Marvin tersenyum manis saat Freya hanya memasang raut yang kesal. Cewek itu di jahili Marvin karena terus saja melamun. Padahal Freya tidak sekalipun untuk mengalihkan ke sana, dia sedang memikirkan pendidikan yang bagus.
"Gue ga ngelamun! Lo kenapa terus ngejek gue?" Freya tidak bisa di tuding sembarang. Marvin 'pun tidak bermaksud untuk menjahilinya. Cowok itu hanya ingin bercanda dan ingin melihat Freya sesekali terhibur, namun cara Marvin sudah salah dan menjadikan Freya menahan kesal saja.
"Iya, deh. Maaf, ya." Ucap Marvin akhirnya. Dia juga tidak ingin membuat Freya menjadi bad mood.
Freya menghembuskan napas dari mulutnya. Cewek itu kenapa menjadi bingung? Memilih pendidikan yang lebih tinggi lagi memang begitu membingungkan, membuat Freya pening tidak bisa langsung memutuskan.
"Vin. Papa, usul soal kampus kemaren." Kata Freya yang baru saja mengingatnya.
"Terus? Apa kamu udah pilih tempat mana yang di sukai?" Tanya Marvin.
Freya mengulum bibir. "Masih belum."