Chereads / Love My Destiny / Chapter 33 - LoveMyDestiny-33

Chapter 33 - LoveMyDestiny-33

Qionglin berdiri tegak di depan banyak tanam kecil yang berbagai bentuk. Tumbuhan itu menempel di kayu, dan juga tumbuh di tanah. Ya, apalagi kalau bukan jamur.

Wanita itu tersenyum saat melihat satu batang jamur yang mungkin tingginya sepuluh senti, dengan kepala jamur yang sedikit besar. Qionglin berbuat untuk mengambil jamur itu, tapi tak sengaja tangannya menyentuh tangan Liu dan membuat mereka saling pandang satu sama lain.

Tatapan mata yang teduh, dan juga senyum yang begitu tulus mereka pancarkan. Bahkan tidak ada satupun yang ingin mengakhiri hal itu. Sampai akhirnya sebuah deheman dari samping, dan juga suara panggilan yang begitu memekak kan telinga terdengar begitu nyaring. Tidak hanya itu, Qionglin sampai menutup kedua telinganya saat suara itu menyapa indra pendengarannya.

"Kalian benar-benar jahat kenapa tidak menungguku? Untung saja aku datang ke rumah Liu, dan bertanya dimana Liu." Omel Yuenyi yang entah kenapa membuat Qionglin langsung pusing. "Aku juga ingin memetik jamur bersama dengan kalian."

Liu tersenyum sambil menunduk, dia pun berdiri dari samping Qionglin dan membiarkan Yuenyi duduk di samping Qionglin. Dua wanita yang langsung memetik Matsutake atau jamur pinus. Jamur yang tumbuh liar di daerah tempat tinggal Liu.

"Nona Qionglin, lain kali tolong beritahu aku jika kalian ingin pergi. Bukannya kita ini teman? Seharusnya kau memberitahuku setidaknya aku bisa membantumu." Ucapnya sambil memetik banyak Matsutake dan memasukkan ke keranjang Qionglin.

Qionglin hanya meliriknya saja tanpa ada minat untuk menjawabnya. Dia lebih memilih mengambil jamur itu dibanding harus menjawab ucapan Yuenyi, yang sama sekali tidak penting baginya. Wanita itu mendadak tambah cerewet saat dekat dengan Qionglin, dan menganggap jika Qionglin adalah temannya. Tapi ya tetap saja ada sesuatu yang diinginkan Yuenyi pastinya. Tidak mungkin kan wanita itu tiba-tiba saja datang dan menawarkan pertemanan. Mungkin Qionglin akan menyelidiki lebih dulu, sebelum benar-benar menganggap jika Yuenyi asal teman.

"Shuwan tolong bantu aku, aku sangat kesulitan untuk bergerak." Teriak Yuenyi, dan membuat Shuwan langsung membantunya untuk berdiri.

Wanita itu merepotkan dengan Hanfu yang begitu ribet. Hanfu nya memang seperti hanfu putri raja yang tinggal di Kerajaan. Walaupun Yuenyi keturunan Bangsawan, tapi apa semua Hanfu miliknya seperti itu?

Bahkan kalau di lihat Hanfu milik Qionglin pun cukup berbeda. Memang sedikit tipis dan juga enteng, sedangkan milik Yuenyi terlihat sangat tebal dan berat. Belum lagi riasan rambut Yuenyi yang banyak sekali pernak-pernik, sedangkan milik Qionglin hanya ada satu tusuk konde pemberian Liu saat Festival beberapa bulan lalu.

Mereka pun meninggalkan hutan yang ternyata banyak sekali tumbuhan Matsutake. Mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, lebih tepatnya Liu yang tidak tahu cara berkencan dan mengaji Qionglin mencari jamur.

Tapi ditengah jalan saat meninggalkan hutan ini. Lagi Qionglin dan juga Liu mendengar suara teriakan yang membahana. Saat mereka menoleh, disaat itulah Qionglin dan juga Liu melihat riasan rambut Yuenyi yang begitu banyak, dan tinggi nyangkut di salah satu daun yang menjuntai.

Ingin tertawa tapi takut jika Yuenyi tersinggung, akhirnya Liu pun segera membantu Yuenyi untuk bebas dari daun yang melilit riasan rambutnya. Karena tidak ada hasil apapun, dan daun itu semakin nyangkut di riasan Yuenyi. Qionglin pun mendekat, dan sekali kedip daun yang menjuntai terlepas dari riasan Yuenyi.

"Ah terima kasih Nona Qionglin." Ucap Yuenyi merasa lega.

"Hmm, itu mungkin riasan rambutmu terlalu tinggi jadi nyangkut di daun."

"Ya ini semua salah Shuwan. Aku sudah memintanya untuk menata rambutku yang sederhana, tapi dia tetap saja bersikeras menata rambutku setinggi ini. Padahal aku tahu jika Liu tidak akan menyukai hal itu."

Merasa terpanggil dan terlibat, Liu pun berdehem dan mengajak mereka untuk segera pulang. Lebih tepatnya pulang ke rumah Liu, karena pria itu ingin membahas tumbuhan yang diberikan oleh Qionglin. Tumbuhan yang sama sekali tidak tahu kegunaanya apa.

Tak lama mereka pun sampai di rumah Liu, Qionglin segera memberikan Matsutake pada Zhishu untuk dimasak. Sedangkan Liu langsung mengajak Qionglin pergi ke paviliun obatnya. Berbeda dengan Yuenyi, Zhishu segera menyeret Yuenyi untuk membantunya memasak, dan membiarkan Qionglin bersama dengan Liu.

"Kamu hanya memberi ini, tapi tidak menjelaskan apa tumbuhan ini." Liu langsung melempar bunga itu diatas meja dan menatap Qionglin nanar.

Wanita itu hanya tersenyum, dia pun mengambil bunga itu dan menatapnya nanar. Lalu kembali meletakkan di atas meja dan menatap Liu.

"Ini adalah Bunga Baharzman, bunga kehidupan. Bunga ini banyak sekali manfaatnya, dia bisa menyembuhkan segala penyakit yang ada termasuk cacar yang mematikan. Jika cacar biasanya dilawan dengan cuka, tumbuhan ini bisa. Dan bijinya juga bisa dibuat minuman untuk menurunkan panas dan juga gangguan tenggorokan."

Karena masih tidak paham dengan metode ini, Liu pun mengambil banyak wadah dan menatapnya di atas meja depan Qionglin.

Wanita itu langsung menumbuk biji bunga Baharzman, sedangkan daunnya dia meminta Liu untuk merebusnya.

"Lalu setelah ini apa?"

"Diamkan saja sampai dingin. Lalu tambah bubuk Yummy."

Liu mengangguk, dia langsung membantu Qionglin untuk menumbuk biji bunga Baharzman hingga halus. Lalu masukkan pada botol kecil, dan menyimpannya di rak obat.

Sambil menunggu air rebusan daun Baharzman. Liu mengajak Qionglin untuk makan siang lebih dulu. Lagian sejak tadi wanita itu tidak makan apapun, setelah Liu datang.

Mereka berdua menuju ke ruang utama rumah ini, dan melihat Zhishu yang tengah menatap makan siang bersama dengan Yuenyi dan juga Shuwan

"Nona Qionglin, apa Nona Xianlun tidak ikut bersamamu?"

"Maafkan aku Nyonya Zhishu, Dia tidak ikut hari ini karena merasa tidak enak badan." Jawab Qionglin melirik ke arah Liu. Bukan tidak enak badan, cuma memang Liu saja yang tidak mengizinkan wanita itu untuk ikut.

Melihat gelagat Qionglin yang melirik Liu. Zhishu pun tidak lagi membahas hal itu dan meminta Qionglin untuk duduk di samping Liu. Mengambil posisi di sisi kanan, karena di sisi kiri di isi dengan Yuenyi yang merapatkan duduknya di samping Liu. Bisa dilihat jika Liu tidak nyaman dengan posisi seperti itu.

Qionglin menatap banyak jenis jamur di depannya dengan rasa yang pasti akan berbeda. Tapi yang lebih menariknya adalah Jamur panjang-panjang yang berwarna merah.

"Ini apa?" Qionglin menunjuk jamur itu dan menatap Zhishu bingung. Bahkan wanita itu sampai mengambil jamur itu dan mengangkatnya ke udara.

"Ini namanya Chinese Hackberry. Aku menanamnya di belakang rumah." Jelas Zhishu

"Wah benarkah?"

"Iya karena Liu suka sekali dengan jamur ini, makanya Nyonya Zhishu menanam jamur ini di belakang rumah." Sahut Yuenyi, wanita itu langsung mengambil jamur itu dan menaruhnya di piring Liu. Bahkan dengan sengaja pula wanita itu ingin menyuapi Liu tapi ditolak keras oleh Liu.

Qionglin tersenyum kecil menunduk. Dia ingin makan jamur Chinese Hackberry, yang memang memiliki batang yang pendek dan berwarna coklat dan tebal.

"Nona Qionglin kau juga harus mencicipi Buna-Shimeji." Zhishu menaruh satu jamur Buna-Shimeji di piring Qionglin. Jamur yang memiliki ukuran cukup kecil, dengan batang berwarna putih dan panjang. Sering melengkung dan bagian atas berwarna coklat.

"Ini juga termasuk jamur kesukaan Liu. Dia suka sekali memakan jamur ini, dalam keadaan pedas." Terang Yuenyi kembali.

Qionglin hanya mengangguk saja, sambil menikmati hidangan makan siang. Sesekali menatap Yuenyi, yang tampak mengangguk Liu saat makan. Apalagi wanita itu memaksakan diri untuk menyuapi Liu. Padahal dia sudah tahu jika Liu sudah menolaknya beberapa kali.

'Benar-benar harus dikasih pelajaran.' batin Qionglin.

Menatap sekeliling ruangan ini dan menatap cicak yang tepat berada di kayu rumah. Lebih tepatnya jika cicak itu jatuh maka akan mengenai Yuenyi kan?

Dengan berpura-pura menggesekkan jarinya ke hidung, Tiba-tiba saja cicak itu jatuh tepat mengenai Yuenyi.

Wanita itu berteriak kencang dan terjungkal ke belakang, sehingga membuat gaunnya kotor.

"Nona Yuenyi kau tidak apa-apa?" Dengan pura-pura lupa Qionglin membantu Yuenyi untuk berdiri. Tapi mengetahui niat busuk wanita itu akhirnya dengan sengaja Qionglin melepaskan tangannya dan mengambil minum untuk Yuenyi. Dan dengan sebagai pula Qionglin menuangkan air itu mengenai riasan Yuenyi. "Astaga Nona maafkan aku. Kakiku tersangkut kursi ini." Ujarnya enteng.

Yuenyi yang kesal pun langsung bangkit dari jatuhnya dan memilih pergi dengan kekesalan yang memuncak. Berbeda dengan Qionglin yang kelepasan untuk tertawa terpingkal dan menunjukkan Yuenyi yang pergi.

"Huu dasar…." Ejek Qionglin.

Mendengar hal itu Liu pun berdehem menyadarkan jika disini tidak hanya ada Qionglin. Tapi juga ada Liu dan juga Zhishu.

Menoleh dengan canggung Qionglin pun meminta maaf dan kembali duduk sambil makan di samping Liu.

"Aku tau kau sengaja melakukan hal ini." Bisik Liu.

Qionglin melirik sebentar, "Tidak, aku tidak sengaja."

"Masih mau mengelak?"

Karena sudah ketahuan Qionglin pun mengaku jika dia memang sengaja melakukan hal itu. Karena dia merasa kasihan pada Liu yang merasa terganggu dengan keberadaan Yuenyi yang sangat dekat dengan Liu.

"Jadi kau cemburu jika Yuenyi dekat denganku?"

-LoveMyDestiny-