Krystal masih belum percaya yang ia dengar baru saja. Ia terdiam untuk beberapa saat hanya memandang Arsenio yang tengah asik menghabiskan pancake di depannya.
"Ya udah kalo gitu aku ma masak bubur ayam dulu untuk Denis. Sekalian mau buat cemilan kesukaannya," ujar Krystal usai terdiam lama dengan ekspresi aneh. Arsenio menghela nafas dengan kesal dan menatap Krystal kemudian.
"Sampe cemilan kesukaan Denis pun kamu ingat. Kamu bener-bener pengen jadi Ibunya ya?" sindir Arsenio sambil memainkan garpunya. Krystal mengernyitkan keningnya dan menjawab.
"Kamu kenapa sih? Dari tadi marah-marah mulu!" sahut Krystal mulai kesal karena diatur-atur. Arsenio makin manyun meelihat Krystal.
"Denis itu cuma anak kecil. Masa kamu cemburu sama anak-anak. Lagipula aku kan bukan pacar kamu bisa kamu atur-atur seenak kamu!"
"Kalo gitu kita pacaran aja. Jadi kamu gak bisa berbuat seenaknya!" Krystal memukul meja tiba-tiba.