Lima tahun bukanlah hal yang gampang untuk Veronica. Tinggal di negara orang, dan menghabiskan banyak uang tabungannya untuk bertahan hidup. Untuk melupakan sesuatu yang ingin sekali dia lupakan. Hanya saja pikiran dan hatinya sudah terpaut sangat jauh untuk orang itu, sehingga membuat dirinya tak mampu berpaling sedikitpun.
Helaan nafas keluar dari bibirnya, menaruh gelas teh dingin di atas meja sambil menatap luaran kota. Mau sampai kakak begini terus? Sedangkan Veronica tidak memiliki pilihan untuk hidup.
"Jadi … masih mau memikirkan dia, Vero?" ucap Sienna salah satu teman Veronica di apartemen ini.
Veronica tersenyum. "Tidak. Aku tidak memikirkan semuanya, hanya saja … kenangan itu cukup membekas, jadi sedikit sulit untuk dilupakan."
"Huft … begitu saja terus. Aku sampai bosan mendengarkannya."