Chapter 29 - Tentu Saja

Keesokan paginya di sekolah dasar pulau Jiang, Seperti biasa murid-murid sedang mempersiapkan diri di hari pertama masuk sekolah nya setelah liburan di hari minggu.

Rendi dan teman-temannya seperti biasa saja tidak menunjukkan rasa kecurigaan pun pada Serli sehingga Serli sangat senang sekali bahkan tidak ingin melewatkan kesempatan emas untuk hari ini yang terbebas dari Rosie Walaupun masih ada Yasmin yang menjengkelkan.

Hai semuanya, uhhh aku sangat senang sekali hari ini, tiba-tiba Serli berteriak di depan kelas minta di perhatikan oleh teman-temannya yang lain, ada sebagian anak-anak yang tidak suka dengannya dan malah memilih diam serta mengomeli nya dengan sesama teman yang lainnya.

Kenapa!! ada apa dengan kau berteriak apa kau punya adik baru?? Dimas tampaknya sedang mengejek Serli habis-habisan karena Dimas memang tidak lagi menyukai Serli dengan watak seperti itu.

Satu kelas pun tertawa mendengar ejekan dari Dimas untuk Serli.

Kenapa kau?? apa masalah mu, perasaan aku tidak pernah membuat masalah denganmu. apa kau membenciku karena aku menolak mu??? balas Serli Kepada Dimas.

Dimas tertawa terkekeh menunjukkan bahwa ia tertawa mengolok-olok Serli di depan kelas, dengar baik-baik tuan putri. kau bahkan tidak pantas di sebut dengan tuan putri jika sifat-mu saja tidak bisa kau rubah", perbaiki dulu dirimu. jangan selalu bertindak semena-mena disini.

Kau hanya pendatang baru di kelas ini, bahkan kau mengusir tuan putri sesungguhnya dari kelas ini,!!! Dimas pun bergumam dan menggeleng kan kepalanya dengan lambat tanda sesuatu yang bagus telah dicampakkan. apa, apa yang kau katakan kepadaku???. siapa yang aku usir, siapa tuan putri itu, jangan bilang kalau kau mengatakan anak nakal si pembuat onar itu adalah tuan putri," Dimas. Serli jadi tidak bisa mengontrol emosi nya akibat perkataan dari Dimas yang seakan-akan mengejeknya.

Jelas, ia adalah tuan putri. aku mengatakan itu karena aku menilai nya sangat bagus, daripada kau balas Dimas sambil menunjuk Serli dengan tangannya.

Awas!!!! Awas saja kau Dimas balas Serli kepada Dimas, Serli tidak bisa lagi membalas Dimas karena bel tanda memulai pelajaran telah dimulai.

Rendi yang memperhatikan kejadian tadi menjadi sangat khawatir jangan-jangan dia(Dimas) menyukai Rosie sampai-sampai ia menyebutnya tuan putri, aku tidak akan membiarkan dia merebut Rosie dariku. Rendi menjadi cemas sendiri karena Dimas.

*Di ruang kepala sekolah*

Ayah Rendi berjalan mengitari lorong sunyi sendirian karena murid-murid sedang belajar di kelas masing-masing, langkah kakinya terdengar keras bagaikan semilir kaki kuda yang sedang berlari karena sepatunya yang kuat, badan yang gagah dengan setelan jas berwarna abu-abu menambah kesan ketampanan nya di dalam kegelapan. Ayah Rendi adalah seseorang yang berwibawa siapa yang menyangka ia adalah korban pembulyan juga dulu di sekolahnya.

Kepala Sekolah dasar pulau Jiang pun menyadari kedatangan kepala besar penyumbang Donasi di sekolah ini, ia benar-benar sangat terkejut dan segera merapikan kantornya dan menyambut kedatangan orang penting itu dengan baik, sampai mempersilahkan duduk dan menyiapkan secangkir tes manis yang masih hangat,. Duduklah Tuan,.... kepala sekolah itu mempersilahkan ayah Rendi untuk duduk di kursi tamu dengan segera., Terimakasih tuan Jo, balas ayah Rendi kepada kepala sekolah yang bernama tuan Jo.

Apa yang membuat bapak Reymond kesini??? kepala sekolah itupun mulai menanyakan tujuan kedatangan ayah Rendi ke sekolah ini karena kedatangan nya sangat sungguh mendadak, " Tidak ada, hanya sedikit ingin menyapa tuan Jo saja. saya juga sudah lama tidak berkunjung kesini" sambil melihat sekolah ini dengan baik, apa sekolah ini sudah berubah atau masih tetap sama, mendengar pernyataan ayah Rendi itupun kepala sekolah itu tertawa dengan keras dan membuat ayah Rendi pun juga ikut tertawa lepas.

Tenang saja tuan Reymond bahkan untuk satu detail disekolah ini tidak akan saya lewatkan service-nya balas kepala sekolah itu kepada ayah Rendi, Syukurlah balas ayah Rendi lagi. kemaren ada bapak Vince yang menelpon saya dia meminta agar anaknya Serli dipindahkan ke kelas A, bahkan ia bilang bahwa dana sekolah ini adalah bantuannya jadi ia ingin memindahkan anaknya ke kelas A sementara awal kelasnya adalah B, terpaksa kami memindahkan murid lainnya agar bertukar posisi dengan anak bapak Vince. kepala sekolah itu menjelaskan dengan panjang lebar tentang kejadian ia memindahkan Rosie ke kelas B dan memindahkan Serli ke kelas A dengan seenaknya katanya takut bahwa temannya itu akan terluka jika masih di kelas A.

Ayah Rendi berpikir keras dengan kejadian yang di ceritakan oleh anaknya kemaren dan mulai mengetahui alur ceritanya dengan baik, sebelum saya pergi saya ingin memberikan ini terlebih dahulu kepada tuan Jo, ayah Rendi mengeluarkan uang yang sangat banyak dari koper kerjanya, ia memang berniat ingin memberikan Donasi lagi ke sekolah dasar Jiang sehingga ia harus mempersiapkan nya jauh-jauh hari.

Ini sedikit lagi yang bisa saya berikan untuk pembangunan sekolah ini tuan Jo, kepala sekolah itupun sangat senang sekali hingga tidak bisa mengatakan apa-apa lagi kepada ayah Rendi, adduhh ini sangat banyak, ini bukan sedikit tuan balas kepala sekolah itu kepada ayah Rendi.

Tidak apa-apa ambil saja, ini adalah investasi rutin ku dengan sekolah ini, jadi jangan pernah mengatakan aku sangat baik walaupun aku selalu menyumbang untuk sekolah ini, dan satu lagi. aku ingin sesuatu darimu jadi lakukan ini dengan baik-baik jangan bilang bahwa aku yang meminta mu untuk melakukan hal ini, katakan saja sesuatu yang baik dan membuat mu ingin merubah lagi keputusan mu, kau tidak perlu memindahkan anak perempuan bapak Vince itu cukup lakukan apa yang aku inginkan saja kali ini.

Aku juga tidak sering meminta banyak untuk hal ini, ini merupakan permintaan putra kesayanganku jadi aku harus menuruti keinginannya kali ini, ia juga jarang meminta kepada ku dan kali ini ia meminta juga untuk seorang temannya dan aku pun sangat terharu melihat sifatnya yang seperti ini, padahal ia sangat jarang bersifat seperti ini biasanya, pasti ia sangat menyukai teman yang ia bantu Sekarang ini. ayah Rendi menceritakan semuanya yang bersangkutan dengan permintaan putra nya ini.

Kepala sekolah itupun mengerti dan membenarkan pernyataan ayah Rendi tersebut dengan bijak, "Tentu Saja" tuan Reymond dan memberikan sedikit Do'a agar Bapak Reymond dan keluarga nya bisa berbahagia dengan sumbangan atau Donasi yang telah diberikan. dan tidak lupa juga kepala sekolah itu akan secepatnya memproses permintaan dari ayahanda Rendi tersebut., hanya tinggal menunggu pemrosesan maka Rosie sudah bisa pindah ke kelas A lagi tanpa harus berganti atau change dengan murid lainnya.