Chereads / SPACE WARLORDS : Activated Power / Chapter 18 - BAB 18 - SETELAH KEMENANGAN

Chapter 18 - BAB 18 - SETELAH KEMENANGAN

Setelah melewati pertempuran yang panjang dan diakhiri dengan kemenangan yang sangat tragis, Azte Fleet akhirnya berhasil menguasai Planet Ular Kabut beserta sumber daya Akiknya. Setelah Rey dan Raisha kembali ke kapal utama dan disambut dengan suka cita, Raisha yang pada saat dilokasi berkumpul memiliki posisi paling tinggi dari yang lainnya, karena Rey tidak mengungkap identitas aslinya. Raisha memerintahkan agar semua pasukan yang tersisa untuk kembali terlebih dahulu ke asrama mereka masing-masing agar mereka bisa beristirahat dan menenangkan diri. Sementara itu, Raisha, Marshela dan Rey tetap ditempat, karena Rey akan menyampaikan sesuatu kepada mereka berdua. "Raisha, Marshela kalian perintahkan pasukan yang tersisa nanti untuk berkumpul di ruang latihan." Kata Rey kepada Raisha meminta. "Baik Admiral," jawab Raisha. "Jika sudah siap segera hubungi aku, dan sekarang kalian kembali dulu ke asrama. Aku juga akan kembali dulu ke asramaku." Mereka bertiga bergegas kembali menuju asrama masing-masing.

Sementara di asrama tempat Rey tinggal, Jasmine yang sedang menunggu Rey kembali nampak tidak tenang dan gelisah karena belum mengetahui bagaimana kabar dan keadaan Rey sekarang. Sampai pada akhirnya dia mendengar suara seseorang yang membuka pintu asrama dan kemuidan berkata, " Jasmine, aku pulang." Mengetahui bahwa itu Rey kembali ke asramanya, dan dia terlihat baik-baik saja, Jasmine merasa lega dan sangat bahagia. Tanpa memikirkan apapun lagi Jasmine berlari ke arah Rey dan kemudian memeluknya sambil berkata, " Tuan akhirnya anda kembali. Jasmine sangat khawatir tuan tidak akan pernah kembali lagi." Sambil mengelus-elus kepala Jasmine Rey berkata, "Ahh iya aku kembali, dan pada akhirnya kita menang dan kita berhasil menguasai Planet Ular Kabut."

*****

• Sementara itu di tempat Profesor Jonhson

Profesor Johnson sangat tidak senang dengan kemenangan Azte nampaknya sedang mengamuk di ruangannya seperti anak kecil yang direbut lolipopnya oleh orang dewasa.

"Sialan! Kenapa bisa jadi begini! Kenapa pria itu tiba-tiba muncul, siapa dia sebenarnya! Apa kau tau sesuatu Badog?" tanya profesor Johnson kepada Badog yang sedang bersamanya saat itu, tetapi tidak ikut-ikutan mengamuk seperti dirirnya.

"Badog tidak tahu kaisar. Badog benar-benar tidak tahu."

"Pantatmu tidak tahu! Bukannya bawahanmu yang menangani mereka di sana. Tapi kenapa akhirnya malah seperti ini. Tidak hanya selamat bahkan berhasil memenangkan planet tersebut."

"Itu benar kaisar, bawahan saya memang membuat kekacauan di sana. Mereka melaporkan pada hamba, bahwa mereka memutus koneksi kapal utama dengan para tentara di medan perang. Mereka juga tidak tahu bahwa masih ada pasukan yang tersisa di kapal, juga sebelumnya tidak ada yang lebih kuat di Azte selain si Raisha kata bawahan saya."

"Lalu siapa dan dari mana orang tersebut jika di Azte hanya ada si Raisha saja yang terkuat. Apa bawahanmu bermalas-malasan sampai sebenarnya tidak tahu situasi dan kondisi Azte yang sebenarnya."

"Tidak kaisar, bawahan hamba selalu bergerak tidak malas-malasan."

"Ah sudahlah itu sudah terlanjur. Pokoknya aku tidak mau tahu suruh bawahanmu segera untuk mengatasi ini, cari tahu siapa sebenarnya orang itu! Apa kamu paham!"

"Ba.. baik kaisar, hamba paham."

*****

• Kembali kepada Rey

Setelah Rey kembali ke asramanya, Jasmine yang nampak tidak berhenti menampakkan kesenangannya berusaha sebaik mungkin melayani Rey agar dia bisa beristirahat dengan baik setelah selesai berperang.

"Apa anda mau saya buatkan kopi tuan?" tanya Jasmine.

"Ahh.. tidak usah dulu aku mau tiduran sebentar di sofa." jawab Rey.

"Apa tuan memerlukan sesuatu yang lain?" Jasmine kembali bertanya.

"Tidak" jawab Rey singkat.

Rey kembali bertanya kepada Jasmine, " Jasmine, apa kamu mau ikut pertemuan nanti?"

"Pertemuan apa tuan?"

"Ada sesuatu yang ingin aku bahas dengan pasukanku, jadi apa kamu mau ikut berkumpul?"

"Tentu saja tuan, sudah seharusnya saya menemani tuan kemanapun tuan pergi jika di kapal ini."

"Baiklah kalau begitu, sekarang lebih baik persiapkan dirimu dulu. Bersihkan diri ganti pakaianmu dengan yang lebih baik, jangan gunakan pakaian maidmu terus. Bukannya aku sudah bilang kamu bebas melakukan apapun yang kamu mau, termasuk berpakaian."

"Ahh itu..."

"Itu apa?"

"Sebelumnya saya minta maaf tuan, selain piyama dan pakaian maid ini saya tidak punya pakaian lain lagi."

"Ehh kok bisa?"

"Itu.. karena pakaian saya yang lain sudah diambil oleh Admiral sebelumnya dan dibuang ke ruang angkasa."

"Cihh.. rupanya ulah bajingan itu ya, yasudah kalau begitu gunakan dulu saja apa yang ada. Aku akan membelikanmu pakaian nanti ketika pulang ke Bumi."

"Terimakasih banyak tuan, kalau begitu Jasmine bersiap-siap dulu."

"Oke.. aku mau tidur dulu sebentar. Bangunkan aku jika kamu sudah selesai, aku juga mau mandi dulu nanti."

*****

Sementara itu, Raisha dan Marshela yang diberi perintah oleh Rey sebelumnya nampak sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat pertemuan. Sambil menunggu pasukan yang lain siap, mereka berbincang-bincang terlebih dahulu di area taman.

"Kak Rai, sejak kamu kembali bersama Admiral Rey, kamu kelihatan sangat bahagia. Apa yang sebenarnya sudah terjadi?"

"Tentu saja aku bahagia. Siapa juga yang merasa tak bahagia jika hidupnya diselamatkan ketika sekarat menuju kematian."

"Kak sudah kubilang aktingmu dalam berbohong terlalu jelek. Caramu berbicara juga tingkah lakumu berbeda dari alasan yang kamu berikan barusan."

"Ahh kamu ini ya memang terlalu susah untuk dibohongi."

"Ahh kak kamunya aja yang tidak terlalu pandai."

"Iya deh.. apa kamu beneran ingin tahu yang sebenarnya?"

"Ahh sudah lah tak perlu kau beritahu pun aku akan segera tahu. Soalnya... semua yang terjadi bisa dilihat di vidio live stream nanti. Hahaha!"

"Ehh kamu! Tidak jangan dilihat!"

"Hahaha."

Mereka berdua saling berlarian dan mengejar seperti anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran di sebuah taman. Raisha mencoba mengejar Marshela karena dia tidak ingin Marshela melihat kejadian dirinya dan Rey karena Raisha akan merasa sangat malu jika Marshela mengetahui semuanya.

"Hahaha. Hah hah hah, sudah lah kak jangan mengejar aku terus aku capek."

"Kamu sendiri yang minta."

"Lohh kapan?"

Tiba-tiba Raisha mendapat sebuah pesan. "Ting! Pesaaan!" suara notifikasi pesan Raisha. "Duh siapa ini?" kata Raisha sambil membuka pesan. "Wow ini luar biasa," kata Raisha setelah membaca beberapa pesan. "Marshela coba lihat ini," kata Raisha sambil menunjukkan isi pesan tersebut kepada Marsehla, tapi Marshela tidak menanggapi pesan yang ditunjukkan oleh Raisha, dia malah menunjukkan pesan yang dia terima kepada Raisha. Dia memberitahu Raisha bahwa pasukan yang lain sudah siap untuk rapat pertemuan. Mengetahui hal itu Raisha langsung memberitahu Rey dengan mengirim pesan kepadanya.

Sementara Rey yang juga sudah siap dan telah menerima pesan dari Raisha, segera bergegas menuju ruang latihan bersama Jasmine. "Jasmine ayo kita berangkat." Jasmine menjawab, " Baik tuan."

******