Chereads / SPACE WARLORDS : Activated Power / Chapter 14 - BAB 14 - PENDAPAT DAN PERTEMPURAN

Chapter 14 - BAB 14 - PENDAPAT DAN PERTEMPURAN

• Di tempat lain,di sebuah stasiun televisi di Bumi.

Dua orang yang menghadap ke arah kamera, nampaknya sedang bersiap-siap untuk membawakan sebuah acara.Lalu, host yang membawakan acara, yang dikenal dengan nama Bung Gaprot mulai berbicara, " Pemirsa! Dimanapun anda berada! kembali lagi bersama saya Gaprot, host yang paling Fenomenal dan paling tampan sejagat raya dalam acara kesayangan kita, Seputar Fleet! Karena hari ini ada acara livestream besar dari fleet besar ABIS kita yaitu Azte Fleet! Kali ini, saya ditemani oleh bintang tamu penting yang akan memandu kita semua! Yaitu profesor Takhsiran dari Universitas Bang Kong Heu'Ay! Selamat pagi menjelang siang profesor bagaimana kabar anda hari ini?" tanya host tersebut kepada profesor Takhsiran.

Profesor Takhsiran menjawab, "Lumayan kabarku selalu baik seperti biasanya, sehat, kuat dan tahan lama."

"Sangat bagus kalau seperti itu, seperti yang sudah kita ketahui profesor, sekarang Azte Fleet akan menyerang planet Ular Kabut. Sambil menunggu mereka mengirim live streamnya ke sini. Saya ada beberapa pertanyaan untuk profesor."

"Baik silahkan saja tanya sebanyak mungkin, apa sih yang tidak bisa dijawab oleh Profesor paling tampan di seluruh dunia ini."

"Haha iya iya, Azte Fleet akan menyerang planet Ular Kabut hari ini, apa pendapat profesor mengenai tindakan mereka?"

"Manyerang? Tindakan mereka tidak cocok didefinisikan menyerang, tetapi lebih cocok didefinisikan bu, nuh, di, ri!"

"Haha.. kenapa anda bisa befikir demikian profesor?"

"Planet Ular Kabut itu merupakan planet diurutan ke-3 dalam daftar planet paling berbahaya yang ditemukan oleh manusia. Azte Fleet saat ini sedang melemah, mereka memerlukan banyak sumber daya untuk bangkit, planet Ular Kabut memiliki sumber daya alam yang disebut Akik, mereka menyerang planet tersebut untuk mengambil Akiknya, meskipun mereka mengirim 1000 tentara pasukan khusus metal dan angel, yang namanya pemula tetap saja pemula. Mengirim mereka sama saja seperti bunuh diri."

"Bukannya Azte Fleet memiliki Angel tingkat 2, dewi perang Raisha?"

"Meskipun mereka mempunyai Angel tingkat 2, hanya mengandalkan dia seorang saja tidak akan cukup melawan ribuan pasukan Ular Kabut belum lagi pemimpinnya."

"Haha.. ternyata seperti itu yah, bagaimana jika mereka berhasil?"

"Aku akan mencium pantat ayam jika mereka berhasil."

Ketika mereka berdua sedang sibuk berbincang-bincang sebuah pesan video tiba-tiba muncul.

"Hallo, apakah ini dalam acara Seputar Fleet saluran TV Razet?"

"Ahh iya, hallo juga dewi Raisha"

"Saya akan segera mengirim livestream saya kepada anda, mohon untuk anda bersiap-siap, oh ternyata ada profesor Takhsiran juga di sana, jangan lupa siapkan ayam buat kau cium pantatnya yah."

"Ahh iya iya dewi, saya akan segera menayangkan livestream anda."

*****

• Kembali ke kapal utama Azte Fleet

"Kakak Rai, apakah kita akan menang?"

"Oh iya kamu Reva kan ? Dan ini adikmu Resa, kalian yang sering disebut si kembar beda setahun itu? Kamu jangan terlalu memikirkan menang atau kalah. Berdo'a saja supaya kita semua tidak mati."

"Kalau saja hari ini aku mati, aku ingin mati dengan cara terhormat."

"Kita adalah tentara, sebuah kehormatan besar jika kita mati di medan perang."

Raisha mulai menghubungi Marshela yang berada di ruangan formasi, yang bertugas memberi informasi dan mengatur strategi nantinya. Raisha segera meminta intruksi.

"Marshela, bagaimana sekarang?"

"Kita sekarang sudah masuk ke Atmosfer planet Ular Kabut, dan sudah berada dalam formasi. Dalam hitungan 5 kalian bisa segera terjun menyerang ke bawah!"

"Oke."

"Bersiap-siap! Lima! Empat! Tiga! Dua! Satu!

Semua Pasukan Khusus Metal Gear dan Angel Gear, yang berjumlah 1000 orang, terdiri dari 300 laki-laki dan 700 perempuan terjun ke bawah dan akan melakukan penyerangan. Lewat instruksi yang diberikan oleh Marshela, Raisha mengomando seribu orang dalam pasukannya itu.

Belum juga mereka menginjakkan kaki di planet tersebut, mereka sudah disambut pasukan Ular Kabut terbang, yang panjang tubuhnya rata-rata sekitar 10 meter dan diameter tubuh rata-rata sekitar 50 sentimeter. Bentuk kepala ular tersebut seperti kepala ular kobra di Bumi, dengan gigi taring yang berbaris, serta sepasang sayap dekat kepalanya, dan duri-duri tajam menyerupai sirip ikan di punggungnya, serta sisik berwarna perak yang kerasnya sekeras besi.

Ular tersebut menyerang pasukan Azte dengan ciri khas yang menjadi nama panggilan mereka, yaitu dengan menyemburkan kabut yang beracun dari jauh dan dapat menyebabkan karat dan korosif pada besi. Sedangkan senjata beserta armor yang dipakai oleh pasukan khusus semuanya dibentuk dari besi. Ular tersebut mengeluarkan kabut untuk membuat pandangan lawan menjadi kabur, dan dapat melemahkan lawan sehingga memudahkan mereka untuk menang.

Raisha segera memberi komando dan meninta instruksi, "Jangan panik semuanya! tetap tenang! Gunakan battle form kalian, pertahankan formasi! Baris pertama dan kedua ikut aku membuka jalan! Baris ketiga habisi sisanya! Baris keempat lindungi kami semua yang ada di depan kalian dengan meriam! Baris kelima jaga-jaga bila ada serangan dari belakang atau serangan acak dari musuh! Marshela masuk! Jelas kan lokasi musuh!"

"Pasukan musuh terdekat berada di arah utara dari kakak, dua pasukan dengan jumlah besar masing-masing di arah Barat dan Tenggara juga sedang mendekat!"

"Bagaima boss nya? Di mana lokasinya?"

"Kita terjun langsung di dekat sarangnya, seharusnya sekarang kakak sudah dekat dengan bossnya, terus saja maju ke arah utara.

"Semuanya bersiap-siap bertarung sekarang! Serang!"

*****

• Kembali ke satsiun TV Razet

Host memulai percakapan, "profesor Pasukan Khusus Azte sudah memulai pertarungan mereka, sepertinya pertarungan berjalan normal dan mereka kelihatannya tidak kesulitan sama sekali."

"Meskipun hanya ular terbang tetapi tidak mudah mengalahkan mereka. Serangan andalan ular terbang melilit musuh mereka di udara, dan itu membuat pasukan Azte kerepotan bila terkena lilitannya. Mereka nampak tidak kesulitan karena dewi perang mereka Raisha dengan armor Goddess of Death bentuk terakhirnya dan senjata andalanya Sabit Kematian membantai banyak pasukan ular terbang tersebut sehingga hanya menyebabkan sedikit korban di pihak Azte."

"Apakah mereka bisa bertahan lama di sana, mereka masih belum menyentuh tanahnya sedangkan kabut beracun masih mengelilingi dan menghalangi pandangan mereka."

"Gerombolan ular pertama sudah hampir habis dan mereka juga sudah mulai menyentuh tanah dan mendarat di sarang ular tersebut, sekarang mereka akan menghadapi pasukan penjaga boss nya."

"Apakah mereka akan berhasil menang juga melawan penjaga boss?"

"Aku tidak tahu pasti, sekarang kita lihat dulu saja pertempurannya, kita harus fokus soalnya gambar vidionya kurang jelas karena terhalang kabut."

*****

Kembali ke pertempuran

Raisha dan yang lainnya berhasil mendarat di dekat sarang boss Ular Kabut. Sekarang mereka akan menghadapi para penjaganya.

"Mashela masuk! Jelaskan lokasi musuh sekarang!"

"Musuh berada di arah barat laut dari kakak, ada juga

Yang berada di timur. Kelompok-kelompok kecil tersebar hampir di seluruh sarang. Bossnya berada di sebelah Utara."

Mereka mulai melawan pasukan penjaga yang berdatangan dalam jumlah yang sangat banyak. Pasukan penjaga boss ukurannya lebih besar dari ular terbang yang mereka hadapi sebelumnya, tapi lebih pendek. Mereka tidak mempunyai sayap, kepalanya lebih mirip ular piton biasa dengan tanduk besar di kepalanya yang menghadap ke depan. Sisknya sama berwarna perak, juga tidak memiliki duri di punggungnya. Terlihat sederhana tetapi jauh lebih kuat dari ular yang terbang dan sisiknya juga jauh lebih keras dari sebelumnya.

*****