Chereads / Love My Destiny / Chapter 10 - LoveMyDestiny-10

Chapter 10 - LoveMyDestiny-10

Qionglin Tianshi terbangun saat mendengar suara bambu yang dipukul-pukul. Dia pun membuka matanya lebar-lebar dan menatap cahaya sinar matahari yang masih ke dalam kamarnya. Membuka kelambu kamarnya dan menatap siapa yang terus memukul bambu di samping kamarnya. Ternyata Liu Changhai yang entah sedang membuat apa disana.

Dengan kekuatan yang dimilikinya, Qionglin Tianshi langsung memakai gaun yang diberikan oleh Liu Changhai. Gaun ini memang indah dan pas di tubuh Qionglin Tianshi.

"Liu kau sedang membuat apa?" Tanya Qionglin Tianshi saat dia berada di samping Liu Changhai.

Liu Changhai yang merasa dipanggil pun langsung menoleh. Dia menatap Qionglin Tianshi yang duduk di sampingnya menggunakan gaun dari kakak iparnya. Liu Changhai pikir gaun itu tidak akan muat di tubuh Qionglin Tianshi, tapi nyatanya gaun itu malah pas. Tubuh mereka sama-sama mungilnya.

"Qionglin, kau sudah bangun." Ucapnya dan membuat Qionglin Tianshi mengangguk. Bahkan dia sampai mengulangi pertanyaan yang sama. "Aku sedang membuat pagar dari bambu, semalam aku menanam banyak tumbuhan herbal, aku tidak ingin tanamanku dimakan oleh tikus dan hama lainnya." Jelasnya.

Mana mungkin tikus masuk ke sini, yang ada tikus itu akan masuk ke perut Qionglin Tianshi sebagai santapan makan malamnya.

"Kau tenang saja, aku akan membantumu menjaga tanamanmu. Tidak akan ada tikus yang berani masuk dan memakan tanamanmu." Ucap Qionglin percaya diri dan menepuk dadanya dia kali.

Liu Changhai tertawa, "Ya aku akan mempercayakan tanamanku nanti padamu, kau harus mengasihi, menyayangi dan merawat dia dengan baik." Jelasnya dan membuat Qionglin Tianshi hormat. "Sekarang ayo kita makan. Setelah itu kau harus ikut denganku ke klinik pasar raya." Ujarnya dan membuat Qionglin Tianshi bingung.

"Apa setiap hari manusia itu harus makan?" Tanya Qionglin tanpa sadar. Pasalnya Qionglin Tianshi akan makan satu minggu satu kali. Itu pun dia makan dengan jumlah porsi yang besar. Dan setelah itu Qionglin Tianshi tidak akan makan untuk satu Minggu kedepan.

Mendengar ucapan Qionglin Tianshi, Liu Changhai pun melongo. Dia menatap wanita di depannya yang mungkin saja belum sadar dengan ucapannya tadi.

"Kau bertanya seperti ini, seolah kau ini bukan manusia saja, Qionglin." Ucap Liu Changhai terkekeh.

Merasa ada yang aneh dengan ucapannya, Qionglin Tianshi pun menggigit bibir bawahnya. "Hmm, maksudku aku tidak terbiasa makan pagi, jadi aku akan makan saat aku lapar saja." Ralat Qionglin Tianshi. Tapi jika kau mau memindahkan patung Buddha itu, mungkin aku mau menemanimu makan. Lanjutnya dalam hati.

Mendengar hal itu Liu Changhai pun langsung meminta Shuwan, untuk membawakan dua makanan sebelum Liu Changhai berangkat mencari uang. Dia akan makan nanti bersama dengan Qionglin Tianshi di klinik. Hari sudah semakin siang, Liu Changhai jangan sampai pelanggannya pergi.

-LoveMyDestiny-

Benar bukan, baru saja Liu Changhai datang semua orang langsung mengerumuni klinik Liu Changhai yang masih tutup. Dan sekarang Liu Changhai sedang memeriksa satu persatu orang yang sedang antri untuk di periksa. Awalnya Qionglin Tianshi hanya diam saja, tapi melihat Liu Changhai kewalahan, akhirnya wanita itu juga ikut serta memeriksa pasien Liu Changhai.

"Apa kau juga masih termasuk reinkarnasi Tabib Han Guo?" Tanya salah satu wanita tua yang duduk di depannya.

Qionglin Tianshi memeriksa nadi wanita tua itu. Detak jantung yang sangat lemah dan pelan. "Nyonya, aku bukan reinkarnasi Tabib Han Guo. Tapi aku hanya manusia biasa yang sedang berkelana." Jelasnya.

"Benarkah? Bahkan aku sampai meramal jika kau akan bersanding dengan pria itu." Wanita tua itu menunjuk ke suatu arah dan membuat Qionglin Tianshi mengikuti arah tunjukannya yang ternyata Liu Changhai. "Dia akan mencintaimu begitu dalam dan di masa depan kalian akan dipertemukan dengan keadaan yang berbeda." Ujarnya dan membuat Qionglin Tianshi geleng kepala.

Tidak mau menanggapi serius, Qionglin Tianshi langsung menulis resep apa yang harus diminum oleh wanita tua itu. Dia hanya mengalami batuk kering dan juga demam, tapi tidak cukup parah.

"Waktu akan mempertemukan kalian lagi nantinya, dengan keadaan yang berbeda." Ucapnya lagi dan membuat Qionglin Tianshi tertarik.

"Benarkah? Aku pikir itu hanya sebuah ramalan yang tidak harus aku percaya."

Wanita tua itu tertawa kecil, "Semua orang selalu berkata seperti itu. Mereka tidak percaya ramalan, tapi apa yang aku ramal akan menjadi kenyataan. Kau dan dia saling mencintai di masa depan. Walaupun sempat berpisah, di kehidupan berikutnya kalian akan bertemu kembali." Jelasnya dan membuat Qionglin Tianshi diam.

Wanita tua itu mengambil resepnya, dan menaruh Tael perak di mangkok kayu di samping Qionglin Tianshi. Karena terpengaruh dengan ucapan wanita tua itu, Qionglin Tianshi menatap Liu Changhai yang sibuk dengan pasiennya. Matanya terus menatap Liu Changhai yang menulis, memeriksa nadi dan juga mengambil Jarum akupuntur. Masa iya dia akan mencintai pria seperti itu? Walaupun Liu Changhai ini baik padanya, sepertinya jatuh cinta dengan Liu Changhai bukanlah Qionglin Tianshi.

"Nona, tolong periksa aku. Nafasku sesak, dan aku merasa pusing, tiba-tiba saja ada luka ini di tanganku dan berwarna biru." Jelas wanita di depannya.

Qionglin Tianshi mengangguk dia pun mulai memeriksa wanita di depannya dengan teliti. Ini cukup aneh, nadinya normal tidak kacau sama sekali, wajahnya juga tidak pucat.

"Nyonya, tolong tarik nafas dalam-dalam dan bilang apa yang kau rasakan." Wanita itu menurut dia bahkan sampai menarik nafasnya sebanyak tiga kali, tapi nadi wanita itu sama sekali tidak kacau.

"Aku tidak merasakan apapun Nona."

"Haa?"

Qionglin Tianshi menatap wanita itu dengan heran, bahkan wanita itu malah tersenyum miring menatap Qionglin Tianshi.

"Kau yakin tidak merasakan apapun?" Tanya Qionglin Tianshi dan membuat wanita itu menggeleng. "Lalu untuk apa kau datang ke klinik ini jika kau tidak sakit." Ujarnya.

"Untuk membuatmu pergi dari sini."

Setelah mengucap hal itu wanita itu langsung menaburkan bubuk putih ke arah Qionglin Tianshi dan membuat Qionglin Tianshi itu terjatuh ke samping.

Wanita tadi langsung melarikan diri, setelah pekerjaannya selesai. Jangan sampai di tertangkap oleh warga, atau mungkin masuk ke pengadilan. Ini akan lebih bahaya lagi.

"Qionglin…." Teriak Liu Changhai saat menatap Qionglin Tianshi terjatuh. Dia pun langsung membantu wanita itu bangkit dan kembali mendudukannya. "Kau tidak apa-apa?" Ucapnya.

"Mataku perih Liu, dan ini tidak bisa di buka."

Liu Changhai menatap Qionglin Tianshi heran. Dia pun langsung mengambil air dan membasuh sisa serbuk putih itu di wajah Qionglin Tianshi. Dan meminta wanita itu untuk membuka matanya. Tapi tetap saja kedua matanya sama sekali tidak bisa dibuka.

Akhirnya dia pun mengambil dua daun Alerga dan mengolesinya dengan serbuk putih lalu menempelkannya pada kedua bola mata Qionglin Tianshi berharap jika kedua kata Qionglin Tianshi bisa terbuka kembali.

"Apa kalian tadi tidak melihat siapa yang melakukan hal ini? Dia sudah mengacaukan klinikku, dan membuat temanku sakit seperti ini." Seru Liu Changhai di depan banyak orang.

Bahkan Liu Changhai sampai meminta Qionglin Tianshi menyebutkan ciri-ciri orang orang itu, agar mudah ditemukan dan dibawa ke pengadilan. Namun sayangnya, ciri-ciri yang disebutkan Qionglin Tianshi tidak ada sama sekali. Dan Liu Changhai yakin jika wanita itu pasti sudah kabur dan takut.

"Qionglin bagaimana keadaanmu, apa mataku sudah bisa di buka?" Tanya Liu Changhai penasaran.

"Sebentar lagi." Dengan sekuat tenaga Qionglin Tianshi melawan racun yang hampir saja membuat matanya buta. Racun ini memang tidak berbau, dan bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda. Tapi bagi Qionglin Tianshi dia tahu betul kalau bubuk tadi sedikit menimbulkan bau, tapi hanya Qionglin Tianshi saja yang menciumnya sedangkan wanita tadi atau mungkin orang lain sama sekali tidak menciumnya.

Setelah memejamkan matanya cukup lama Qionglin Tianshi mengambil daun Alerga itu dan membuangnya. Lalu membuka matanya perlahan dan menatap sekeliling klinik raya ini. Masih sedikit buram, hingga Qionglin Tianshi membasuh wajahnya dengan air.

"Bagaimana?" Ucap Liu Changhai.

"Hmm, tidak terlalu buruk. Aku sudah bisa melihat dengan jelas. Terima kasih."

"Hah, aku lega mendengarkannya."

Qionglin Tianshi mengangguk dia pun kembali membantu Liu Changhai untuk mengobati banyak orang sakit.

Sedangkan di sisi lain seorang wanita merasa jengkel dan kesal saat melihat Qionglin Tianshi merasa baik-baik saja. Harus nya wanita itu buta, atau bahkan bola matanya lepas dari tempatnya. Tapi kenapa wanita itu baik-baik saja dan seakan tidak terjadi apapun pada dia. Karena tidak mau melihat hal itu wanita itu memilih pergi, ada banyak cara untuk membuat dia pergi dari hidup Liu Changhai setelah ini.

-LoveMyDestiny-