Chereads / Love My Destiny / Chapter 31 - LoveMyDestiny-31

Chapter 31 - LoveMyDestiny-31

Qionglin menatap wanita tua itu dengan tatapan bingungnya. Kakinya antara maju dan juga melangkah mundur, dia ingin memeluk wanita itu dengan erat dan menyalurkan kerinduan yang teramat yang dia rasakan.

Bayangan masa kecilnya menyeruak begitu saja. Dimana Qionglin yang saat itu tengah bermain bersama dengan Ibunya. Menemani Ibunya yang tengah menjahit baju untuknya, jika suatu saat nanti Qionglin akan menjadi manusia maka baju itu akan muat dipakai oleh Qionglin. Belum lagi Ibunya yang meminta Qionglin untuk menemani Ibunya meracik sebuah obat untuknya, dan juga beberapa orang di Summer Palace dulu.

Tapi sayangnya karena Qionglin keras kepala dan ingin menjadi manusia. Lebih tepatnya ingin memiliki kaki dan tangan, wanita itu pergi ke gunung Baekdu untuk bertapa. Hingga saat kembali dia malah mendapat kabar, jika Ibu dan juga keluarganya tewas akibat serangan Iblis. Dan disini Qionglin bisa melihat wajahnya Iblis yang menyerang Ibu dan keluarganya.

Memiliki lidah yang panjang, tubuh yang kurus kering, dengan tangan dan kepala yang bisa menjalar panjang. Tidak memiliki bola mata, dan berambut pendek. Kakinya tidak pernah tampak di tanah. Dia terbiasa menyamar menjadi manusia untuk memikat mangsanya. Dan disini Qionglin juga bisa melihat sangat jelas sekali wajah iblis itu.

"Kak Qionglin…. Ayo kita main aku sudah membawa bolanya."

Qionglin menoleh menatap anak laki-laki yang berdiri di sampingnya tengah membawa bola. Bahkan anak laki-laki itu juga menyodorkan bola berwarna merah pada Qionglin.

Awalnya wanita itu hanya diam saja tanpa ada niat untuk mengambil bola. Tapi melihat kedua bola mata anak laki-laki itu yang menangis membuat Qionglin kasihan. Qionglin mengambil bola itu dan melemparnya ke atas, membuat bocah laki-laki itu tersenyum.

Sayangnya senyum itu tidak bertahan lama, anak kecil itu menangis sambil menarik tangan Qionglin. "Kakak jangan pergi, aku ingin bersamamu dengan kakak."

Melihat hal itu Qionglin pun meneteskan air mata. Dia pun mengusap pipi anak laki-laki itu dengan lembut. "Shihlin kakak janji tidak akan pergi." ujarnya.

"Berjanjilah jika kau akan tetap disini kak."

Wanita itu langsung mengangguk, dia juga menemani Shihlin adik laki-lakinya untuk bermain bola. Tidak hanya itu Ibu Qionglin Nona Lie juga menceritakan sebuah cerita pada Qionglin dan juga Shihlin. Dan hal itu mampu membuat Qionglin terlena dan hampir tertidur.

Mata Qionglin pun terpejam, dia pun menikmati usapan tangan Ibunya yang begitu lembut. Usapan yang sama sekali belum pernah dia rasakan setelah dia pergi bertapa, untuk mendapatkan tubuh manusia. Dan saat ini Qionglin dapat bertemu dengan Ibunya dan juga adiknya. Semuanya tampak aneh, dia bertemu dengan Ibunya di taman ini. Bermain dengan adik laki-lakinya juga di taman ini. Sedangkan Qionglin sadar jika tujuan dia datang kesini, bukan untuk bertemu Ibu ataupun adik laki-lakinya.

Menyadari hal itu Qionglin pun langsung membuka kedua matanya. Dia pun mendongak menatap Ibunya yang masih mengusap kepalanya dengan lembut. Dan juga Shihlin yang tersenyum begitu manis di sampingnya. Bola yang dipegangnya pun hilang, dan digantikan dengan kudapan kacang. Qionglin sadar jika ada yang tidak beres dengan hal ini, dan sekarang dia malah memikirkan Xianlun dan juga Wenhua. Dua orang yang memiliki masa lalu yang buruk.

"Ini tidak benar." guman Qionglin lirih.

"Apanya yang tidak benar Qionglin? Ini Ibu, bukannya kau suka sekali di usap saat kau tidur. Kau juga suka kue kudapan kacang merah ini bukan? Lalu apa yang tidak benar?"

"Kau… kau yang tidak benar. Aku hidup dalam kesunyian saat aku bertapa. Dan aku membangun imajinasi jika aku tengah bertapa bersama Ibu dan adik laki-lakiku. Aku yang selalu hidup dengan imajinasiku yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh Ibu dan juga adik laki-lakiku. Dan sekarang kau datang dan mewujudkan imajinasiku? Ini tidak benar." terang Qionglin.

Wanita itu langsung berdiri dan meninggalkan Lie dan juga Shihlin yang terus memanggilnya. Sampai akhirnya Qionglin menemukan satu titik cahaya biru. Dimana cahaya itu menarik Qionglin untuk keluar dari taman imajinasi tadi, dan berdiri di depan Xianlun dan juga Wenhua.

"Apa kalian juga imajinasiku?" ucap Qionglin heran.

"Mana mungkin. Kita ini asli, kita menunggu mu cukup lama. Kau malah asyik ditaman itu." omel Xianlun.

Kalau sudah begini, itu tandanya mereka ini asli. Qionglin tidak menjelaskan apa yang terjadi, dia pun segera menuju portal ke dua dan mengambil raga Bao Yu. Dan katanya portal ini dijaga oleh siluman mata banyak. Siluman bundar raksasa yang seperti bola mata tapi memiliki tangan dan juga kaki. Satu bola mata besar, dengan bola mata kecil-kecil berwarna warni, cukup menyeramkan di bayangan Qionglin tapi entah bagaimana wujud aslinya.

Berkeliling di rumah tua, bukannya menemukan portal kedua. Qionglin malah menatap sebuah cahaya hijau di bali dipan. Dia pun langsung menghampiri cahaya hijau itu dan menatap seorang wanita yang menutup matanya dengan tubuh yang setengahnya hampir hilang.

"Tubuh Bao Yu sudah dipindahkan di balik dipan, dan dia siap untuk di tumbalkan." ucapan itu langsung membuat Qionglin, Wenhua dan juga Xianlun menepi dan bersembunyi. Jadi wanita dengan cahaya hijau tadi adalah Bao Yu? tapi kenapa tubuh Bao Yu hilang setengah?

"Tubuh itu sudah hilang setengah, bagaimana cara mengembalikannya. Raja Iblis pasti tidak mau melihat tubuh wanita itu."

"Sukma nya sudah bersatu dengan manusia, dia cukup lama meninggalkan raganya. Sehingga tubuhnya menghilang."

"Lalu sukma manusia itu?"

"Aku menyimpannya di tempat abu dan menjadikannya liliput."orang itu menunjuk kendi berwarna putih dengan corak berwarna merah di samping tubuh Bao Yu. "Kita pergi, tengah malam nanti kita kembali, dan semoga saja tubuh ini tidak hilang seutuhnya. Atau tidak kita akan kena akibatnya."

Dua orang yang matanya ditutup pun pergi, sehingga muncullah Qionglin dan juga Xianlun bersamaan. Wenhua langsung mengambil tempat abu itu dan menghilangkannya. Sedangkan dua wanita itu langsung memikirkan cara untuk mengambil tubuh Bao Yu tanpa ketahuan.

"Kita harus menyingkirkan cahaya hijau ini, agar semua orang tidak tahu jika tubuh Bao Yu telah pergi." ucap Wenhu dan mengeluarkan tenaganya untuk menghilangkan cahaya hijau itu.

Bukannya hilang cahaya hijau itu semakin tebal dan mulai menggerogoti tubuh Bao Yu. Jangan sampai Qiongli kembali dengan tangan kosong. Hanya mengambil sukma tubuh manusia Bao Yu, dan tidak membawa raga Bao Yu.

"Qionglin tolong pikirkan sesuatu, kita harus membawa tubuh ini ke dunia manusia agar Bao Yu bisa kembali ke wujud aslinya." seru Xianlun dan mulai menggunakan kekuatannya untuk membantu Wenhua.

Jika kekuatan Iblis tidak bisa dilawan dengan kekuatan mereka. Itu tandanya hanya Qionglin saja yang bisa melawan kekuatan itu kan? Wanita itu mengarahkan satu jari ke arah tubuh Bao Yu, berharap jika dia bisa menghilangkan warna hijau itu. Tapi sayangnya warna hijau itu tidak juga hilang dan semakin tebal.

Sampai akhirnya Qionglin berpikir bagaimana cara membawa raga ini ke dunia manusia tanpa harus hilang? Seakan teringat sesuatu Qionglin pun tersenyum lega.

"Biji bunga Baharzman." pekik Qionglin dan mengundang Xianlun dan juga Wenhua menatapnya. "Hancurkan biji itu dan taburkan di tubuh Bao Yu, setelah itu jika cahaya hijaunya hilang. Kita bisa membawa raga Bao Yu kembali." ujarnya.

Xianlun yang menyimpan bunga itu langsung mengeluarkannya dari tempat yang disimpan, menghancurkannya dan menaburkan serbuk biji itu pada tubuh Bao Yu. Dan benar saja cahaya itu langsung hilang dan membuat tubuh Bao Yu yang tadinya melayang terjatuh di lantai.

"Wenhua bantu aku untuk menggendong Bao Yu." pekik Xianlun.

Wenhua hanya diam saja sampai Qionglin berteriak keras dan membuat pria itu mengangguk. Dia pun langsung membantu Xianlun untuk menggendong tubuh Bao Yu. Dan sekarang yang ada dipikiran Wenhua hanya satu, bagaimana caranya mereka untuk kembali ke dunia manusia tanpa mereka tahu?

-LoveMyDestiny-