Chereads / Hidup sama dengan kesedihan dan kebahagiaan / Chapter 5 - Dunia ini gelap sekali

Chapter 5 - Dunia ini gelap sekali

Setelah kejadian itu, Rosie pun terpaksa harus di rawat di rumah bidan yang mengobatinya.

Setelah ibu Rosie sampai di rumah, Ayah Rosie tiba-tiba datang dan bertanya dimana anak itu,,,???Apakah dia membuat ulah lagi. sudah berapa banyak masalah yang ia buat..

Ayah Rosie sangat marah melihat tingkah laku putrinya yang sepertinya tidak diajar, padahal ayahnya selalu mengajarkan hal yang baik menurutnya, Ibu Rosie pun menghampiri Ayahnya Rosie dan berusaha menenangkannya.

Tenanglah pak, anak kita Rosie terluka tadi pak, bujuk ibu Rosie menenangkan sambil mengeluarkan air mata.

Maksud ibu, dia terluka kenapa

apakah dia baik baik saja buk???

walaupun nampaknya ayah Rosie sangat tegas tetapi ia juga menyayangi anaknya apalagi putri semata wayangnya.

Ia sedang di rawat di rumah bidan Santi pak, keadaanya sungguh mengerikan tadi, ibuk juga ngga tau kenapa Rosie bisa terluka separah itu. sampai-sampai tangannya dijahit pak teriak ibu Rosie sambil berlinang air mata, maafkan ibuk pak yang telah lalai mengawasinya, ibuk sungguh-sungguh mintak maaf pak, tangisan ibu Rosie menggema di segala penjuru kamar, membuat adik-adik Rosie menuju kamar ibunya dan melihat keadaan ibunya. Sesampainya Daniel di kamar ibunya, ia bertanya ibu kenapa buk??? Apakah terjadi sesuatu?

Ngomong-ngomong kak Rosie kemana buk, Daniel tidak melihatnya dari tadi...

Pada saat Daniel dan Bagas bertanya tentang keadaan ibunya. Pada saat itulah Ayah mereka berangkat dari rumah menuju rumah bidan Santi. Ayah Rosie benar-benar khawatir dengan keadaan putri semata wayangnya jika ia tidak melihat anaknya yang terluka itu maka pikiran buruk Ayah Rosie akan menghantuinya di setiap saat.

Sesampainya di Rumah bidan Santi, Ayah Rosie nekat menerobos orang yang sedang berobat dan hal itu membuat pelanggan yang sedang berobat menjadi tidak nyaman.

Maaf pak, bapak mencari siapa..??? Bidan itu bertanya kepada Ayah Rosie

Begini buk, apakah tadi ada anak kecil yang masih berusia 6 tahun berjenis kelamin perempuan dirawat disini kabarnya ia sedang terluka buk, Kata Ayah Rosie kepada bidan tersebut.

Oh bapak, Ayahnya nona Rosie..??Bidan itu bertanya kepada Ayah Rosie

Ayah Rosie pun menjawab : Iya saya buk, Boleh kah saya melihat kondisi anak saya sebentar buk..?

Iya pak, tetapi karena ia masih tidak sadarkan diri akibat bius mungkin bapak hanya boleh Menjeguknnya sebentar saja ya pak.

Mungkin Baru Besok bapak boleh menjeguknnya lama pak, Ayah Rosie pun mengerti akan hal penjelasan dari Bidan tersebut dan berlalu menuju ke arah kamar dimana Rosie berada, setibanya di kamar Rosie, Ayah Rosie melihat anaknya sedang terbaring lemah di atas tempat tidur. Terlihat pucat dan tidak berdaya dengan tangan yang sedang di perban, Astaga nak kamu kenapa..? Apakah ada pelaku dibalik semua ini, bilang ke Ayah besok yah nak, ayah akan mencari pelakunya dan akan mencari keadilan untukmu, tidak mungkin kau terjatuh sendiri dengan tangan yang terluka lebar nak isak tangis Ayah Rosie hampir saja membuat semua pasien bidan tersebut menjadi tidak nyaman.

Pak, maaf sebelumnya. besok saja bapak menjeguk nona Rosie nya yah pak, Seperti yang telah saya katakan tadi pak.

Baik buk, Akhirnya Ayah Rosie pun meninggalkan Rumah bidan tersebut, dan bertekad besok pagi akan datang lagi. ia akan mengambil cuti untuk Rosie dan akan menemani Rosie sampai ia sadarkan diri.

****

Keesokan paginya, Ibu dan Ayah Rosie serta adik-adiknya telah berada di rumah bidan yang merawat Rosie dan menanyakan keadaan Rosie kepada bidan tersebut.

Bidan tersebut menjawab dengan Ramah bahwa Rosie sudah sadarkan diri dari tadi malam, ia tidak bisa menahan sakitnya tangan yang telah dijahit akibat lukanya yang lebar

Namun bidan itu menambahkan bahwa ia bisa membantu Rosie tadi malam dengan memberikan obat penahan rasa sakit yang dialami oleh Rosie dan membuat Rosie segera tertidur dan tidak terlalu lama menahan rasa sakit tanganya.

Ayah Rosie menjadi orang pertama yang masuk melihatnya, Melihat ayahnya sedang berjalan memasuki kamar rawatnya, Rosie menjadi takut dan cemas akan dimarahi sang Ayah. Setelah sampai di kamar Rosie sang ayah melihat anaknya mengambil posisi tidur dan segera bertanya kepada Rosie, Kamu kenapa kemaren nak?? Tanya ayah Rosie. membuat Rosie menjadi kaget bukan main, rencananya untuk pura-pura tidur tidak bisa dilakukannya karena telah ketahuan.

Aaaayah...Hmmm...anu...yah...

kenapa nak..??? tanya ayah Rosie,,, Kemaren aku terjatuh dengan agak ragu-ragu Rosie bilang bahwa dirinya kemaren terjatuh dan terluka berat, namun nampaknya ayah Rosie tau bahwa anaknya sedang berbohong

Ayah tau, bagaimana terluka jatuh sendiri dan bagaimana jatuh di...,belum sempat ayah Rosie berbicara, Doni, Joy, dan Satria datang dan mengucapkan salam kepada ibu dan Adik-adik Rosie membuat pembicaraan Rosie dan ayahnya terpotong. Ayah Rosie pun melihat ke arah teman-teman Rosie yang datang dan membalas ucapan salam mereka

setelah memberikan salam mereka bertiga menuju tempat tidur Rosie yang tidak jauh dari tempat Ayah Rosie duduk, Kamu sudah baik kan tanya Satria kepada Rosie, dan Rosie menjawab ya aku baik-baik saja kok Sat jawab Rosie sambil tersenyum, lalu Doni menyela dengan mengatakan kenapa kau begitu pucat Ros..? Mungkin aku belom pulih total Doni

ada apa sebenarnya kemaren Ros tanya Joy kepada Rosie, Hmmmmm tidak ada apa-apa jangan khawatir Joy aku terjatuh sendiri dan Dunia ini rasanya gelap sekali, kenapa bisa begitu Ros tanya Joy menyelidiki Rosie???

Hmmm,,, aku,, ti,,,ti,,,dak tau juga Joy jawab Rosie sambil ragu-ragu dengan jawaban yang diberikannya, apakah kau tau kami sangat khawatir dengan dirimu yang terlihat lemah kemaren dan tidak berbicara satu kata pun...

ehmmm iya aku minta maaf telah merepotkan kalian teman-temannku....,

Melihat Rosie sangat lemah mereka mendekat bersamaan dan memeluk Rosie membentuk lingkaran seakan-akan Rosie adalah teman yang amat sangat berharga bagi mereka, namun mereka sangat bersyukur Rosie tidak terlalu parah....Dan Rosie pun juga sangat bersyukur mendapatkan teman sebaik mereka.