Setelah Rey selesai bertanya kepada Raisha dan Marshela, lalu dia bertanya kembali. Tetapi, kali ini bukan hanya kepada mereka berdua saja. Melainkan kepada semua orang yang hadir di rapat pertemuan pada saat itu. Rey bertanya, "apa kalian tahu maksud dan tujuanku mengumpulkan kalian semua di sini?" Semua yang hadir terdiam, tidak ada yang menjawab termasuk Raisha dan Marshela. Kemudian Rey berkata, "kalian akan segera mengetahuinya segera." Semua orang nampak terdiam beberapa saat. Sampai pada akhirnya, "braakk!" Suara pintu masuk ruangan latihan yang terbuka dengan cara ditendang. Lalu, masuklah tiga orang ke dalam ruangan latihan yang ternyata Ba'Ong dan kedua sepupunya. Ba'Ong masuk ke ruangan latihan sambil menggerutu dan marah-marah, padahal dia hanya sedang berakting saja, di dalam hatinya dia merasa sangat ketakutan karena aksinya yang gagal menyingkirkan para pasukan khusus dan takut mereka membalas dendam atas perbuatannya.
Ba'Ong berjalan menuju ke arah Rey, Raisha dan Marshela yang nampak berdiri berdampingan sambil terus mempertahankan aktingnya. Kemudian semua yang hadir di ruang latihan pada saat itu mengerubungi mereka. Sambil terus berakting, Ba'Ong memarahi Raisha.
Ba'Ong berkata sambil akting marah, "Raisha kamu punya nyali juga menentang atasanmu, memerintahkan bawahanmu Marshela membawa pasukan mundur tanpa izin dan menggunakan kapal pengangkut yang sudah kembali ke kapal utama tanpa izin! Juga kalian melakukan rapat diam-diam di sini tanpa memberitahuku, apa kalian sedang merencanakan pemberontakan? Apa kamu yang memimpin rapat ini?" Sambil menunjuk ke arah Rey.
Raisha menjawab, "kami sudah berjuang sangat keras dan banyak mengeluarkan darah di garis depan, bahkan aku sendiri hampir mati di pertempuran kali ini. Sedangkan kalian para bajingan hanya banyak berbicara omong kosong sambil minum miras dan mengutukki kami di belakang. Melakukan hal-hal yang tidak jelas tujuannya, seakan-akan kalian sengaja ingin melenyapkan kami semuanya di medan perang. Aku mungkin tidak akan menang jika pergi ke pengadilan untuk minta keadilan."
"Oh.. apa manusia abnormal dengan baja karbon yang tertanam di tubuhnya sepertimu masih bisa berpikir bahwa dirimu benar-benar manusia untuk membicarakan keadilan di hadapan atasanmu. Kita bebas melakukan apa saja yang kita mau, kalian seharusnya berterimakasih kepad kita karena sudah memberi kalian makan. Kalian orang-orang rendahan yang masuk tentara karena ingin makan akan mati kelaparan kalau bukan karena kedermawanan kami."
Karena mendengar perkataan Ba'Ong yang tidak menghargai perjuangan para pasukan khusus, Resa yang biasanya diam saja jarang berbicara tidak seperti kakaknya Reva, akhirnya ikut berbicara bahkan sambil marah.
Resa berkata, "omong kosong! Kami sudah mengorbankan 600 saudara dan saudari kami di medan perang demi kemenangan yang sangat tragis dan menyedihkan ini! Kita mendapatkan hasil, tapi sejauh ini kamu satu-satunya yang akan menikmati jarahannya! Darah dan daging kami yang mengorbankan bentuk sejati dari wujud asli manusia kami demi menjadi pasukan khusus adalah satu-satunya yang memberi kalian makan, orang yang hanya bisa bicara dengan mengandalkan uang saja!"
"Cihh berisik sekali! Saudaraku beri gadis ini pelajaran! Berani sekali dia bersikap tidak sopan kepadaku!"
Lalu, kedua sepupu Ba'Ong, yaitu Bag'Ong dan Kor'Ong maju memukuli Resa sesuai perintah Ba'Ong dengan menggunakan tongkat besi yang sengaja mereka bawa untuk berjaga-jaga. Karena emosinya yang sudah memuncak dan diperlakukan seenaknya, Resa pun menggunakan mode tempurnya dan berniat melawan kedua orang yang memukulinya. Mengetahui Resa menggunakan mode tempurnya dan akan melawan mereka. Akhirnya, mereka mundur dan mengadu kepada Ba'Ong sambil panik. Mereka berkata, "kakak gadis ini menggunakan mode tempurnya untuk melawan kita." Mengetahui hal tersebut Ba'Ong malah senang, seolah-olah dia diberi jalan untuk menyelasaikan tugas dari organisasi rahasia mereka untuk melenyapkan para pasukan khusus. Meskipun Ba'Ong dan sepupunya mempunyai pangkat yang cukup tinggi di Azte Fleet, tetapi mereka orang biasa, bukan pasukan khusus atau pun tentara biasa yang naik pangkat. Mereka bisa mencapai pangkat yang cukup tinggi karena uang dan campur ayah Ba'Ong yang sekarang menjadi Letnan 1 di Azte Fleet sebagai pendukungnya. Kecuali tentara biasa, bagi pasukan khusus yang melawan atasan mereka, jika atasan mereka orang biasa. Mereka akan langsung dihukum mati. Akan tetapi, jika mereka melawan atasan mereka, jika atasan mereka sesama pasukan khusus mereka tidak akan langsung dihukum mati. Sebagai gantinya mereka akan dipenjara seumur hidup mereka di penjara khusus. Melihat adiknya yang sudah sangat marah dan siap menghajar kedua sepupu Ba'Ong, Reva langsung menahan adiknya sambil berkata, "cukup Resa kita tidak akan pernah menang dihadapan mereka. Mereka punya banyak uang sebagai kekuatan mereka. Sedangkan kita hanya punya baja karbon saja yang tertanam di tubuh kita." Lalu Ba'Ong menanggapi perktaan Reva dengan berkata, "Hahaha, sebagai kakak kamu cukup tahu diri juga gadis kecil."
Melihat tingkah laku Ba'Ong yang sudah sangat keterlaluan yang hampir membuka topeng dan memperlihatkan wujud aslinya. Rey mulai maju dan menunjukkan aksinya.
"Apa kalian sudah puas bicara omong kosongnya?" Tanya Rey kepada mereka bertiga.
Lalu Ba'Ong menjawab, "Hoo aku hampir lupa karena terlalu banyak meladeni sampah berdebat. Aku ingat kamu adalah orang yang dulu aku rebut pacarnya kan bocah! Apa kamu masih dendam dan ingin membalas dendam kepadaku dengan masuk ke tentara. Tapi pada akhirnya kamu tidak bisa karena pangkatku lebih tinggi darimu. Lalu kamu membuat perkumpulan di sini untuk menghasut para pasukan khusus yang tidak senang terhadapku untuk memberontak. Meminjam pisau orang lain untuk membunuh orang. Sungguh rencana yang sangat hebat bocah!"
Rey menanggapi jawaban Ba'Ong dengan santai sambil berkata, "apa ada omong kosong yang ingin kamu bicarakan lagi setelah omong kosong barusan?"
Ba'Ong memerintahkan sepupunya yaitu Kor'Ong untuk membuat laporan palsu, dia berkata "tulis ini untuk laporan. Rey seorang prajurit kelas 2, mengumpulkan pasukan khusus, meghasut mereka untuk memberontak kepada Sersan Kepala Ba'Ong. Lalu dia ditembak dan terbunuh di dalam sebuah keributan ketika Sersan Kepala Ba'Ong mencoba menghentikannya."
"Baik kakak!" kata Kor'Ong.
Sambil berjalan mendekati Ba'Ong, Rey berkata "apakah sudah selesai atau masih ada lagi."
Dengan santainya Ba'Ong mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkannya ke kepala Rey. Lalu dia berkata, "kamu cuman prajurit kelas 2, kamu bukan pasukan khusus, kamu tidak punya metalfication untuk menahan peluru ini." Kemudian, "dorr!" Suara tembakkan yang tepat mengenai kepala Rey sampai Rey jatuh terjengkang. Melihat Rey yang tumbang dengan satu tembakkan pistol biasa, sontak membuat semua yang ada di ruang latihan terkejut kecuali Ba'Ong dan sepupunya juga Raisha dan Marshela. Raisha dan Marshela tahu Rey hanya berpura-pura saja untuk membodohi Ba'Ong. Tetapi hal tersebut lain lagi dengan Jasmine. Karena Jasmine belum melihat kekuatan Rey secara langsung dia tidak mengetahui bahwa Rey sedang berpura-pura. Jasmine yang tadinya berada di balik kerumunan mendadak keluar dan lari kerumunan menghampiri Rey yang sudah tergeletak sambil berkata, "tidak! Tuan." Ba'Ong mendadak kaget karena melihat Jasmine. Dia tahu kalau Jasmine sebenarnya pelayan milik admiral sebelumnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah pamannya Ba'Ong. Dia terheran-heran mendengar Jasmine memanggil Rey dengan kata tuan. Tapi pada saat itu yang muncul dalam pikiran Ba'Ong bukan mengira Rey admiral baru. Melainkan dia mengira Jasmine dipaksa oleh Rey melayani dirinya.
Ba'Ong berkata, " hei kamu! Bukannya kamu pelayan pamanku? Kenapa kamu memanggil bajingan ini tuan? Apakah kamu dipaksa oleh bajingan ini untuk melayani dirinya!"
Dengan penuh isak tangis dan amarah Jasmine menjawab, "siapa yang kamu panggil bajingan, paman sialanmu itu bajingan! Seluruh keluargamu bajingan!"
"Apa kamu bilang!"
"Seluruh keluargamu bajingan! Apa kau puas! Dia adalah tuanku, dia adalah satu-satunya orang paling berharga dalam hidupku! Dan kamu malah membunuhnya!"
"Bagus! Berani sekali pelayan rendahan sepertimu berkata seperti itu kepadaku! Dia tuanmu kan? Itu artinya kau sudah berhianat kepada pamanku dan melanggar aturan. Itu berarti kau akan dihukum mati sekarang juga! Padahal sangat disayangkan kau itu sangat cantik, jika saja adik kecilku ini sehat aku bisa membebaskan dirimu dari hukuman dan nanti bisa bermain denganmu beberapa ronde. Sayang sekali adik kecilku ini dibuat sakit oleh bajingan ini. Jadi aku tidak bisa menolongmu." Ba'Ong berkata seperti itu sambil mengusap-usapkan tangannya ke wajah Jasmine.
*****