadian tadi, aku bersama Arnaf jadi sering mengobrol tentang banyak hal yang kita ketahui.
Di perjalanan kita tidak lagi saling diam.
Ada banyak hal yang sering aku tanyakan kepada dia, yang kemudian dia pun menjawabnya dengan lugas dan mampu aku pahami.
Aku telah menilainya dengan cara yang salah waktu itu.
Ternyata apa yang dikatakan Alya ada benarnya juga.
Tak seharusnya aku menutup diri pada orang-orang yang ingin mengenalku lebih jauh.
Arnaf, seperti pria yang sudah membuka kembali wawasanku untuk bisa sadar bahwa tak semua manusia harus tertutup dan tak mengenal dunia manusia yang lain.
Ada banyak cerita dan kisah yang dia sampaikan kepadaku.
Tentu, kisah itu telah membuatku semakin lebih membuka diri bahwa Arnaf adalah pria yang sangat baik dan tak pernah neko-neko dalam bersikap.
Dia tahu kalau aku adalah wanita yang tak banyak bersikap.
Dia juga tahu kalau aku wanita yang jutek dan tak mau banyak bicara.