Freya mengembungkan kedua pipinya saat mengingat wajah dari sosok yang sudah lama ada di hatinya. Freya tidak pernah bermimpi untuk bertemu dengan sosok yang selalu di rindukannya. Namun, saat ini wujud itu sudah sangat membuat hati Freya kembali berdebar dan merasakan tidak nyaman.
Kenapa bisa dia begitu berharap kalau orang yang di cintanya masih hidup? Seharusnya Freya sudah mengikhlaskan. Tetapi sangat susah dan tidak begitu mudah baginya. Apa almarhum bisa tenang? Jika Freya terus saja memikirkan, apa bisa untuk sang kekasih menerima?
Freya masih sangat di butakan oleh cintanya. Tidak bisa untuk membuka hatinya walau untuk Richo yang sudah membuktikan jika dirinya memang tidak bersalah.
Freya tidak boleh terus – menerus di dalam sangkar. Dia harus segera bisa untuk melupakan dan bisa untuk keluar dari semua kenangan kelam itu.
