Freya menopang dagu nya di sisi meja. Dia sedang menunggu Kakaknya yang sedang bertemu dengan pasangannya. Freya memilih untuk berjauhan saja, dia duduk sendiri di sebuah resto yang baru pertama kali dia pijak. Freya merasa bosan juga di sana. Jika tahu akan begitu Freya mana mungkin mau untuk ikut dengan sang Kakak.
Dia membuka handphone yang di sudah di lupakannya sejak dua hari kemarin. Pupil itu sedikit membesar. Richo menelfon seribu kali lebih. Freya tidak pernah berpikir jika cowok itu akan menghubunginya hingga sampai ribuan kali. Pasti Richo sedang mengkhawatirkannya. Freya akhirnya membalas pesan chat itu untuk Richo bisa bertemu dengannya di tempat itu.
Semoga saja Richo ada waktu luang untuk menemani Freya di resto.
Devan menatap Vanya yang masih belum membuka suara. Dia sesekali meminum jus yang sejak tadi sudah di pesannya, hingga sekarang Vanya belum bercerita apa masalahnya.