Chapter 9 - Kebohongan

Hari ini sepertinya Rendi sudah sembuh total, ia sudah mulai lincah lagi seperti biasanya Rendi bertekad ingin menemui Rosie kali ini perasaannya amat senang akhirnya bisa melihat keluar dan bermain lagi, Rendi pun menghirup sepuas-puasnya udara segar dari alam pagi ia sudah meminta izin kepada ibunya untuk berolahraga dan ibunya pun membolehkan karena ibunya tau putranya pasti lelah bila selalu berada di rumah setiap saat tanpa bergerak.

Bukankah itu Rendi tanya Doni kepada Satria, mana...?dia saja tidak pernah terlihat lagi jawab Satria, Tidak bisakah kamu memfokuskan bola mata mu kepada orang yang sedang berlari itu.aku yakin dia pasti Rendi jawab Doni baiklah mari kita panggil dia jika dia menoleh berarti dia memang Rendi teman kita tapi kalo tidak maka kau harus mentraktir ku ice cream ok bagaimana tantang Satria, Alah kau selalu saja ingin ditraktir jawab Doni baiklah ayo kita kejar dan panggil dia..., Satria dan Doni pun langsung berlari dan mengejar Rendi sekuat tenaga... lalu Satria pun berteriak hai kau tunggu lah kami dulu kenapa lari mu sangat cepat, Rendi pun mendengar ke arah belakang seketika menoleh melihat-lihat apakah ada orang yang memanggil nya dengan gaya seperti itu dan ternyata ia benar langsung saja ia menghentikan langkah larinya dan mendekat ke arah Satria dan Doni yang sedang kecapekan mengejar nya berlari. kalian..., hai kalian aku sangat merindukan kalian Rendi pun langsung memeluk dua teman baiknya itu Hei lepaskan aku,aku tidak bisa bernafas bentak Satria. aku juga tidak bisa bernafas balas Doni, ah biarkan saja seperti ini dulu aku sangat merindukan kalian sudah berapa lama aku sakit kalian tidak datang menjenguk ku dasar balas Rendi sambil meledek

Apa jangan bilang karena insiden itu kau jadi sakit Rendi tanya Doni lalu Rendi menjawab dengan wajah yang masam Hmmmm apa kalian senang tanya Rendi kepada kedua temannya Jadi karena itu kau tidak keluar-keluar dari rumahmu. Astaga kami sangat tidak tahu akan hal ini kami minta maaf yah, kami mengira ibumu tidak memperbolehkan mu main dengan kami lagi jawab Doni, Tidak apa-apa aku pun paham bagaimana berada di posisi kalian balas Rendi. Rendi langsung menanyakan kabar perempuan yang selalu ia rindukan itu kepada kedua temannya itu ' Bagaimana dengan Rosie? apa kalian tau kabarnya bagaimana..?

Kedua teman-teman Rendi mengerutkan alisnya Rendi yang melihat ekspresi seperti itu jadi tidak enak sendiri dan bertanya lagi kenapa kalian bertingkah seperti ini apa Rosie baik-baik saja..? keduanya kembali diam Rendi menjadi resah sendiri akibat kelakuan dua temannya ini,,, ah baiklah jika kalian tidak mau memberitahuku bagaimana kabar Rosie biar aku sendiri yang melihat ke rumahnya.. Rendi pun mulai melangkahkan kakinya untuk pergi namun Satria berkata kau tidak akan menemukan dia di rumah atau dimana pun! Satria pun akhirnya membuka suara. 'Kenapa tidak bisa aku akan mencarinya di manapun dia berada Rendi segera bergegas dan hendak berlari namun tangannya di pegang oleh Doni dengarkan kami dulu teman Rosie sedang terluka dia sedang di rawat di rumah bidan sekarang dan kau mungkin tidak bisa melihatnya, Rendi sangat terkejut akan pengakuan Doni lalu berkata kau pikir lelucon mu bagus ha cepat beritahu aku yang sebenarnya!!!! kalian dari tadi hanya mempermainkan ku. Tenang dulu Rendi bujuk Doni dan dengarkan cerita kami Satria pun mulai menceritakan semua hal yang telah terjadi menimpa Rosie tak sengaja Rendi mengeluarkan air matanya ia sangat cemas dan khawatir bagaimana bisa Serli dan Tika menuduhnya selalu bergembira dan bersuka saat ia sedang sakit dan paling parahnya ketika Rosie ingin menjenguk Rendi ia malah terluka parah Astaga kenapa denganku kepala ku jadi sakit teriak Rendi...

Tenang-tenang kita akan melihat Rosie sekarang kami akan mengantar mu kepada dia balas Satria Baiklah Rendi pun menurut tanpa banyak bicara firasat nya berkata benar selama ini Pasti Rosie tidak baik-baik saja apalagi ia pernah bermimpi Rosie menghilang di telan air lautan yang begitu dahsyat sesampainya di rumah bidan itu mereka langsung masuk dan menyapa bidan tersebut buk apakah kami boleh menjenguk Rosie..

Ohhh silahkan dia sudah pulih mungkin sekarang sudah di bolehkan untuk pulang Rendi langsung menerobos pintu kamar inap Rosie, Rosie pun kaget melihat ke arah pintu ia menatap Rendi malu karena ia akan memakai baju " Hei apa,, apa,,apa yang kau lakukan tidak bisakah kau mengetuk pintu Rendi pun menjadi malu dan berbalik ah kau ini kenapa baru memakai bajumu, aku tidak tau kau akan datang aku kan baru di periksa tadi sambil berbicara Rosie bergegas memakai baju dan kancingnya secara bersamaan.

Tapi yang paling membuat Rosie kaget ialah ketika ia tau Rendi datang dan ia pun mulai bertanya di dalam kepalanya kenapa Rendi bisa tau aku disini. ini pasti ulah Satria, Doni atau Joy ah mereka bertiga memang membuat ku kesal sekali. Rendi ternyata sudah duduk di dekat tempat tidur Rosie dan melambaikan tangannya ke arah wajah Rosie dia sudah tau pasti perempuan ini sedang melamun Tapi Rendi segera melihat tangannya yang sedang di perban dan melihatnya secara iba apa ini kesalahanku tanyanya pada Rosie, Rosie pun terhenti dari lamunannya dan melihat ke arah Rendi apa yang kau bicarakan aku...aku ...aku tidak apa-apa kenapa harus kau yang salah...Apakah sudah mendingan tanya Rendi lagi..? aku tidak apa-apa pulanglah nanti ibumu mencari jawab Rosie, di dalam hati yang paling dalam Rosie ingin sekali menanyakan kabar Rendi ia tahu Rendi baru sembuh dari sakitnya tapi ia harus mengurungkan niatnya agar tidak bertanya ia sudah bertekad untuk menjauhi Rendi selama lamanya.

Rendi jadi teringat perkataan buruk oleh Serli dan Tika yang mengatakan Rosie selalu bersenang-senang dengan teman-teman yang lainnya ini semua hanyalah kebohongan yang mereka buat membuat Rendi semakin tidak menyukai mereka.