Semua hal tentang Hilmy benar-benar aneh. Ilham tidak mengenal Hilmy sebelumnya, tetapi dia langsung merasa bahwa anak ini begitu cocok untuknya. "Aku akan pergi ke ayahku untuk melihat apakah aku bisa memintanya untuk membantu mencari solusi."
Hilmy yang telah duduk di sana dan mendengarkan pembicaraan kedua orang itu, tidak bisa menahan kegembiraannya. Status Pak Wijaya, ayah Ilham di Soe Bersaudara tidak rendah. Jika dia bersedia membantu Hilmy untuk berbicara, masalah ini seharusnya bisa diselesaikan dengan lebih baik.
"Ayahmu harus mengurus ini? Orang lain akan mengatakan bahwa dia terlalu ikut campur, bahkan mungkin Pak Yuvan akan memiliki pendapat yang buruk tentang dia." Pak Wijaya adalah sutradara di Soe Bersaudara, bukan manajer artis. Dirga tidak percaya bahwa Pak Wijaya akan mengambil risiko dengan menyinggung Pak Yuvan untuk masalah ini. Pak Wijaya akan mendapat risiko jika membantu Hilmy dengan menjadi perantara. Terlebih lagi, situasi Hilmy saat ini sangat buruk. Jika Pak Wijaya turun tangan, dia tidak hanya akan melawan senior tertentu, tetapi juga seluruh sistem artis di perusahaan itu.
Meskipun sistem artis Soe Bersaudara selalu dikritik oleh dunia luar, dan kontrak artis di sana disebut "kontrak penjualan", sistem inilah yang telah menjamin kemakmuran Soe Bersaudara dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, sebagian besar artis Soe Bersaudara masih memegang pola pikir sederhana. Walaupun mereka menjadi pilar dari perusahaan itu, mereka hanya bisa bekerja dengan jujur. Soe Bersaudara telah terbiasa dengan kontrol tingkat tinggi untuk para artisnya. Tiba-tiba, duri seperti Hilmy muncul. Jika dia tidak direhatkan sejenak, yang lain akan segera mengikuti langkahnya. Ketika semua artis di perusahaan itu memberontak, akan sulit untuk dikendalikan.
"Jika aku tidak bisa berbicara pada Pak Yuvan, aku akan meninggalkan Soe Bersaudara tahun ini." Hilmy hampir putus asa setelah mendengar ini, tetapi kemudian Dirga mengubah topik, "Tetapi bagaimana kamu bisa keluar begitu saja tahun ini? Lebih baik kamu membuat kesan yang sangat indah terlebih dahulu, lalu kamu bisa keluar."
Mata Ilham juga berbinar, dan Dirga setuju untuk menulis naskah untuk Soe Bersaudara. Sebagai gantinya, dia ingin menemukan aktor Soe Bersaudara di masa depan, dan Soe Bersaudara tidak bisa menghentikannya. Dirga ingin Hilmy bermain di sebuah film, dan Soe Bersaudara harus setuju apa pun yang terjadi.
Setelah mendengarkan penjelasan keduanya, ekspresi muram Hilmy tampak tertiup angin. Secara bertahap senyum di wajahnya menjadi jelas.
"Sisanya tidak ada artinya bagiku." Dirga bangkit dan menyerahkan kursinya kepada Ilham, "Lanjutkan, aku keluar dulu."
Dirga kembali ke ruang tamu dari balkon, dan bertemu Reva di pintu. Reva menariknya dan bertanya, "Dirga, teman yang datang denganku hari ini tidak ada di kamar mandi. Apakah kamu melihatnya?"
Cantika juga keluar dari kamar mandi, dan menggelengkan kepalanya dengan menyesal pada Reva, "Tidak ada orang di dalam."
"Apakah kalian mencari Hilmy?" tanya Dirga. Cantika dan Reva saling memandang. Mereka juga baru menemukan bahwa Hilmy hilang. Bagaimana Dirga tahu? Dirga menunjuk ke belakangnya, "Hilmy ada di balkon, kupikir dia sudah memberitahu kalian."
Cantika dan Reva bertanya berbarengan, "Apa kamu pernah bertemu Hilmy sebelumnya?"
Dirga mengangkat bahu, "Aku kenal dia, tapi dia tidak mengenalku."
Cantika ragu-ragu, "Lalu ada apa dia bertemu denganmu?"
"Ilham berpikir bahwa Hilmy sangat cocok untuk peran gangster di filmnya, jadi dia membawanya untuk menemuiku." Dirga menjelaskan secara singkat tentang masalah tersebut, "Hilmy mengatakan bahwa dia mengalami sedikit masalah baru-baru ini, dan kemudian dia ingin aku membantunya. Sekarang mereka masih membahas masalah peran Hilmy di film Ilham. Mereka di balkon."
Reva tidak menyangka hal itu akan berubah menjadi seperti ini. Dia telah memikirkan tentang bagaimana membicarakan ini pada Dirga sebelumnya, dan bahkan berencana untuk meminta bantuan Cantika. Dia tidak menyangka Hilmy akan menjadi orang yang sangat mandiri. Dia mendapat berkah tersembunyi dan menerima tawaran main di film Ilham.
Reva sangat senang untuk Hilmy, "Hilmy adalah tipikal orang Indonesia, sangat pekerja keras. Sebelum berhasil, dia akan memanfaatkan setiap kesempatan. Aku yakin dia tidak akan mengecewakanmu."
____
Ilham berpikir bahwa Dirga akan segera meminta Soe Bersaudara untuk menemukan Hilmy untuk membuat film, tetapi Dirga memberitahunya bahwa waktunya belum tepat. Awalnya Ilham tidak mengerti apa yang dimaksud Dirga dengan hal ini, tapi dia segera mengerti.
Setelah dua edisi "Kebangaan Sang Petarung" menjadi serial di "Harian Mentari", Soe Bersaudara akhirnya menayangkan episode pertama dari serial TV yang diadaptasi dari novel itu.
Karena buru-buru menyelesaikan syuting serial ini, kru Doni harus menyelesaikan syuting yang harusnya selesai selama tiga minggu dalam waktu hanya sepuluh hari. Selama waktu syuting siang dan malam, beberapa pemeran utama hampir tidak punya waktu untuk tidur, dan tentu saja mereka tidak bisa makan atau istirahat. Adapun cedera di antara mereka, itu menjadi hal biasa. Lukman tanpa sengaja terkilir dan sering harus bergegas ke studio setelah dirawat oleh terapis. Melly terluka oleh penyangga saat berkelahi, dan memiliki enam jahitan di lengannya.
Keesokan harinya, mereka akan syuting seperti biasa. Melly melakukan aksi bela diri lagi kali ini. Tidak ada cedera, tetapi seringkali ketika sutradara meneriakkan agar adegan dilanjutkan, Melly tidak bisa membuka kedua kelopak matanya dengan segera. Dia bisa tertidur dengan bersandar pada apa pun. Satu-satunya keuntungan adalah bahwa beberapa artis muda itu memiliki momentum bersama dan mendapatkan kebanggaan yang tak kenal takut. Kerja keras semacam inilah yang telah membawa kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada malam penayangan perdananya, lebih dari 400.000 orang di Indonesia menonton episode pertama "Kebangaan Sang Petarung" di TV. Setelah "Penembak Jitu", serial TV ini berhasil memicu hiruk-pikuk saat ditayangkan secara nasional. Berbagai topik tentang serial TV ini menjadi viral. Fokus diskusi panas di antara media dan publik adalah tentang film ini. Di jalan atau di terminal bus, semua orang bertemu dan mereka tidak lagi membicarakan cuaca atau pasar saham terkini. Mereka selalu membahas tentang plot atau menebak-nebak nasib karakter dalam serial TV tersebut. Banyak orang memperhatikan Harian Mentari edisi selanjutnya. Kapan novel berseri akan muncul lagi di koran?
Soe Bersaudara merasakan banyak keuntungan dari serial TV itu. Keputusan awal Farah sekarang tampaknya sangat benar. Tidak hanya suara internal perusahaan yang awalnya menentang pembelian skrip mahal telah menghilang, tetapi Soe Bersaudara bahkan menyerahkan departemen manajemen artis Soe Bersaudara yang paling penting kepada Farah.
Meski hanya satu episode serial TV yang disiarkan, jumlah penonton dan evaluasi industri telah mencerminkan hasil yang baik. Perusahaan juga bermaksud untuk mendorong peringkat serial TV ini ke tingkat yang lebih tinggi, jadi dalam variety show berjudul "Ini Talkshow", pemeran utama serial TV itu, yaitu Lukman dan Melly muncul bersama. Melalui serangkaian acara seperti ini, serial TV itu berusaha untuk lebih memperluas jangkauannya terhadap pemirsa.
Serial TV itu menayangkan satu episode dalam tiga hari. Tayangan dari setiap episode hampir dapat menyamai rekor "Penembak Jitu" saat pertama kali disiarkan. Entah dari mana, Soe Bersaudara telah mengetahui bahwa "Kebangaan Sang Petarung" hanyalah prekuel.
Setelah mengkonfirmasi berita tersebut, Farah membuat keputusan yang tegas dan memutuskan untuk tetap membeli naskah adaptasi novel ini dengan bayaran 100 juta rupiah episode. Dirga tidak langsung setuju, namun dia hanya mengatakan akan mempertimbangkannya lagi. Dirga menunjukkan sikap jual mahal. Soe Bersaudara bahkan siap untuk memberikan apa pun padanya. Namun pada akhirnya, permintaan Dirga membuat mereka tercengang.