Keesokan harinya, kabar mengenai seorang Letnan di fleet besar yang dibunuh oleh bawahannya dan bawahannya tersebut kemudian mendeklarasikan diri menjadi Admiral telah tersebar luas diseluruh alam semesta. Isu mengenai pasukan armor metal yang diklaim monster yang akan mengancam manusia oleh seorang Letnan juga menjadi hangat diperbincangkan.
Sosial Media, tempat umum, pusat perbelanjaan bahkan lingkungan sekolah juga sibuk membicarakan peristiwa semalam.
• Sementara itu, di Azte Fleet
Telah berkumpul hampir semua orang penting di sebuah ruangan yang saat ini sedang menunggu seseorang. Orang tersebut tidak lain adalah Admiral baru mereka yaitu Rey.
Tentara, manajemen bisnis, teknisi, mekanik serta beberapa kelompok lainnya nampak hadir dan sedang menunggu kedatangan Rey di sebuah ruangan.
Tidak lama kemudian....
Pintu ruangan tersebut terbuka dan nampak Rey beserta Jasmine memasuki ruangan. Rey kemudian berjalan ke atas podium untuk berpidato sementara Jasmine duduk dengan hadirin yang lainnya.
"Baiklah selamat siang semuanya, aku mengumpulkan kalian semua di sini, hari ini untuk membahas serta menyampaikan hal-hal penting. Ada beberapa poin yang ingin aku bahas dan ingin aku tanyakan hari ini. Diantaranya sektor bisnis, tentara dan peraturan.
Rey menanyakan dan membahas sektor bisnis apa saja yang saat ini dimiliki atau dijalankan oleh Azte kepada tim manajemen bisnis. Lalu manajer bisnis Azte yang bernama Serena mulai mempresentasekan bisnis apa saja yang dimiliki Azte saat ini kepada Rey.
Wanita berambut hitam sebahu dengan mata berwarna hijau tersebut memulai pembicaraannya.
"Selamat siang Admiral Rey, nama saya Serena. Saya manajer bisnis di Azte Fleet kita ini. Saat ini Azte Fleet kita tidak mempunyai apapun selain tambang Akik kita yang belum dijual. Hal tersebut dikarenakan......"
Serena kemudian menjelaskan sebab dan akibat mengapa Azte Fleet tidak mempunyai bisnis apapun saat ini, selain tambang Akik mereka di Planet Ular Kabut.
"Hmmmm. Jadi seperti itu ya?" Kata Rey sambil menganggukkan kepalanya.
"Benar Admiral."
"Baiklah selanjutnya, apa kalian di tim teknisi atau mekanik mempunyai masalah seperti tim manajemen bisnis?"
"Tidak Admiral Rey!" Jawab mereka serentak.
"Tidak punya atau tidak memeriksa!" Tanya Rey sedikit membentak mereka.
"E...." mereka berdua bingung sampai susah berbicara.
"Sudahlah, aku tidak terlalu suka hal-hal yang rumit dan membosankan. Setelah keluar dari tempat ini kalian periksa kinerja kalian! Crosscheck semuanya, paham!"
"Paham!" Jawab mereka berdua serentak.
"Baiklah untuk yang lain kalian laporkan saja semua urusan kepada Raisha sementara waktu. Saat ini aku akan fokus terlebih dahulu kepada tentara dan tambang Akik kita. Aku juga akan menambah, mengubah dan menghapus beberapa peraturan dalam dua poin penting tersebut."
"Pertama untuk para tentara. Saat ini aku hanya akan memberitahukan kalian bahwa, kalian semua para pemula yang tadinya hanya berada di pangkat kolpral 2 naik ke pangkat kopral 1.
"Untuk tentara wanita aku tunjuk Reva untuk menjadi ketua atau kopral kepala dari tentara wanita. Dan laki-laki, siapa ya?
"Oh iya aku ingat, dimana yaa...
"Ahh iya kamu! Siapa namamu?!" Tanya Rey kepada seorang pemuda yang duduk diantara tentara laki-laki tersebut.
Laki-laki tersebut menjawab,
"Nama saya U'Zang."
"Ketika aku turun aku melihat kamu sangat berani melidungi rekan-rekanmu di planet Ular Kabut saat dikepung. Hari ini aku menjadikanmu kopral kepala untuk tentara laki-laki."
"Baik Admiral!"
Kemudian, Rey menunjuk Marshela menjadi sersan kepala dan mengepalai semua tentara. Lalu, dia menjadikan Raisha sebagai Perwira dan menjadi kapten.
Sementara untuk Jasmine..
"Jasmine sekarang aku telah menjadi Admiral. Aku sudah bisa menepati janjiku untuk menghapus jenis pekerjaan pelayan di Azte. Dan sekarang otomatis kamu sudah bebas dan memilih mau bekerja di mana di Azte Fleet ini."
Jasmine sempat tertegun setelah mendengar perkataan Rey. Sementara Raisha hanya bisa senyum-senyum sendiri karena saingan cintanya akan segera menjauh dari orang yang dicintainya.
Akan tetapi....
"Emmm... sebelumnya saya minta maaf. Pada awalnya memang saya tidak ingin menjadi pelayan karena mendengar rumor yang memperlakukan pelayan hanya untuk pemuas nafsu Admiral saja.
"Akan tetapi, ternyata tidak semua laki-laki berperilaku sama seperti binatang. Jika tuan mengizinkan, walaupun tidak ada lagi pekerjaan sejenis itu. Saya hanya ingin tetap melayani tuan.
Meskipun....
"Meskipun tuan tidak memberi saya gaji."
Raisha sangat terkejut mendengar perkataan Jasmine. Dia tidak mengira bahwa ini semua ternyata belum berakhir.
Akan tetapi, Rey nampak bingung apa yang harus dia lakukan. Awalnya dia hanya ingin menghilangkan pekerjaan sebagai pelayan agar Jasmine bisa bebas memilih pekerjaan lain yang dia mau.
"Apa kamu serius? Jasmine?"
"Dengan sangat senang hati tuan."
Rey menghela napas...
"Baiklah.. aku memang tidak suka memaksa seseorang. Jika itu memang pilihan yang kamu mau mulai sekarang kamu akan aku keluarkan dari Azte Fleet ini. Dan sebagai gantikan kamu bekerja padaku saja dan aku sendiri yang akan menggajimu."
Kata Rey menegaskan, sambil tersenyum manis kepada Jasmine.
Dalam hati Raisha..
Sambil melamun
"Ap..pa! Admiral menerima dia sebagai maidnya lagi. Dan sekarang pekerjaan dia bukan atas nama Azte Fleet lagi. Melainkan atas nama Admiral sendiri."
Mashela yang melihat Raisha melamun kemudian bertanya kepadanya.
"Kak kenapa kamu melamun? Nampaknya kamu sangat tidak bersemangat hari ini?"
"Ahhh.. bagaimana aku bisa semangat jika...."
"Jika apa kak? Kenapa kamu berhenti?"
"Ahh.. tidak-tidak!"
Raisha tersipu malu kepada Marshela.
"Kak sudah berapa kali aku bilang. Aktingmu itu terlalu jelek."
"Haisshh... terus aku harus gimana?"
"Itu... ahh iya! Semngat kak!"
Kata Marshela sambil ternsenyum.
"Huhh..! Kamu bukannya memberi solusi."
"Hehehe."
Rey kemudian melanjutkan pembicaraannya lagi.
"Baiklah semuanya, setelah ini tidak ada lagi prajurit Angel semuanya aku samakan menjadi prajurit metal. Hanya saja gender kalian yang membedakan.
"Selain itu, aku juga akan merubah sistem tempur kalian. Yang di mana tidak akan ada lagi yang namanya cocok atau tidak cocok. Karena sebenarnya armor metal yang kalian gunakan itu belum sempurna.
"Aku mempunyai rancangan sempurnanya. Akan tetapi, untuk saat ini kita belum punya dana yang cukup untuk merombak kalian. Juga tidak ada profesor yang hebat di sini malah tidak ada sama sekali.
"Jadi, sekarang aku minta kalian untuk giat berlatih terlebih dahulu. Setelah kita mendapatkan dana yang cukup untuk membuat alatnya. Dan aku juga menemukan profesor yang cocok. Aku akan mulai merombak sistem tempur kalia.
"Apa kalian paham!"
"Siap paham!" Jawab mereka serentak.
Setelah Rey menyelesaikan pembicaraannya, dia mengakhiri rapat tersebut. Dan seluruh orang yang hadir kecuali Raisha, Marshela dan Jasmine masih berada di ruangan rapat tersebut bersama Rey.
"Admiral lihat ini." Kata Raisha sambil mengeluarkan jendela panel.
"Apa itu?" Jawab Rey.
"Setelah livestream kita semalam, banyak sekali berita di media sosial yang mengomentari kita. Kebanyakan dari mereka menyebut kita monster.
Akan tetapi, yang paling mereka benci adalah anda, karena membela dan memimpin kami yang mereka anggap monster, membunuh manusia. Ada juga yang memyebutkan anda seorang diktator dan panglima perang yang kejam."
Kemudian dia Marshela juga menambahkan.
"Aku juga mendapat berita. Disini dikatakan Admiral Armada Azte, Rey. Mempunyai satu maid, dan dia jatug cinta pada maidnya itu sehingga menjadikan maidnya sebagai selir dan mereka sekarang tinggal bersama."
Sambil menggelengkan kepala dan menutup mata dengan telapak tangnnya Rey menggerutu.
Dia menghela napas,
"Haissshhh... sekelompok katak di dalam sumur yang hanya bisa berkoar dan belum melihat luasnya dunia pasti berpikiran sempit. Juga berita terakhir ahli gosip mana yang membuat gosip seperti itu."
Setelah diingat-ingat, Raisha ternyata mempunyai satu pertanyaan yang sedah lama ingin dia tanyakan kepada Rey.
"Ahh iya Rey. Aku penasaran, sebenarnya seberapa kuat prajurit metal tingkat 1 itu?"
Rey sedikit bingung menjawab pertanyaan dari Raisha karena dia khawatir....
"Ini.... apa kamu yakin?"
******