Chereads / Love My Destiny / Chapter 30 - LoveMyDestiny-30

Chapter 30 - LoveMyDestiny-30

Seperti yang sudah direncanakan, Qionglin kembali menyamar menjadi manusia. Dia pun menggunakan jimat kalung Giok berwarna merah pemberian Wenhua. Sedangkan pria itu Lebih memilih berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Qionglin dan juga Xianlun. Kalau Bao Yu dia harus tinggal diri unsur walaupun dia menggunakan cincin di kelingkingnya aroma tubuhnya tidak mampu menyamarkan jika berada di dunia iblis atau pun siluman.

Saling menatap satu sama lain Qionglin pun mengangguk kan kepalanya, dan lebih dulu masuk ke bangunan tua yang terlihat indah. Pantas saja semua manusia tertarik untuk masuk, kalau dilihat bangunan tua ini sangat indah dan sejuk. Hanya pohon hijau yang tumbuh menambah kesah satu di bagunann itu. Ada juga bunga Baharzman. Bunga kehidupan bagi kaum siluman dan juga iblis, bunga yang bisa dijadikan obat untuk penyakit apapun bisa sembuh seketika. Bunga yang memiliki tiga daun berwarna hijau dengan memiliki sedikit bulu. Dengan kelopak bunga yang berwarna kuning, memiliki biji berwarna coklat dan kecil.

"Tanaman langka, kita harus mengambilnya untuk kelangsungan hidup kita." Ucap Xianlun berbisik.

"Ucapanmu seolah kita ini akan mati setelah ini." Dengus Qionglin

Xianlun tertawa, "Hanya berjaga-jaga saja Nona Qionglin."

"Terserah kau saja, ambil selamat kita membutuhkan tanaman itu."

Xianlun memetik beberapa daun dan juga biji bunga Baharzman. Dan langsung menyimpannya di dalam kecil yang dia bawa tadi sebelum pergi. Lalu menyimpannya kembali di gelembung kekuatannya agar aman, dan tidak ada yang mengambilnya.

"Persiapkan diri kalian, sebentar lagi pintu kuil ini akan dibuka." Ucap Wenhua

Mereka memutuskan untuk bersembunyi dibalik pohon besar. Untuk memastikan jika pintu itu dibuka oleh seseorang, tidak mungkin kan jika pintu ini terbuka dengan sendirinya.

Hingga akhirnya datanglah seorang wanita menyedihkan, dia terus menangis sepanjang perjalanan. Tubuhnya begitu rapuh dan terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Dan lebih anehnya dia dikejar oleh beberapa orang yang ingin menangkapnya. Wanita itu terus berlari walaupun dengan keadaan kaki yang sakit, dan sampai akhirnya pintu kuil itu terbuka masaklah wanita itu ke kuil.

Empat prajurit itu menatap sekeliling hutan ini, dan diyakini mereka jika wanita tadi ada di hutan ini. Cuma kuil itu mendadak hilang, dan semua orang tidak bisa melihatnya termasuk Qionglin.

"Kuilnya hilang." Ucap Qionglin heran, dan keluar dari persembunyiannya saat empat pria tadi pergi

"Iya kuil itu hilang, dan kita tidak bisa menemukan kuil itu. Dan sekarang kira tidak bisa masuk ke kuil itu."

Xianlun mengaduh kesaksiannya sudah menunggu sekitar setengah jam. Dan sekarang kuil itu hilang saat wanita tadi masuk ke kuil itu. Dan sekarang mereka tidak bisa masuk ke portal dan mengambil raga Bao Yu.

Mereka memutuskan untuk pergi tapi sebelum benar-benar pergi, kuil itu kembali muncul. Dan pintunya terbuka. Anehnya wanita tadi tidak kembali.

"Wah dimana dia? Apa kuil itu memakan wanita tadi?" Xianlun mendekat dan menatap isi kuil dari arah depan. Dan ternyata wanita itu sama sekali tidak ada.

Qionglin dan Xianlun memutuskan untuk masuk lebih dulu, lalu disusul oleh Wenhua. Tapi sebelum mereka masuk mereka membuat penampilan mereka lusuh seperti wanita tadi. Untuk berjaga-jaga jika nanti kuil itu menolak kedatangan mereka.

Kaki kanan melangkah lebih dulu masuk ke kuil, dan semuanya tampak seperti biasa tidak ada yang aneh. Patung Dewa, persembahan, dupa dan juga beberapa lilin yang menyala. Semua tanpa tidak ada yang mencurigakan.

Akhirnya mereka bertiga pun memilih berdoa, barulah di sini Qionglin dan yang lain merasakan sesuatu yang aneh. Suasana yang tadinya dingin dan tentram, menjadi mencengkram dan juga panas. Qionglin dan Xianlun pun saling melirik satu sama lain dengan kepala yang menunduk. Dia ingin tahu sampai kapan hawa panas ini menyerang mereka.

Saat mereka selesai berdoa, Qionglin dan yang lain pun berdiri. Mereka pun memilih untuk pergi, dan disaat itulah pintu kuil itu tertutup dengan sendirinya. Angin tiba-tiba muncul dengan sendirinya, kuil yang tadinya sangat indah selatan menjadi menyeramkan. Patung Dewa dan persembahan pun hilang, digantikan bara api dan juga hawa pun kembali memanas.

"Sialan hawanya sangat panas. Aku tidak betah disini." Umpat Wenhua kesal.

Pria itu mengendor pintu kuil ini agar terbuka, tapi yang ada pintu itu malah hilang dan tembus pandang. Tangan Wenhua sampai tembus, dan dia bisa melihat dunia luar, hutan yang lebar dan juga rusa yang memiliki tanduk emas.

"Kita terperangkap." Ucap Wenhua lagi menatap sekeliling kuil yang berubah menjadi neraka.

"Ini yang kita inginkan. Kita tinggal menunggu pusaran angin, atau mungkin pintu menuju tempat raga Bao Yu."

Qionglin diam menatap sekeliling kuil ini yang memancarkan bara api. Sampai akhirnya dia pun menatap satu titik cahaya, di ujung kuil ini. Qionglin menunjuk cahaya itu dan meminta Xianlun dan juga Wenhua untuk menuju ke cahaya tersebut.

Ajaib Qionglin masuk ke dimensi lain, dia berada di sebuah taman yang mirip sekali dengan Summer Palace. Dan sekarang dia seorang diri tanpa ada Wenhua dan juga Xianlun.

"Wenhua…. Xianlun… Kalian dimana." Teriak Qionglin sambil menatap sekeliling taman ini.

Banyak sekali binatang yang terbuat dari emas, ada juga tumpukan emas dan juga daun yang berbunga emas. Dan Qionglin berpikir jika semua ini hanyalah ilusi untuk menarik manusia agar betah di kuil ini, karena mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kekayaan, tahta dan juga kekuasaan.

Semakin kesini Qionglin berpikir jika mereka berdua tidak bisa mendengar ucapan Qionglin. Bahkan sekeras apapun Qionglin berteriak, Wenhua dan juga Xianlun sama sekali tidak akan pernah mendengar ucapannya.

Wanita itu memilih diam, dan berjalan terus untuk mencari jalan keluar. Sampai akhirnya dia pun menemukan satu wanita yang berdiri diantara dua pohon. Wanita itu seakan merasa kesakitan dengan akar yang menjerat kedua kaki dan tangannya.

"Hei, apa yang terjadi dan kenapa bisa kau terjerat disini." Teriak Qionglin.

Saat Qionglin mendekat, saat itulah wanita itu menjauh. Dan bahkan saat Qionglin terus saja berterus memanggil nama wanita itu, nyatanya wanita itu tidak bisa mendengar teriakan Qionglin. Wanita itu ditempat yang sama dengan Qionglin, tapi kenapa suaranya tidak bisa didengar oleh siapapun.

'Selamatkan dirimu anak muda, jika kau kalah kau akan menjadi budak di taman ini. Hanya diri sendirilah yang mampu menyelamatkan dirimu sendiri. Kau sedang berada dalam ujian ilusi pikiranmu. Apa yang kau pikirkan akan menjadi kenyataan disini'

Ucapan misterius itu membuat Qionglin menatap sekeliling, dia pun mencari sumber suara dan tidak menemukan siapapun kecuali suara angin dan pohon. "Siapa itu. Siapa disana?" Teriak Qionglin.

Dan lagi, tidak ada jawaban sama sekali. Qionglin memilih terus berjalan dan menghiraukan semua orang yang beras di taman ini, termasuk Ibunya yang duduk di pinggiran danau.

Sialan, tempat ini benar-benar membuat semua ilusi yang sangat sempurna sehingga membuat Qionglin hampir saja tertipu. Dan sekarang yang ada dipikiran Qionglin adalah Wenhua. Pria itu belum sepenuhnya lepas dari trauma nya. Dan sekarang Qionglin benar-benar cemas dengan keadaan pria itu.

"Aku harus keluar dari taman ini dan bertemu dengan Wenhua dan juga Xianlun. Dua orang itu memiliki masa lalu yang sama, jika mereka betah di taman ini maka mereka akan menjadi budak siluman taman."

Berlari cepat meninggalkan taman ini, tapi yang ada Qionglin malah sekana kembali ke tempat dimana dia melewati tempat itu berkali-kali. Hingga Qionglin menghentikan langkahnya dan menatap Ibunya yang berdiri di depannya dengan tersenyum begitu manis.

"Qionglin…. Kemarilah nak, kau sangat merindukan Ibu kan? Sekarang peluklah Ibumu ini."

-LoveMyDestiny-