"elisa. bangun sayang,teman kamu jemput tuh" suara khas ke ibuan itu membangun kan ku di rabu pagi yang mendung ini. segera ku bangkit dari kasurku dan duduk di pinggir nya seraya mengucek-ngucek mata.
"siapa yang datang ma?arya?" ujar ku sambil mengambil handuk di pintu kamar mandi.
"hmm,enggak,tadi mama liat arya pergi sama cewe cantik bgt sayang, kamu kenal dia?"
seketika tubuh ku membeku,mendadak dada ku sakit,dan mataku memanas, 'itu pasti naomi'
"oh,itu pacar barunya arya ma" ujarku serak menahan tangis. seketika sunyi,ku coba membalikkan badan dan melihat mama menatap ku sendu, itu bukan lh suatu hal yang asing,karna mama tau bahwa aku sangat menyukai arya.
"hahaha,santai aja ma,elis gak papa kok,btw siapa yang datang ma" ujarku dengan senyum mengembang,walau hati menangis.
"oh iya,namanya dwi! cepat gih,kasian dah nunggu" aku mengangguk sambil tersenyum,segera ku bersiap-siap untuk pergi sekolah dengan motor dwi.
di sekolah,parkiran.
"gua liat tadi arya pergi sekolah sama naomi,kayaknya naomi tadi di antar pake mobil nya tapi berhenti di rumah arya,biar bisa bareng kali"ujar dwi ketika sampai di sekolah dan memarkirkan motornya.ku hanya diam sambil berjalan pelan menyelusuri lorong, dwi berjalan menyusuliku sehingga kami berjalan beriringan.
"lu gak papa kan?" ujar dwi.
"hahaha gak papa kok,santai aja lh" ujarku sambil memberi senyuman manis ku,yah setidak nya muka ku gak jelek-jelek amat,jadi aku masih pd buat tersenyum. dwi menatap ku sendu,sesaat kemudian sebuah suara yang cukup keras sukses menghentikan langkah kami kami.
"oi,ndut!" tak salah lagi,itu adalah arya,entah kenapa mendengar suara nya saja telah membuat ku bahagia.
aku membalikkan badan dan melihat arya berlari ke arah ku.
"eh,bener-bener luh yah, bagus deh,jadi gua gak salah manggil orang,hahaha"ujar arya sambil menyegir-nyengir gak jelas.
"eh!maksud lo apa?lu gk kenal gua? lu kira gua itu orang lain?ya ampun,kita dah sama-sama dari orok-orok nya dan lu bilang gk kenal" ujar ku menahan kesal namun juga bahagia, sifat ku bisa berubah 100% bila ada di dekat arya.
"hahaha,maaf-maaf. btw maaf gua gk bisa antar luh yah, soalnya si naomi datang ke rumah gua" ujar arya sambil menunjuk ke arah cewe cantik yang tengah berjalan ke arah kami. seketika kaki ku gemetaran,naomi menatap ku sadis seperti hendak menelan ku hidup-hidup. 'mati lh aku' batin ku.
"siapa dia sayang" ujar naomi dengan nada manis,berbeda sekali saat dia membentak ku di rumah arya.
"dia sahabat gua,namanya elisa." jawab arya. "naomi"ujar naomi manis sambil mengulurkan tangan nya ke arah ku.dengan ragu aku menyambut tangan itu "e-elisa,isst" aku meringis kesakitan saat naomi menggenggam tangan ku kuat sambil menekankan kuku panjang nya ke tangan ku. dwi yang melihat hal itu segera merampas tangan naomi
" gua dwi,btw kami ke kelas dulu" ujar dwi sambil menarik tangan ku menuju kelas.
di kelas.
"tangan lu gimana?"tanya dwi,segera ku sembunyikan tangan ku.
"gpp kok,cuman ke gores gara-gara kuku nya aja" ujarku sambil mengeluarkan buku sejarah indonesia.
"emang sadis bgt tuh nenek lampir,trus lo kenapa diam juga?" aku hanya diam, tepat pada saat itu arya masuk di iringi dengan buk lia,guru sejarah kami.
"jadi masuk nya islam ke indonesia ini di dukung oleh tiga teori,masing-masing di antara nya memiliki tokoh yang mengemukaan nya,teori itu ada lah teori gujarat,teori arab dan teori persia,bla bla bla bla." ujar bu lia menjelaskan.
selama 90 menit buk lia menjelaskan materi dan hanya 30% siswa yang mengerti, itu bukan suatu yang tabu karna sejarah memang ada lh pelajaran menguras otak.
bel istirahat berbunyi beberapa di antara nya langsung ke kantin dengan teman-teman nya,juga dengan pacar nya, tentunya hal itu yang tengah ku lihat,naomi and the geng datang ke kelas untuk menemui arya,mereka pergi ke kantin bersama namun tidak untuk indri,dia di tinggal dan berjalan ke arah ku.
dwi yang melihat hal itu segera menghalangi jalannya indri. "minggir luh adek kelas! gua gak ada masalah ama luh" bentak indri sambil mendorong dwi.
"woy! mau lu apa hah?ngapa lu dorong-dorong gua?" bentar dwi tak kalah keras. aku hanya terdiam menyaksikan perdebatan mereka,sampai aku merasakan ada orang yang menarik ku keluar kelas, ku lihat orang itu yang ternyata ada lah sekar, aku hanya mencoba melepas pegangan itu,dan berhasil aku mencoba berlari namun tubuh ku terjatuh karna tersandung oleh kali salah satu cewe yang ku yakinin salah satu anggota genk naomi. mendadak semua orang di lorong menertawai ku. aku takut,air mata ku keluar. aku mengangkat kepalaku dan samar-samar ku melihat dwi, aku mencoba meminta tolong, namun dia hanya diam dan berlari menjauhi ku. dengan cepat aku berlari menerobos semua orang yang menertawai ku. aku berusaha mengejar dwi sampai ke kantin, namun dia menghilang.
"ndut?luh ngapain liat kiri kanan kayak anak yg ke hilangan ib__" tubuh ku tersentak ketika mendengar suara arya yang langsung membalik tubuh ku.
"lu nangis ndut?"ujar arya panik.
"eh arya,gua gak nangis kok"ujar ku sambil mengelap mata ku"tadi masuk debu" lanjut ku.
"lu jangan boong ama gua.gua dah lama kenal elu,ndut"ujar arya. aku hanya diam dan melihat naomi yang berdiri di belakang arya sambil menggenggam kuat jus jeruk nya,dari situ aku tau kalau dia tengah menahan emosi. aku yang sadar segera menjauh dari arya satu langkah,jelas itu membuat arya kebingungan.
"gua gpp kok ar" ujar ku sambil berlari menjauh,namun lagi-lagi aku menyandung kaki seorang cewe. bila kalian berfikir arya akan berlari ke arah ku,kalian salah besar.
"hahahahahaha....kualat luh ndut,pergi-pergi aja luh dari gua,makan tuh karma kacengin cowo ganteng kayak gua hahahha"tawa arya menarik perhatian seisi kantin. semua orang menahan tawa nya,bahkan ada yang tertawa terbahak-bahak. aku menunduk menahan tangis dan mencoba buat berdiri, namun sakit yang kudapat karena kaki ku membiru. "lu gak papa ndut" tanya arya cemas. "ya ampun,lu nangis ndut?" aku hanya diam. "kaki nya biru tuh,duh maaf yah,aku gak sengaja nyandung kamu"ujar cewe yang ku sandung. "maaf,aku juga salah,aku gk liat jalan jadi kesandung sama kaki km" ujar ku.
"kita pulang aja yah ndut?biar gua izinin elu" ujar arya.
"sayang,trus aku gimana?kita kan abis pulang mau ke cafe,km udah janji sayang"ujar naomi mendekati arya dengan nada manis namun aku tau kalau lagi dia menahan emosi.
"iyh ar,gua gk papa kok,gua bisa pulang sendiri"ujar ku. "lu gila yah ndut?lu aja jalan gk bisa,trus lu pulang mau gimana?"ujar arya "maaf yah sayang,acara nya kita cancel dulu,gua harus bantuin sahabat gua" lanjut arya.
"kamu milih dia dari pada aku?"ujar naomi mulai emosi.
"bukan gitu sayang,elisa sahabat gua, gua gk bisa ninggalin dia".
suara kantin mulai tegang karena malihat adegan sinetron secara langsung,naomi yang menyadarinya memilih mengalah dan meninggalkan kami,sadar atau tidak tapi aku tau bahwa aku dalam masalah besar. arya segera membantu ku berdiri,kami berdua pulang setelah meminta izin untuk pulang lebih cepat.
"kenapa lu lakuin itu" ujar ku ketika kami dalam perjalanan pulang. arya hanya diam dan fokus mengendarai motor nya.
"lakuin apa?" ujar arya ketika kami sampai di rumah ku.
"ngebatalin acara lu ama naomi demi gua"ujar ku sambil naik ke punggung arya,yah arya menggendong ku kerumah.
"karna elu tuh sahabat gua,gua gak bakal ninggalin elu hanya karna cewe yang baru gua pacarin,kita udah lama sama-sama,jadi gua gk bakal ngelantarin elu"
"ngelantarin?lu kira gua anak ayam apa?" ujar ku berteriak di telinga arya
"diam bego!suara luh lu besar bgt!"
"hahhahaha" kami tertawa bersama-sama, dan berhenti ketika sampai di pintu,arya mengetuk pintu beberapa kali sampai mama keluar.
"elis?!kamu kenapa sayang" ujar mama panik ketika aku lagi di gendong arya. arya menjelaskan semua kejadian di kantin tapi tidak di lorong,karena arya gk tau akan hal itu. dan pada saat itu juga,aku teringat tentang dwi yang menjahui ku.
arya menemani ku hingga aku tertidur.
"ar"ujar ku pelan,
"hmm"arya berdehem singkat tanpa melihat ku karena sibuk dengan game di hp nya. "lu gk bakal ninggalin gua kan?" ujar ku "tumben lu nanya ndut?" aku hanya diam.
"yah,gk bakal kok,kita tuh dh sama-sama jadi gua gak bakal ninggalin elu,kecuali__" "kecuali?"tanya ku.
"kecuali gua tuh di suruh pergi keluar negeri ama mati" ujar arya spontan.
"aryaa!,lu ngomong apa sih? jangan ngomong mati-mati ah,"
"hahhahahahaahha bercanda gua" ujar arya sambil meletakkan hp nya.
"tapi lu juga jangan tinggalin gua yah,walau lu punya pacar atau suami,atau gua punya pacar atau istri kita bakal sama-sama,okey"ujar arya.
"okey,gua pegang ucapan elu"
aku menarik nafas lega,aku berharap apa yang di ucap kan arya itu benar dan aku harap naomi gak bakal membalas kejadian tadi. semoga semua nya baik-baik aja.
bersambung