"Apa yang dia katakan?" pertanyaan Xianlun membuat Qionglin menoleh. Dia pun menatap wanita itu dengan tatapan bingungnya. Banyak yang mereka bahas dan tidak mungkin juga Qinglin mengatakan semuanya. "Maksudku, apa yang kau bahas dengan Yuenyi, kau kan tahu jika wanita itu tidak menyukaimu." ujarnya saat tahu raut wajah bingung Qionglin.
"Dia menawariku pertemanan."
"Pertemanan? Apa maksudnya, dan kau mau?"
Memang sedikit agak aneh saat Yuenyi meminta Qionglin untuk menjadi temannya. Ini kali pertama wanita itu berucap. Padahal selama ini Yuenyi hidup seperti diliputi rasa dendam pada Qionglin. Mengingat ini semua tentang Liu.
"Dia bilang katanya lelah, jadi mau berteman saja. Awalnya aku tidak begitu percaya, dan ingin menolak. Tapi saat ingin menjawab, Liu datang dan menyetujui semuanya. Tidak ada yang bisa aku perbuat kecuali menganggukkan kepalaku setuju."
"Oh ya ampun…." pekik Xianlun dan menepuk jidatnya sendiri. "Benar-benar wanita ular dia itu, beraninya berbuat baik saat bersama dengan Liu. Coba saja setelah ini apa yang akan terjadi jika kau dan dia berteman."
"Aku tidak tahu, tapi aku juga yakin kalau dia memiliki niat buruk untukku."
"Itu kau harus memikirkan hal itu, Qionglin."
Qionglin manggut-manggut sambil mengusap dagunya, "Iya aku harus memikirkan hal itu juga. Ada yang tidak beres dengan wanita itu."
Xianlun menyetujui apa yang dibilang Qionglin. Sampai Wenhua menyela saat Qionglin kembali dan kenapa dalam keadaan sakit? Apa yang terjadi di Summer Palace saat Qionglin pulang?
Untuk menyakinkan Wenhua, Qionglin pun menceritakan pada Wenhua tentang apa yang terjadi di Summer Palace. Jika Summer Palace baik-baik saja, hanya disana Qionglin menemui Dewi Kwan In saat dia berada di Kuil. Dia hanya bertanya tentang tugas Qionglin selama ini dan tidak lebih. Dan entah kenapa Wenhua semakin yakin, jika ada sesuatu yang disembunyikan Qionglin dari dirinya.
Belum lagi Bao Yu yang meminta raganya segera kembali. Bahkan selama tujuh hari ini Qionglin sama sekali tidak memikirkan raga Bao Yu. Tapi malam ini, apapun yang terjadi Qionglin akan tetap mencari raga Bao Yu dengan Qionglin dan juga Xianlu. Agar Bao Yu bisa kembali ke raganya, dan meninggalkan raga manusianya.
"Kau mau pakai acara bagaimana untuk mendapatkan raga Bao Yu? Sedangkan kau tidak tahu dimana raga itu berada?" ucapan santai dan tenang itu membuat Qionglin menoleh. Dia pun menatap Wenhua yang duduk tenang tapi dengan tatapan mata yang begitu tajam. "Jangan menatapku seperti itu, aku tidak suka dengan tatapanmu." ujarnya jengah.
Qionglin tersenyum, "Aku akan datang ke Kuil itu lebih dulu, aku ingin tahu ada apa di dalam kuil itu sehingga tidak semua orang tahu tentang kuil itu."
Mendengar hal itu Bao Yu pun menunduk, dengan terpaksa dia pun menceritakan jika kuil itu sebenarnya tempat iblis dan juga banyak siluman berkumpul. Portal masuk ke dimensi baru juga hanya mereka saja yang bisa. Semua manusia akan menganggap itu bangunan tua, tapi jika Raja iblis mengizinkan maka manusia itu bisa membuka pintu itu dan masuk ke dunia siluman maupun iblis. Dan mereka pun akan menjadi budak jika memiliki riwayat kehidupan yang buruk. Sedangkan yang baik, mereka akan menjadi pelayan Raja iblis.
"Seperti monster?"
"Iya hampir seperti itu dan mereka akan merasa lapar terus menerus, karena jiwanya tidak bisa pergi ke surga." terang Bao Yu.
"Ini akan sulit bagi kita, kalau kita salah langkah kita sendiri yang akan mati dimedan perang bersama dengan iblis." sahut Wenhua.
"Setidaknya kita harus punya cara untuk masuk, dan memikirkan bagaimana cara mengambil raga Bao Yu dengan hti-hati tanpa mereka tahu."
Bao Yu juga menjelaskan jika portal pertama dihuni siluman yang mengerikan. Mereka memiliki gigi yang besar dengan tubuh yang terlihat tulang saja di bagian perut. Lengan yang memiliki tanda hitam di punggung tangan yang menyala. Belum lagi tubuh mereka akan terlihat sangat besar dibanding manusia atau siluman seperti Qionglin dan yang lainnya.
"Kadang kalau kita teliti, kita bisa melihat orang itu menangis. Dan banyak sekali tengkorak di portal pertama." jelas Bao Yu.
"Tengkorak?"
Dulu banyak sekali manusia yang menganggap jika bangunan tua itu adalah Kuil. Karena bentuknya hampir sama dengan Kuil, banyak orang yang datang kesana. Tapi tak ada satupun manusia yang kembali setelah pergi dari kuil. Atau tidak, ada sebagian manusia yang kembali dengan jiwa yang sudah entah kemana. Tatapan manusia itu kosong, bahkan kulitnya terlihat sangat pucat. Selang tiga hari orang itu akan hilang dengan sendirinya tanpa jejak.
"Hmm, memang aneh sih. Aku sudah sejak lama tinggal bersama dengan manusia. Tapi baru kali ini melihat bangunan itu. Selama aku berkelana mencari makanan, atau hiburan aku tidak bisa melihat bangunan itu."
"Itu karena kamu siluman, kamu tidak akan bisa melihat tempat itu. Jika kamu manusia tempat itu akan terlihat, karena mereka memikat mangsanya. Dibuka pun isinya sama seperti kuil, hanya saja jika pintunya tertutup sendiri itu tandanya kamu harus masuk ke pusaran angin untuk bertahan hidup di portal pertama atau mungkin mati dengan mereka."
Semua orang diam menatap Bao Yu dengan bingung, tidak ada cara lain selain menyamar sebagai manusia. Jika membuat Bao Yu sebagai pancingan, itu yang ada Bao Yu sendiri yang akan terkena masalah besar. Setidaknya mereka harus berhasil masuk ke bangunan itu dan berharap jika pintu bangunan itu tertutup dengan sendirinya. Menunggu pusaran angin dan membawa mereka ke portal pertama, bertemu dengan para monster yang mungkin saja menjijikkan bagi mereka. Dan juga menyelamatkan jiwa-jiwa manusia dari tempat terkutuk itu.
"Baiklah kita harus pakai cara itu, tidak ada cara lain." ucap Qionglin
"Dan sekarang pulihkan dulu kondisimu, baru kita membantu Nona Bao Yu."
"Ya itu benar, aku harus banyak istirahat agar energi mu tidak habis. Jangan lupakan cambuk emas mu jika kau sakit cambuk itu tidak akan keluar." tambah Xianlun dan membuat Qionglin mengangguk
Wanita itu masuk ke kamarnya, dan menutup erat kamarnya agar tidak ada satu orangpun yang bisa masuk termasuk pelayan rumah ini juga. Menuangkan secangkir teh dan membuat Qionglin dan menghirup aromanya dalam-dalam. Apa yang ada dipikiran Qionglin saat ini, kecuali bingung dengan keputusannya sendiri.
Sejujurnya dia sedang tidak sakit, dia tengah menjalani hukuman dari Dewi Kwan In atas keputusannya sendiri. Walaupun kekuatannya tidak hilang sepenuhnya, tapi cahaya biru yang biasanya muncul itu akan berubah warna menjadi hijau. Itu adalah tanda jika Qionglin harus cepat menyelesaikan semuanya. Dia bisa hidup lama di dunia manusia untuk menyelamatkan banyak orang. Tapi masalahnya ada di Liu. Dan Dewi Kwan In bilang sudah saatnya Qionglin masuk ke dunia kedua. Dan itu semua tentang cinta.
Satu hal yang masih membuat Qionglin bingung. Tapi kata Liu---
"Astaga apa yang kau lakukan!!" pekik Qionglin saat melihat Xianlun merubah dirinya menjadi setengah siluman. Bahkan wanita itu terjatuh tepat di depan jendela kamar Qionglin yang terbuka.
Xianlun segera bangun dan meringis tak lupa juga merubah dirinya menjadi manusia kembali, "Aku sedang mengejar laba-laba. Iya laba-laba." ucapnya gugup.
Alis Qionglin terangkat satu dan menatap Xianlun curiga. Tapi karena tidak mau memperpanjang masalah Qionglin segera menutup jendela kamarnya dan tidur. Itu akan jauh lebih baik dibanding harus meladeni Xianlun yang ceroboh.
-LoveMyDestiny-