FLASHBACK ON
Melanjutkan kisah masa lalu, Riki 'menyeret' Rin dan membawanya ke kamar lain. Kamar yang berbeda dari tempat Shireen dan teman-temannya Riki bermain hal gila.
"Lepaskan aku!" Rengekan Rin terus menggema di sepanjang koridor dan lorong villa milik Riki.
"Kita akan bermain hal yang jauh lebih menyenangkan dari Shireen dan teman-temanku, Rin..." Seringai Riki.
"KAU GILA YA?"
"Gila? Ya, aku memang gila. Aku sudah gila karena kau."
"Aku? Ke-kenapa?"
"Karena kau sudah membuatku tergila-gila kepadamu."
"Itu tidak masuk akal! Kita bahkan hanya beberapa kali bertemu."
"Kau benar, kita memang hanya beberapa kali bertemu." Riki menghempaskan Rin ke atas ranjang. "Tapi kau tak bisa aku lupakan. Semua pikiranku dipenuhi oleh dirimu."
"..." Bagaimana bisa Riki memiliki pemikiran seperti itu?
Riki mengendus tangannya sendiri. Ia mencium tangannya yang ia gunakan untuk memegang tangan milik Rin.