aku terbangun di UKS,kepala ku sakit dan badan ku lemas,segera aku bangkit dari tidur ku, mengedarkan pandangan dan segera turun menuju guru UKS yang tengah menulis sesuatu.
"ah~ kamu sudah bangun? bagaimana keadaaan mu?" ujar guru UKS itu.
"baik Buk,saya izin pulang yah Buk,terima kasih sudah membantu saya" ujar ku dengan senyuman.
guru itu tampak mengangguk setelah memberikan beberapa saran pada ku,ia berkata aku kekurangan makan dan dehidrasi, dan di suruh untuk istirahat segera.
aku keluar dari sekolah tanpa hambatan,siapa sangka? aku tertidur sangat lama sampai sampai jam sekolah telah berakhir.
"Elisa! ya ampun gua khawatir bgt Ama lu" ujar Arya sembari berlari ke arah ku.
"hah? arya? kamu masih di sini?" ujar ku kaget,ini bahkan sudah lewat dari jam sekolah,dan ia masih di sini.
"ya,gua balik lagi bawa mobil,gua mau antar lu pulang,maaf yah gara gara gua elu jadi kek gini" ujar Arya sedikit menyesal.
ya ampun apa yang aku lakukan hari ini? aku bahkan membuat Arya khawatir, bodohnya aku.
"gpp kok,lagian ini juga gk yang pertama kali" ujar ku kecil,selama lu Ama gua ar,gua tetap kuat kok.
"maaf yah,gua pikir Naomi itu baik" ujar arya kecil.
aku mengangguk dan segera pulang.
aku tak menceritakan apa yang terjadi tadi dengan orang tua ku,aku tak ingin mereka khawatir
"Elisa,gua mau ngomong serius" ujar arya saat kami sudah sampai di depan rumah ku.
"apa? kok serius kali? aku jadi takut ni"
"keluarga gua bakal pindah besok,ke Singapura,ke tempat nenek gua,jadi gua bakal di sana 2 tahunan" ujar Arya kecil.
aku terkejut,hah? apa ini? ini gk benar bukan? bukankah ini gk adil? aku baru saja ke hilangkan teman dan kini aku kehilangan semangat aku sendiri?
tanpa sadar air mata ku mengalir,aku hancur, tubuh ku lemas dan aku bisa rasakan Arya sangat panik akan hal itu.
"hey? lu Napa nangis? ini cuman 2 tahun,jadi pas kelas 3 gua balik lagi ke sini,jangan sedih donk" ujarnya sembari menghapus air mata ku.
aku mengangguk gak yakin,ini tak akan jadi masalah jika Naomi tak ada,namun? jika arya tak ada,ia akan hancur,tak ada semangat di hidupnya,tak ada yang akan menjaganya.
"baik,tapi kamu harus janji sama aku kalo kamu akan kembali 1 tahun lagi"
arya mengangguk,menyambut jari kelingkingku sebagai tanda janji kami berdua.
esoknya,aku meliburkan diri untuk mengantar keluarga Arya ke bandara,aku menangis di sana,memeluknya dengan erat dan ia membalas pelukan ku.
"ya ampun,pasangan ini bakal kepisah deh" ujar Mama arya melihat kami yang saling berpelukan.
"hiks! Ante sama oom juga hati2 di sana yah,jangan lupain Elis,jangan biarin arya banyak pacar di sana" ujar ku sesegukan.
Mama dan papa Arya tertawa melihat ku yang kacau,begitu pun dengan Arya.
"ya udh ndut,gua pergi dulu yah" ujar Arya mengecup kening ku,aku terkejut ,wajah ku memerah menerima sikap romantis itu.
senyum Arya mengembangkan bersamaan dengan kepergian nya. begitupun dengan ku
segera aku kembali ke rumah,tangis ku pecah dan Mama membantu menenangkan ku,mama berkata bahwa semua baik baik saja dan aku masih bisa menghubungi Arya melalui telpon atau vc.
malam itu aku hanya makan sedikit,Mama dan papa memaklumi akan hal itu,dan aku sangat bersyukur memiliki mereka.
____
pagi nya aku berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki,hujan turun cukup lebat dan jalanan sangat becek,sesekali aku harus berteriak tertahan karena hampir saja terkena air cipratan dari mobil mobil yang melaju sangat kencang
sesampainya di sekolah aku segera masuk ke kelas,baju ku sedikit basah terkena hujan dan ini cukup dingin.
cukup lama aku mulai sadar bahwa teman teman sekelas ku menatap ku dengan tatapan yang aneh,tatapan jijik yang teramat sangat.
"hey! kamu pelakor pacarnya Naomi kn? jadi cewe jangan keganjengan deh,mana muka pas Pasan lagi" ujar salah seorang siswi di kelas ku.
aku bingung,pelakor? apa maksud nya?
"maksud nya?"
"gk usah sok polos deh lu,niat ni! kalo gua jadi lu,gua gk bakal datang ke sekolah!" ujar siswi itu memperlihatkan sebuah berita sekolah.
aku terkejut bukan main melihat hal itu.
aku di tuduh sebagai pelakor dalam hubungan Naomi dan Arya,semua di limpahkan pada ku,padahal aku adalah korban,aku tak mengerti,mengapa dia Setega itu.
ini kejam,aku korban di sini,mengapa aku yang menjadi tersangka.
"Bu..bukan! aku gk pelakor,aku bersumpah,Arya dan aku adalah sahabat_"
plak!!
tamparan mulus melayang di pipi ku,aku terkejut,kaki ku gemetaran,dan badan ku panas dingin.
"kok lu ngegas si! arya mana mau punya sahabat butek kek lu,sadar diri lu!"
"bener tu bener" ujar seisi kelas.
aku terdiam,badan ku lemas dan mata ku memanas.
"apa yang kalian lakukan?! duduk!" suara Buk cut lantas membuat seisi kelas terkejut.
siswi itu menatap kesal pada ku
"lu selamat kali ini" ujar nya dan duduk di kursi nya.
aku terdiam membeku,aku ketakutan,badan ku bergetar membayangkan apa saja yang akan terjadi kedepannya.
"Elisa! mengapa kamu tidak duduk!" ujar Buk cut mengagetkan ku.
"budek kali Buk"
"tuli tu..hahaha" seisi kelas tertawa,dan itu membuat ku mual
"ma...maaf Buk" sembari duduk di kursi ku.
"tenang! siapa suruh kalian berbicara!" ujar Buk cut membuat 1 kelas bungkam.
pelajaran di mulai Dengan tenang,namun tidak dengan hati ku,aku tak tenang,entah mengapa aku merasakan akan ada sesuatu yang besar yang akan terjadi,membuat aku down dan stress.
aku mencoba menepis semuanya,berfikir semua nya masih baik baik saja, aku masih ada orang tua ku di sisi ku,dan aku cukup baik baik saja dengan itu
jam istirahat,ku putuskan untuk tak keluar,aku takut,aku takut aku akan di Bully,aku takut dengan tatapan jijik semua orang pada ku,aku takut.
mengapa ini terjadi pada ku? mengapa hanya pada ku? apa salah ku? kenapa aku? kenapa bukan yang lain? aku cuman ingin hidup normal,dengan orang tua ku,sahabat yang slalu bersama ku,dan teman teman.
aku tak berharap lebih,karena aku sadar akan situasi ku,aku bukanlah gadis yang beruntung,aku tak meminta banyak hal,aku hanya ingin hidup normal.
"akh!" teriak ku tertahan saat aku merasakan sesuatu menarik rambut ku dengan sangat keras. membuat ku terjatuh di kursi dan melihat Naomi menatap ku evil.
aku menunduk ketakutan, tangan ku bergetar,dan tubuh ku panas,ku mohon seseorang.
"aaa....gadis desa kita kini di tinggal pangerannya donk,ya ampun kasian bgt...mana pertama di tanggal temannya,sekarang? pangerannya,sedih bgt.." ujar Naomi dengan nada bencinya.
aku tetap menunduk,aku sangat takut untuk melihat ke atas,tubuhku gemetaran dan aku dengan erat menutup telinga ku,mencoba memendam semua umpatan umpatan kasar yang di lontarkan Naomi,sesekali ia menarik rambut dan menempelengku, membuat ku begitu lemah di hadapannya,aku ketakutan.
"apa yang kalian lakukan?" suara seseorang lantas membuat kegiatan Naomi dan teman temannya terhenti..
"eh ada Angga..gak ada kok ga,cuman cuman lagi disiplin adek kelas aja" ujar Naomi menarik ku untuk berdiri.
dapat di lihat,Naomi sedikit takut dengan dengan cowo bernama Angga ini.
sedikit ragu aku mencoba untuk melihat siapa cowo yang menyelamatkan aku ini,melihat sedikit dan kembali menunduk.
siapa sangka Angga yang di maksud adalah ketua OSIS saat ini? aku kembali menunduk ketakutan,cukup Naomi saja,jangan di tambah lagi,ku mohon..
"kamu tau bukan? peraturan bahkan kakak kelas di larang untuk masuk ke kelas adik nya" ujar Angga lantas membuat Naomi terdiam dan segera pergi bersama teman teman nya.
segera aku merapikan baju dan rambut ku saat aku merasa bahwa kak Angga mendekati ku.
"ah..kamu cewe yang lagi viral itu bukan? sabar yah,Naomi memang seperti itu" ujar kak Angga mengelus kepala ku.
aku mengangguk,tak berani menatap mata nya.
"makasih kak" ujar ku kecil.
"ya..tak masalah,ini tugas ku,lagian kamu cuman viral di sekolah,jadi tak perlu khawatir" ujar Angga meninggalkan ku.
ya..aku tau akan larangan siswa yang memposting sesuatu untuk dunia Maya.
singkatnya,sekolah ini melarang siswa nya untuk mengekspos sesuatu yang berbau negatif keluar sekolah,dan kepala sekolah memutuskan untuk membuat grup besar untuk siswa siswa nya saling bertukar informasi tanpa adanya guru.
lantas grup tersebut berubah menjadi tempat gosip saat ini.
aku menghela nafas.
berfikir ini baru awal,dan aku harus kuat.
bersambung