"Kali ini, gue ga akan biarin lo bisa ketemu sama dia." Ucapan itu penuh penekanan.
"Gue tau dari awal." Dia tidak menyanggah. "Ga seharusnya gue selalu mampir, tapi ini cuma mau menjaga dan lindungin cewek gue. Ga salah, kan? Toh, gue juga di luar pagar sekolah ga sampai masuk."
Jeff mendengus sebal. "Lo ga perlu ngawasin ampe tiap hari ke sini, kan? Gue itu ketua asrama. Jadi semua yang ada di sini udah jadi tanggung jawab gue." Dia masih keukeuh dengan pekerjaannya itu. Richo sendiri bahkan mengetahui jika Jeff membiarkan pembully merajalela di sana. Kenapa Jeff merasa sangat bangga dan merasa begitu bisa menanganinya? Cowok itu memang terlalu meninggikan dirinya dengan hak yang sedang di jalani.
"Lo ga sadar? Cewek gue yang nanganin kasus bullying di sini. Apa itu namanya bukan tanggung jawab lo?" Richo menyanggah cepat. Si ketua itu hanya memperkenalkannya dengan sangat berwibawa, namun siapa sangka jika pekerjaan ketuanya masih berleha – leha.