Ada sebuah desa di dekat pulau kecil yang bernama pulau Jiang, hiduplah satu keluarga yang mempunyai anggota keluarga berlima orang terdiri dari ibu dan ayah serta ketiga anak-anak nya, anak pertamanya merupakan seorang perempuan dan kedua adik si perempuan itu adalah laki-laki.
Rosie merupakan nama anak perempuan tersebut seorang anak perempuan yang tinggal di sebuah pedesaan yang jauh dari perkotaan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, pada saat "Rosie berumur 6 tahun ia adalah anak yang sangat nakal, kenakalannya dikatakan sangat tidak pantas karena ia adalah "seorang perempuan" Hampir dari seluruh warga desa tidak menyukai Rosie
sebagaimana nampak dari seperti warga itu melarang anak-anak nya untuk bermain dengan Rosie.
"Rosie bukan tipe anak perempuan yang suka bermain dengan anak-anak perempuan ataupun berteman dengan anak-anak perempuan lainnya, entah mengapa ia bisa seperti itu tetapi ketika ia bermain dengan anak perempuan ia selalu di kucilkan dan dijauhi"
hal itulah yang menyebabkan Rosie menjadi sedikit tomboi, bahkan tidak malu berteman dengan laki-laki, ia lebih suka berteman dengan laki-laki /alasannya yang sedikit masuk akal ialah laki-laki mau berteman dengannya tanpa mengucilkannya tidak seperti anak-anak perempuan itu.
Suatu ketika pada sore hari Rosie pergi bermain bersama teman laki-lakinya, tanpa pamit kepada kedua orangtuanya, Rosie meluncur dengan teman-teman nya ke tepi laut... mereka tertawa girang dan gembira bisa bermain di pantai, area pantai tersebut tidaklah cukup jauh dari rumah mereka, jadi ketika sore telah menjelang mereka bisa pulang secepatnya ke rumah mereka tanpa harus di marahi oleh orang tua mereka.
Pada saat hari telah menunjukkan pukul lima sore. Rosie dan teman-temannya melanjutkan aksinya dengan lomba berenang, " Bagaimana kalo kita lomba berenang dan siapa yang keluar duluan dari air laut maka ialah pemenang nya huuuu Rosie berteriak penuh dengan semangat karena sangat senang dengan tantangan yang ia buat untuk teman-temannya....."
" Rendi apakah kau mau ikut??? Kata satria"
"Apakah aku harus ikut dengan tingkah laku konyol kalian ini semuanya...."
"Ayolah Rendi pasti kau tidak tau berenang...
seketika Rosie mengatakan hal itu dan membuat semua teman-temannya tertawa membuat wajah Rendi memerah menahan malu dan marah
"Baik aku terima tantangan kalian semua suara Rendi tercekat membayangkan ia masuk ke dalam laut dan tidak bisa berenang namun ia malu jika teman-temannya mengetahui bahwa ia tidak bisa berenang, "bagaimana pun juga aku pasti bisa dan membuktikan kepada semua orang ini bahwa aku bisa berenang suara hati Rendi nampaknya remuk redam dan bahkan detak jantungnya pun sudah tidak seperti biasanya sekarang detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
" Jangan memaksakan dirimu yang tidak bisa berenang itu Ren, Rosie bergeming sekali lagi dan seketika itu Rendi berlari menuju air laut dengan ombak yang sedikit besar, Rosie terkesiap dan melihat Rendi masuk dengan cara yang salah, hal itu bisa membuat Rendi terluka atau bisa saja membuat Rendi kehilangan nyawanya, tanpa berfikir panjang pun Rosie berlari mengejar Rendi, dan benar saja ketika Rosie telah berada di dalam air Rosie melihat Rendi tenggelam dengan posisi tangannya menggapai-gapai permukaan air.
"Tolong,,,,Tolong,,,,Tolong aku suara Rendi nyaris tidak terdengar lagi, dengan sigap Rosie menarik tangan Rendi yang menggapai-gapai dan membawanya ke bibir pantai, pada saat mereka telah sampai di permukaan Rosie melihat Rendi yang tidak sadarkan diri, Rosie tahu harus melakukan apa karena ia telah pernah belajar dari ayahnya jika seseorang tenggelam menekan-nekan bagian dadanya adalah pertolongan pertama untuk orang yang tenggelam tersebut, dengan cepat Rosie menekan-nekan dada Rendi membuat Rendi terbangun serta batuk-batuk mengeluarkan banyak air laut yang telah ia telan karena tenggelam tadi... setelah Rendi tersadar ia bukannya meminta terimakasih tetapi malah memarahi Rosie...
"Ini karena ulah mu membuat ku menjadi seperti ini dan untung saja mereka semua telah pergi jika tadi mereka menyaksikan semua kekonyolan ku yang tidak bisa berenang maka mereka akan menertawai ku lagi" Rendi hendak beranjak berdiri tetapi ketika ia melihat ke belakang ternyata ada ibunya yang menguping pembicaraan mereka..