Allisa dan Aldra masih memancing terutama Allisa sangat menunggu dia mendapatkan ikan hasil pancingannya sendiri.
"Lis ini dessertnya" ucap Dewi dari belakang Allisa sambil membawakan dessert buatan Eka
"oh wahhh ini dessert buatan Eka kan Dew?" tanya Allisa
"iya Lis" ucap Dewi
"okey deh makasih Dewi >.<" ucap Allisa dan menerima dessert tersebut
"sama-sama Lis, yaudah gue balik lagi kesana ya" ucap Dewi
"iya Dew" ucap Allisa
Aldra hanya melihat sekilas interaksi Allisa dan Dewi lalu kembali fokus ke depan.
"nih kak" ucap Allisa sambil menyodorkan dessert ke Aldra
Aldra menatap Allisa dengan pandangan bertanya.
"ini kak cobain dessert buatan Eka, enak kok dessertnya" ucap Allisa
"hmm" dehem Aldra
Aldra pun menerima dessert yang disodorkan oleh Allisa dan mulai memakannya.
"gimana kak enak kan?" tanya Allisa
"lumayan" ucap Aldra
"ih T_T" ucap Allisa sedikit sedih
Aldra masih memakan dessert dengan tenang tidak peduli Allisa yang sedikit cemberut sambil memakan dessertnya karena perkataannya yang bilang dessert tersebut rasanya lumayan bukan enak. Beberapa menit kemudian Aldra sudah selesai memakan dessertnya sedangkan Allisa seperti biasa masih belum selesai makan dessertnya karena ia selalu nambah makan dessertnya.
"oi" ucap Aldra
Allisa menoleh ke arah Aldra
"kakak manggil Allisa?" tanya Allisa
"iya" ucap Aldra
"ish panggil nama Allisa atuh kak jangan oi aja T_T" ucap Allisa
Aldra hanya diam dan menatap Allisa
"lo suka sama gue?" tanya Aldra tiba-tiba
"hah? Aduh kak kok tiba-tiba nanya gitu" ucap Allisa kaget dengan pertanyaan Aldra
"jawab aja" ucap Aldra serius
"huft iya Allisa suka kakak" ucap Allisa pasrah dengan pipi yang memerah
"kenapa suka gue?" tanya Aldra
"ya suka aja" ucap Allisa
"alasannya?" tanya Aldra
"emang suka itu butuh alasan kak?" tanya Allisa balik
"kan biasanya begitu" ucap Aldra
"kakak salah, suka/cinta itu gak butuh alasan kak kalau hati kita udah pilih seseorang buat dia sukain/cintai maka kita pun jadi suka/cinta sama seseorang itu" ucap Allisa
"gue gak pernah denger" ucap Aldra
"serius kak? Emang yang kakak denger itu apa?" tanya Allisa
"suka/cinta karena alasan tertentu, dulu cewek yang nembak/suka sama gue semua kasih alasannya" ucap Aldra
"emang mereka kasih alasan apa?" tanya Allisa
"gue ganteng, pinter, tinggi, putih, cool, jago basket itu alasan mereka suka sama gue" ucap Aldra
"ya ampun itu mah bukan suka/cinta yang sebenarnya kak" ucap Allisa
"maksudnya?" tanya Aldra
"kalau menurut Allisa nih ya kak kalau suka/cinta yang sebenarnya itu gak butuh alasan seperti itu kak, mereka gak butuh alasan apapun dan menerima segala kelebihan dan kekurangan orang yang dia sukain/cintai itu sepenuh hati dan dia nyaman sama orang yang dia sukain/cintai gitu kak" ucap Allisa
Aldra mencerna perkataan Allisa barusan dan mencoba memahaminya.
"jadi lo suka sama gue bukan karena alasan tertentu?" tanya Aldra
"iya kak betul >.<" ucap Allisa
"hmm" dehem Aldra
"jadi kakak sekarang udah ngerti kan kak?" tanya Allisa
"iya, thanks" ucap Aldra
"sama-sama kak >.<" ucap Allisa
*****
Eka baru keluar dari kamar mandi dan melihat Fariz sedang berdiri dengan bersandar di tembok. Eka yang tak mau ambil pusing jalan saja melewati Fariz tanpa menoleh sedikitpun. Fariz yang melihat Eka melewati dirinya pun langsung menahan tangan Eka untuk berhenti. Eka kaget karena tangannya ditahan oleh Fariz kating yang ia sebelin.
"ada apa kak?" tanya Eka
"gue mau ngomong" ucap Fariz
"yaudah tapi lepasin dulu tangan saya" ucap Eka
"ok" ucap Fariz sambil melepaskan tangan Eka
Lalu Fariz pun mengeluarkan sebuah foto yang ada di dompetnya.
"lo punya kakak yang mirip sama cewek ini?" tanya Fariz sambil menunjukkan foto dirinya dan seorang cewek yang mirip dengan Eka
"enggak kak, ehh tapi kok mukanya mirip kayak saya?" tanya Eka sedikit kaget melihat foto cewek tersebut yang mirip dengannya
"jadi lo gak kenal cewek ini?" tanya Fariz
"enggak, emang kenapa kak?" tanya Eka
"gapapa, oke thanks" ucap Fariz dan meninggalkan Eka sendirian
"ish dasar gak jelas" ucap Eka
Eka pun akhirnya kembali ke tempat piknik.
"Eka habis dari mana?" tanya Nida
"dari kamar mandi, emang kenapa?" ucap Eka
"oh gitu, tadi tuh kak Fariz nanyain lo kemana ke gue sama Dewi kayaknya sih mau ada yang diomongin ke lo" ucap Nida
"terus?" tanya Eka
"iya gue mah gatau lo kemana jadi yang jawab Dewi kalau lo ke kamar mandi" ucap Nida
"okey deh" ucap Eka
"gimana lo udah ngobrol sama kak Fariz?" tanya Nida
"udah tadi dia nunggu di luar kamar mandi" ucap Eka
"terus dia ngomong apa ke elo?" tanya Nida
"dia nanya gue punya kakak atau enggak terus dia nunjukin foto dia sama cewek dan anehnya muka itu cewek mirip banget sama gue coba" ucap Eka
"serius lo?" tanya Nida kaget
"iya serius gue, gue aja kaget pas liat foto itu cewek bisa mirip banget sama gue" ucap Eka
"emang semirip itu mukanya?" tanya Nida untuk memastikan lagi
"iya Da serius mirip banget tapi mukanya kayak lebih tua dibanding gue gitu, menurut gue nih ya itu tuh foto pacarnya kak Fariz deh" ucap Eka
"bisa jadi sih tapi kenapa ya nanya lo punya kakak atau enggak" ucap Nida
"iya juga kayaknya dia lagi cari pacarnya atau dia lagi ribut kali sama pacarnya iya gak sih?" tanya Eka
"hmm gatau deh kak Fariz itu susah ditebak sama kayak kak Aldra mereka berdua tuh sama-sama dingin terus cuek lagi" ucap Nida
"iya bikin pusing aja udahlah jangan dipikirin lagi gak jelas" ucap Eka
"bener wkwkwkwk yaudah kita siapin buat makan siang aja kali ya Ka udah mau jam 12" ucap Nida
"okey tapi jangan dikeluarin dulu disiapin aja biar nanti abis sholat gampang buat nyediainnya" ucap Eka
"siap deh" ucap Nida
"eh tunggu Da kita panggil Dewi dulu kan Dewi bawa nasi sama minumannya jadi biar sekalian nyiapinnya" ucap Eka
"oh iya bener, yaudah gue panggil Dewi dulu ya" ucap Nida
Eka hanya menganggukan kepalanya saja. Nida pun segera memanggil Dewi.
Beberapa saat kemudian
Dewi dan Nida menghampiri Eka yang lagi menyiapkan makan siang.
"ada apa?" tanya Dewi
"nasi sama minuman yang lo bawa ada di mana?" tanya Eka
"ada di tas gue" ucap Dewi
"yaudah ambil gih tasnya ini gue sama Nida lagi mau nyiapin buat makan siang nanti" ucap Eka
"kenapa gak nanti abis sholat aja siapinnya?" tanya Dewi
"gak enak nanti ribet kan kalau siapin sekarang nanti abis sholat tuh tinggal disajiin aja tinggal makan aja gak perlu repot-repot siapin dulu" ucap Eka
"okey deh gue ambil dulu" ucap Dewi
1 menit kemudian
Dewi datang dengan membawa tas yang isinya nasi dan minuman. Dewi pun langsung memberikan tasnya ke Eka dan Nida untuk disiapkan. Nida dan Eka pun menyiapkan makan siang buat mereka semua untuk dimakan sehabis sholat dzuhur.
****************************************
Next or Stop?