plak!!!
pagi hari ku,diawali dengan cukup mengenaskan.
tamparan mulus dapat kurasakan di pipi kanan ku,aku baru saja hendak masuk ke lorong sekolah,namun semua berakhir.
beberapa siswa yang mendatangi sekolah cukup pagi perlahan berhenti untuk melihat apa yang terjadi.
ku tatap Sekar menatap ku penuh emosi,ada apa lagi dengan kakak kelas ini??
"lu ya! dasar jal*ng lu! berani bgt lu deketin Angga ya! dia itu gebetan gua! gk ada yang boleh deketin,lu mau gua ancurin hidup lu!" bentak Sekar mengisi lorong yang cukup sepi.
aku menatapnya bingung dan akhirnya mengerti.
ini bahkan blm beberapa hari namun aku sudah terkena dampak dari mendekatnya abg ketua.
"maaf kak" ujar ku kecil sembari menundukkan kepala.
"maaf! lu bilang maaf? ucapan maaf lu tu gk ada harga nya! asal lu tau itu!" bentaknya menempeleng kepala ku.
aku terdiam,menerima semua umpatan dan jambakan jambakan kasar yang ia berikan.
"maaf kak" ujar ku terduduk,aku memeluk kedua lututku,aku ketakutan,air mata ku mengalir dan berkali kali aku meminta maaf,berkali kali aku meminta tolong
namun jelas ,tak ada yang mendengarnya,
aku terdiam,merasa semua yang ku ucapkan percuma.
"bangs*t lu! jangan sok lemah lu! mau buat gua jadi tersangka ha!" bentak Sekar memukuli ku,dan aku hanya diam menerima semua nya.
lagi lagi aku berfikir,mengapa aku?
untunglah guru segera datang dan memisahkan kami,lebih tepatnya memisahkan Sekar yang dengan brutal memukul ku.
___
"saya akan menelpon kedua orang tua kalian" ujar guru BK kepada kami.
tampak dengar jelas Sekar sangat takut mendengar hal itu.
"lah kok bawa bawa ortu si pak,yang logis donk" ujar Sekar membantah.
brak!! suara gebrakan meja lantas membuat Sekar bungkam.
"saya guru kamu di sini! dan kamu berani menggunakan kosakata itu pada saya! kamu di skors!" bentak guru BK itu.
aku hanya terdiam ,aku ketakutan dan kaki ku bergetar,aku ingin pingsan,dan hidung ku berdarah,guru BK yang lain lantas membantu ku mengompres2 luka ku,dan turut menenangkan ku,mereka melihat ku prihatin.
"semua ini gara gara lu ya jal*ng!!" bentak Sekar mendekati ku dan berniat untuk memukulku.
beberapa guru lantas menahan Sekar,dan saat itu ruang BK mendadak menjadi sangat ramai.
___
aku keluar dari ruang BK setelah diskusi yang cukup panjang.
mata ku bengkak dan rambut ku berantakan,beberapa siswa menatap ku miris dan prihatin,bahkan ada juga yang tertawa.
aku menunduk lemas,aku ingin lari,tapi bahkan untuk berjalan saja sudah sangat sulit.
lagi lagi aku menangis,aku gk kuat,apa salah ku,mengapa aku?.
Sekar akhirnya di skors 1 Minggu,dan aku di perbolehkan pulang namun aku menolak,aku tak ingin orang tua ku tau,dan guru menyetujui itu dengan beberapa syarat yang cukup baik,mereka membuat ku pindah kelas,ke kelas dengan siswa siswa pintar dan teladan berada,tempat di mana semua siswa nya tak mementingkan apa pun selain nilai,dan itu cukup bagus untuk ku,aku berterima kasih pada guru guru yang sangat baik pada ku.
"biar ku bantu" suara itu lantas membuat ku menoleh ,ku tatap orang itu sinis dan terus melangkah.
mencoba mengabaikan dia,tapi sialnya suara dia terlalu kuat,membuat para siswa memandang ku sinis,apa yang di inginkan cowo ini! apa dia benar benar mau membuatku gila? membuat masa masa SMA ku jadi neraka? apa salah ku? di kucilkan 1 sekolah itu sudah membuat aku stres, tak bisa bebas ke kantin,slalu di tatap dengan tatapan jijok,itu sudah membuat ku merasa down!
"pergilah" ujar ku jelas dan pasti. ini sangat menyebalkan, aku hanya ingin sendiri.
aku memasuki kelas lama ku,mengetuk pintu dan menarik perhatian.
ada guru di sana,dan sepertinya ia sangat paham dan menyuruhku untuk mengambil barang barang ku berada.
tubuh ku merinding saat merasakan tatapan tatapan tak mengenakkan dari 1 kelas ku.
"akhh!!!" pekik ku tertahan saat melihat sesuatu meloncat dari meja ku,1 kelas tertawa melihat ku terjatuh dan ku lihat benda yang meloncat itu adalah tikus mainan.
"kau dengar suara menjijikan nya saat berteriak? hahahaha" tawa 1 kelas membuat ku semakin terpuruk.
"diam! siapa yang suruh kalian tertawa? teman kali jatuh dan kalian tertawa?" ujar guru itu lantas membuat 1 kelas diam.
"teman?hahahha" tawa mumu lantas membuat 1 kelas kembali tertawa,aku mencoba berdiri dan tiba tiba saja 1 kelas menjadi diam, membuat ku bingung padahal guru belum berkata apa pun.
"bisa berdiri?" suara familiar itu lantas membuat ku mendongak,
aku menatapnya sinis namun ia menatapku dengan hangat.
tangannya terulur ke arah ku,membuat ku mau tak mau menyambutnya.
"maaf saya masuk tanpa izin Buk,tapi saya tak ingin jika TEMAN saya di Bully saat saya berada di dekat nya" tatapan cowo itu membuat seluruh siswa di kelas itu menunduk ketakutan.
"lain kali permisi dahulu" ujar guru itu sembari duduk di kursinya.
cowo itu menarik ku keluar kelas,ia membawa semua buku buku dan tas ku,aku dapat merasakan hangatnya genggaman tangannya,membuat ku sedikit merasakan bahwa aku memiliki seseorang di sini.
"lepas!" ujar ku mencoba melepaskan tangan ku
namun cowo itu tak menjawabnya.
"ku mohon Bg ketua,lepas,kamu tau bahwa dengan pedulinya kamu dengan ku hanya akan membuat ku semakin di kucilkan" ujar ku penuh permohonan.
bg ketua berhenti,membuat ku merasa lega saat ia melepaskan genggaman tangan ini.
aku berjalan melewati nya,merasa 1 masalah telah selesai namun nyatanya tidak.
ia kembali menggenggam tangan ku,membuat ku menatap nya tak percaya,ada apa dengan cowo ini.
"maafkan aku jika aku membuat kamu semakin terpuruk, jujur aku hanya ingin membantu,jadi kumohon,ijinkan aku, setidaknya sampai Arya kembali" ucapannya lantas membuat ku bingung.
"ada apa dengan abg? aku bisa sendiri,lagian aku tak pernah mengenal abg,aku baru pertama kali bertemu dengan abg,dan mengapa segitu inginnya abg membantu ku? itu aneh,seakan akan abg sudah membuat sesuatu kesalahan yang sangat besar pada ku,dan harus menebusnya,kamu tau Bg ketua? aku tak perlu bantuan mu" ujar ku membuatnya terdiam,untunglah tak ada yang melihat,untunglah sekarang adalah kbbm.
____
"hey? kamu yang tengah viral itu bukan?" tanya seorang siswi di kelas baru ku,aku menunduk mendengar hal itu.
aku sudah masuk ke kelas baru ku,kelas ini sangat baik,tenang,dan yang lebih penting tak ada yang memandang ku jijik atau iri atau sinis atau semacamnya,membuat ku merasa nya sangat nyaman.
"hey? apa ucapan ku salah? santailah aku hanya bertanya" ujar siswi itu merasa bersalah pada ku.
aku menatap nya ,ia cukup imut dengan kacamata itu.
"ya itu aku" ujar ku kecil.
cewe itu tertawa,"hahaha, sabar yah,tapi kamu beruntung berada di sini,percaya pada ku,btw nama aku gina,salam kenal...hmm elisa? hahahaha liat? bahkan aku tau nama mu" ujar gina tersenyum padaku,aku membalas senyuman itu dan teralihkan saat telpon ku berbunyi.
raut wajah ku berubah saat melihat nama yang tertera,senyum ku melebar ,membuat gina sedikit bingung,dengan cepat aku mengangkat telpon itu.
"halo? Dengan luak white kopi password nya?" ujar arya dari sebrang sana,membuat ku merasakan apa itu arti kebahagiaan, aku tertawa,ya ampun ini mungkin tawa pertama ku dari beberapa akhir ini.
"ha-ha-ha,senang mendengar mu tertawa Ndut" ujar Arya dari sebrang sana.
"iyah" jawab ku,aku bahkan tak tau apa yang harus aku katakan,aku benar benar sangat bahagia hanya dengan mendengar namanya.
"gimana sekolah? aman? gua nelpon pas istirahat kn?" tanya Arya pada ku.
lantas aku mengangguk menjawab nya,dan tersenyum bodoh karena arya tak bisa melihat hal itu.
"iyah,lagi istirahat,dan aman kok,lu baik baik ada di sana,jangan kecentilan" ujar ku dengan senyuman.
"ha-ha-ha,bukan gua,tapi cewe cewe di sini yang kecentilan Ama gua,hahaha" tawa nya pada ku.
"nenek gimana?" tanya ku
"baik kok,dh baikan dia,Untung aja deh,soalnya gua sayang banget Ama nenek gua"
"gua juga sayang Ama nenek" ujar ku tersenyum
"arya dh punya cewe di sana?" tanya ku sedikit kepo.
"ah..blm lagi males gua,tapi ada satu yang lagi gua deketin,dia baik bgt Ama gua,sumpah dh,lu kalo sama dia pasti bakal temen Deket deh,gua jamin" ujar Arya membuat ku kembali down,bodoh nya aku memberi pertanyaan yang hanya akan membuat ku sedih.
"ah..itu bagus,udh dulu ya ar,gua mau ke kantin" ujar ku tersenyum paksa.
"ah..okeh,gua cuman mau kabari lu aja,soalnya gua kangen ngecubit pipi cabby lu" ujar Arya membuat ku kembali tersenyum.
"gua juga kangen Ama sifat bego lu" ujar ku kecil,namun terdengar jelas oleh Arya.
arya tertawa,dan telpon pun di matikan,aku menenggelamkan wajahku di meja,ah...dia pasti sangat bahagia di sana,berbeda dengan ku.
"pacar lu?" ujar gina membuat wajah ku memerah.
"enggak kok enggak" ujar ku malu,ku lihat gina tersenyum melihat tingkah ku.
"lu tau? lu manis kamu kali tersenyum," ujar nya membuat ku memerah.
aku kembali menunduk malu,hah...aku merindukan suasana seperti ini.
____
"okeh,sampai disini dulu,jangan lupa kembali di baca apa yang sudah kita pelajari hari ini" ujar guru yang tadi mengajar.
"ya buk!" jawab kami serempak,beberapa siswa keluar dari kelas nya,namun aku tidak,kalian tau karena apa bukan?.
"yuk bareng" ujar gina membuat menggeleng.
"duluan aja gin,gua ada urusan" ujar ku dan gina mengangguk menjawab nya.
beberapa menit berlaku dan kelas ku telah kosong,namun aku masih duduk di sini,aku tak ingin terlihat sesuatu lagi.
brak!!! dobrakan pintu lantas membuat ku terkejut.
kutatapan ketakutan Naomi yang berjalan mendekati ku.
plak!! tamparan mulus mengenai wajah ku.
aku menunduk ketakutan.
"angkat pala lu! puas lu buat teman gua di skors hah! puas!" bentak Naomi menarik wajahku untuk bertatapan pada nya.
"maaf" ujar ku gemetaran, sekarang apa lagi?
"maaf lu bilang! lu benar benar bikin gua emosi lu tau gk!!" bentak Naomi menempeleng kepala ku.
"naomi" suara Bg ketua lantas membuat Naomi membeku.
"ang..Angga? lu kok di sini?" ujar Naomi gugup,aku menatap Bg ketua yang kini menatap Naomi dan teman teman nya dengan tatapan sadis.
membuat ku merinding ketakutan, tangan ku gemetaran bukan main,ada apa ini? bahkan saat bersama Naomi aku tak pernah semegetar ini sebelumnya.
"eh Daddy gua tadi nelpon gua mau nelpon baik dulu" ujar Naomi lari bersama dengan tema temannya.
bg ketua mendekati ku,namun anehnya aku menjauh dari nya,aku ketakutan,tak pernah ku rasakan takut seperti ini sebelumnya.
dia menatap ku bingung namun aku tak bisa bicara,bahkan kini aku merosot ke lantai,memeluk lutut ku dan meremas rambut ku kesakitan.
nafas ku memburu,air mata ku keluar dengan deras.
"ampun..maafin aku,ampun" cicit ku ketakutan,apa ini? ada apa dengan ku.
"Elisa! Elisa! liat ku liat,aku tak akan menyakiti mu lagi,lihat aku ! kumohon tenang lah" ujar Bg ketua menyentuh kedua pipi ku,namun bukan ke hangatan yang ku rasakan,namun sakit,sakit yang teramat sangat,membuat ku kembali ke takutan dan berteriak.
"aaaaa!!!!!!" teriak ku tak terkendali dan beberapa saat kemudian guru guru datang dan semua nya gelap.
______