Chereads / Hidup sama dengan kesedihan dan kebahagiaan / Chapter 32 - Apa Kau Terluka??

Chapter 32 - Apa Kau Terluka??

Rosie masih belum sadarkan diri dari keadaan pingsannya, pintu gudang telah dikunci oleh Serli" kebanyakan orang sangat jarang mengunjungi gudang! dan tidak pernah sama sekali pergi kesana.

Bagaimana ini???, aku jadi tidak tenang saja. aku takut seseorang akan mengunjungi gudang dan menyelamatkan si jelek aneh itu!!!. Cobalah untuk tenang" kau sangat tidak tenang balas Tika kepada Serli.

Sebaiknya kau ke perpustakaan sekarang, jika ada yang menanyakan tentang Rosie, bilang saja kau tidak mengetahui nya sama sekali.

Ahhh, aku merasa tidak enak badan saja sekarang lebih baik aku pulang dulu, kau lanjutkan saja pelajaran mu balas Serli kepada Tika. Kau benar-benar akan pulang?? tanya Tika kepada Serli.

Aku tidak akan pergi ke perpustakaan, paling-paling aku yang akan dituduh dan mereka akan menanyakan tentang Rosie kepadaku tanpa sabar dan akan mengucilkan ku lagi, lebih baik aku pulang sekarang kata Serli kepada tika.

Baiklah hati-hati!! aku akan langsung ke kelas balas Tika kepada Serli, Serli berbalik dan menuju gerbang sekolah sambil membawa tas, seorang anak kelas 1A melihat Serli jalan terburu-buru sambil membawa tas, tapi dia belum menaruh rasa curiga karena ia berpikiran mungkin ada hal penting yang membuat Serli buru-buru.

Sementara di perpustakaan Yasmin sedang sibuk mencari-cari seseorang yang paling ditunggu-tunggunya tetapi belum juga kunjung datang, Yasmin mengakui ia memang terlambat, tapi ia tidak pernah berpikir bahwa Rosie lah kali ini yang paling terlambat darinya.

Yasmin membersihkan buku-buku perpustakaan sambil menunggu sahabat yang ia sayangi itu, tetapi belum juga kunjung datang. tiba-tiba Rendi datang dari arah depan perpustakaan dan langsung menuju Yasmin, Yasmin apa kau melihat Rosie??? tanya Rendi kepada Yasmin, Hmmm aku sedang mencari-carinya juga tetapi dia tidak datang-datang. apalagi pelajaran di perpustakaan akan berakhir dalam lima menit lagi, apa dia tidak datang ke sekolah hari ini. ku rasa sangat janggal jika Rosie tidak datang sekarang, biasanya dia selalu datang tanpa ada kendala apapun seperti sakit dan hal lain yang sangat penting baginya.

Yasmin bertanya lagi kepada Rendi dengan perasaan cemas, apa Rosie baik-baik saja??aku jadi khawatir!!! balas Yasmin kepada Rendi.

Tenang jika dia tidak datang kita akan pergi ke rumahnya untuk melihatnya balas Rendi apakah ia akan baik-baik saja??, tenang lah Yasmin balas Rendi kepada Yasmin. aku tidak akan tenang jika sahabat ku belum ku lihat hari ini, aku akan kerumahnya saja sekarang balas Yasmin dan langsung pergi menuju ke rumah Rosie.

Rendi sebenarnya sangat khawatir juga seseorang yang ia sayangi tiba-tiba tidak terdengar kabar beritanya dan tiba-tiba seperti dia menghilang begitu saja.

Kalau kau menemukannya di rumah tolong beritahu aku Yasmin perintah Rendi kepada Yasmin. Tentu saja balas Yasmin sambil berlari ke arah rumah Rosie secepatnya.

Pada saat itupun Serli juga tidak terlihat di kelas maupun di perpustakaan sepanjang hari ini, membuat Rendi semakin curiga bahwa ini adalah ulah Serli sepenuhnya.

Tiba-tiba bel sekolah tanda pulang sekolah telah berbunyi dan tidak ada seorang pun yang tau Rosie pergi kemana sekarang, Yasmin telah mengunjungi rumah Rosie tetapi tetap saja Rosie tidak ada ibu Rosie pun sangat cemas dan menangis terus tanpa berhenti.

Kemana lah anaknya ini pergi, ibu Rosie hanya bisa terduduk lemas melihat putrinya selalu dirundung masalah.

Kali ini aku akan mencari Rosie dengan baik biar ia menyukai ku tekad Dimas di dalam hati, aku tidak akan membiarkan Rendi menang darinya kali ini.

Bagaimana kalau kita cari ke sekolah lagi, tadi keterangan dari ibu Rosie ia pergi ke sekolah pagi sekali perintah Yasmin kepada teman-temannya yang ia minta tolongi agar bisa menemukan Rosie.

Sementara mereka sibuk mencari Rosie, Rosie di dalam gudang olahraga telah sadar dan berusaha mengingat apa yang terjadi kepada dirinya, "adduhh apa ini? kenapa tanganku diikat!! apa salahku!!! Tika, Tika,Tika kenapa kau mengunciku?? teriak Rosie menggema di setiap sudut ruangan gudang olahraga.

Tiba-tiba Rosie menangis karena ia ketakutan berada di ruang gudang olahraga sendirian dengan keadaan kepala terluka dan tangan kakinya dalam keadaan diikat, Tolong aku Tolong aku, Tolong aku Rosie hampir kehabisan tenaga karena mencoba sekuat tenaga berteriak namun mulutnya belum lepas dari tutupan tali.

Aku harus bagaimana tuhan, Rosie menangis dan terus menangis berharap tuhan mau membantu nya secepatnya.

Tiba-tiba pintu gudang terbuka lebar membuat Rosie terperangah dan tidak percaya, bahwa akan ada seseorang yang lewat di depan pintu gudang olahraga sekolah, Tolong mmmm, teriak Rosie, anak laki-laki itu mendengar suara yang seperti sayup-sayup menenggadah di setiap ruangan gudang olahraga itu.

Lalu ia berlari mencari ke setiap sudut ruangan gudang olahraga itu, dan menemukan Rosie di dekat lemari penyimpanan alat-alat olahraga dengan keadaan tangan dan kaki yang diikat dan kepalanya mengeluarkan darah, Astaga kau kenpa?? sambil lelaki itu membukakan tali agar Rosie bisa bebas Rosie hanya bisa menangis dengan keras dan tiba-tiba memeluk anak laki-laki itu secara mendadak, membuat anak laki-laki itu terkejut dan langsung menanyakan sesuatu kepada Rosie, Apa kau terluka?? Rosie hanya menangis terisak tanpa menjawab pertanyaan anak laki-laki itu" Rosie sangat ketakutan dan anak laki-laki itu membawa Rosie pulang ke rumah anak laki-laki itu untuk diobati.