Sejak kejadian malam, Richo sampai tidak bisa tidur. Dia terjaga hingga menjelang pagi dan tidak bisa memaksakan untuk tidur, pikirannya masih saja tertuju pada Freya. Mana mungkin bisa cinta pertama di lupakan? Richo bahkan menemui Freya dengan jari yang sudah ada cincin pertunangannya.
"Gara – gara perjodohan mendadak ini. Gue yang kena sial! Awas aja lo, gue bakal balas semua perlakuan lo terhadap keluarga gue!" Kedua tangannya mengepal kuat. Dia tidak segan untuk merencanakan sesuatu yang bisa kapan saja membuat orang itu menyesal. Richo tidak pernah bertindak gegabah dan harus berpikir dengan cara yang matang juga lebih bagus dengan taktik.
Richo sudah merasa sengsara, cowok itu akan membalas setiap perbuatan orang yang sudah merendahkannya. Freya akan tetap selalu ada di hatinya.
"Arrgghhh!!!!" Richo berteriak prustasi sambil menyikat rambutnya ke belakang. Dia benar – benar gila terus saja di pengaruhi oleh orang tua yang sama sekali tidak pernah di kenalnya.