Chereads / Aku dan Kau "bukan kita" / Chapter 10 - boncengan

Chapter 10 - boncengan

Hari ini Niko tidak masuk ke sekolah, padahal hari ini Acha sudah mempersiapkan jawaban bila nanti Niko menyiyirin Acha lagi karna mengerjakan tugas di sekolah.

"Hari ini Niko gak sekolah ya Cha" tanya Rani sekertaris kelas

"Kok nanyak  ke gue" Acha balik bertanya.

"Ya kan lo  temen sebangku nya Niko" ucap Rani

"Gue gak tau, dia gak ada bilang ke gue" jawab Acha dengan terpaksa agar Rani tidak lanjut bertanya

Bel istirahat pertama berbunyi, tiba tiba Manda datang ke kelas Acha  dengan sangat terburu buru.

"Cha,gawat.... Niko kecelakaan" ucap Manda tanpa basa basi di hadapan Acha

"Hah serius lo" tanya Acha binggung tetapi tetap santai

"Iya Cha, dia kecelakaan tadi pagi waktu mau ke sekolah" jelas Manda

"Gue sama Ringgo mau jenguk dia di rumah sakit nanti pulang sekolah, lo ikut ya" ajak Amanda

"Kenapa gue harus ikut" tanya Acha heran

"Iya dong Cha, lo kan temen sebangkunya, plissss ikut ya gue ga enak perempuan sendiri.

"Yaudah deh gue ikut pulang sekolahkan?" ucap Acha menyetujui

"Nanti setelah bel pulang lo langsung ke parkiran ya" suruh Manda

"Iya"

Diana dan Lala yang menyaksikan percakapan antara Acha dan Amanda tampak heran dan bertanya tanya mengapa dua gadis ini sudah dekat padahal beberapa hari lalu Acha sangat kesal apa Amanda.

"Lo kok jadi Deket sama anak baru itu cha" tanya Lala heran setelah Acha selesai berbicara dengan Amanda

"Gak deket biasa aja" jawab Acha seadanya

"Eh btw si Niko kok bisa kecelakaan sih" tanya Diana dengan pertanyaan yang tidak berbobot

"Aduh pasti pada heboh ni kalo tau gosip ini" tambah Diana yang mulai lebay

"Apa an sih Lo Din lebay banget" ucap Acha yang mulai risih dengan Diana

.....

Setelah bel pulang Acha pun langsung ke parkiran untung saja hari ini kebetulan Nathan sedang kerja kelompok jadi ia tidak akan di jemput. Sorot matanya mendapati Manda, Alex ,dan Ringgo yang sudah terlebih dahulu sampai di parkiran

"Cha, Lo di bonceng sama Ringgo ya biar kita bisa cepet sampe ke rumah sakit" ucap Manda saat melihat kedatangan Acha. Amanda sengaja menyuruh Ringgo berboncengan dengan Ringgo agar mereka menjadi dekat dan Acha menjadi jauh dari Niko. selain pintar dalam bidang pendidikan Amanda juga jago dalam hal seperti ini

"Hah.." Acha kaget bercampur senang dan degdegan

"Ayok naik" ajak Ringgo tanpa bada basi

Tanpa berpikir panjang Acha langsung duduk di jok motor Ringgo jelas saja Acha tidak akan mennyianyian kesempatan ini. Selama di perjalanan detak jantung Acha tidak bisa berdetak normal karena akhirnya  tiba saatnya ia biasa berboncengan dengan Ringgo cowok tampan yang saat ini membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya . Tetapi sayangnya selama diperjalanan Ringgo hanya diam saja, hal ini membuat Acha harus memutar otak untuk mencari topik pembicaraan. ia tidak ingin melewatkan kesempatan ini hanya untuk berdiam diaman.

"Emmmm Ringgo, Niko di rumah sakit mana ya" tanya Acha di atas motor demi memecahkan keheningan di antara keduanya

"Lupa gue namanya tapi dekat sini kok" jawab Ringgo

"Oooo" Acha mengakhiri pembicaraan, ia tidak terlalu kreatif untuk memanjangkan percakapan dan akhirnya pasrah dengan keheningan.

Karna tidak menemukan pembahasan lagi Acha pun memilih untuk diam saja dan menikmati momen langka ini, sambil menikmati wangi parfum milik Ringgo yang sangat khas dan dapat mencium aroma itu dengan sedekat ini

....

Setelah sampai di rumah sakit mereka langsung mencari tau di ruangan mana Niko di rawat. dan langsung menuju ke ruangan tersebut bersama sama

sampai di ruangan Niko!

"Niko kok Lo bisa kaya gini sih" tanya Amanda yang langsung berdiri disampingnya Niko

" ya gimana lagi" jawab Niko datar

"Nik Lo kecelakaan di mana " kini Ringgo yang bertanya dengan cool

"Di tikungan deket sekolah "jawab niko seadanya

"Gue kira lo gak bisa kecelakaan nik, ternyata bisa juga" ucap alex sambil tersenyum menahan tawa

"Gila lo masa ada orang yang gak bisa kecelakaan" ucap manda sambil menatap Alex sinis

"Niko kan ada ilmu hitamnya siapa tau bisa menangkis segala hal jahat kan" ucap Alex sambil terkekeh tertawa agar memecahkan suasana tegang di ruangan ini

"emang iya Niko punya ilmu hitam?" tanya Acha dengan polos

ruangan ini hening beberapa detik setelah mendengar pertanyaan Acha, lalu mereka tertawa terbahak bahak. bahkan Ringgo yang terkenal cool pun ikut tertawa.

Acha sedikit malu karena mereka menertawakannya tetapi senyum nya tiba tiba terlihat saat sorot matanya mendapati Ringgo yang terlihat semakin tampan saat tertawa.

Ternyata lawakan yang tanpa di sengaja bisa membuat Acha melihat pemandangan indah.

"Lo ngapain ikut Cha, lo kecarian karna gue gak masuk?" tanya Niko tiba tiba saat menyadari keberadaan Acha

"Hah.. kepedean banget Lo, gue cuma di ajak Manda aja"

"Ooo gitu"

Saat semuanya bersenda gurau Acha hanya bisa diam di ruangan itu karna dia merasakan Susana asing di ruangan itu, hal itu di karena kan Acha belum terlalu mengenal sosok mereka.

Niko hanya mengalami kecelakaan kecil dan besok udah bisa masuk ke sekolah. maka kemaren karena mereka ada beberapa kesibukan lain mereka langsung bergegas pulang.

"Acha, lo dianter pulang sama Ringgo ya, gue mau beli sesuatu dulu sama alex" ucap Amanda setelah keluar dari ruangan Niko, sebenarnya ini hanya akal-akalan Amanda saja, ia sengaja ingin membiarkan Acha dekat dengan Ringgo agar ia mempunyai peluang lebih besar untuk bersama dengan Niko

"Lo udah bilang ke Ringgo" tanya Acha

"Udah, lo tunggu dulu di parkiran  ya dia lagi ke toilet bentar" ucap Amanda

"Oke" ucap Acha dan segera berjalan kepakiran rumah sakit masih dengan detak jantung yang sama seperti saat di bonceng oleh Ringgo.

Hanya beberapa menit Acha menungggu, sosok Ringgo muncul berjalan mendekati Acha

"yuk" ajak Ringgo saat motor nya sudah menyala

"Hemm" ucap Acha dan naik ke motor Niko

Suasana kembali hening di antara Acha dan Ringgo, tidak ada yang mau memulai pembicaraan sampai akhirnya suara Ringgo memecahkan keheningan di atas motor

"Lo laper gak,mau makan dulu? " Tanya Ringgo

"Emmm lumayan sih" ucap Acha gugup

"Yaudah kita makan di tempat biasa gue makan aja ya" ajak Ringgo

"Yaudah" jawab Acha dengan senang, akhirnya bisa makan berdua dengan Ringgo

Setelah 10 menit menyusui jalanan, akhirnya sampai lah mereka di sebuah cafe bernuansa klasik, yang katanya tempat biasanya Ringgo makan. cafe ini memang cocok untuk Ringgo yang tampak cool

"Lo mau makan apa?" tanya Ringgo setelah mereka berada di dalam cafe tersebut

"Gue pesan nasi goreng sama lemon tea aja" jawab Acha canggung

"Yaudah tunggu gue pesan dulu" ucap Ringgo dan meninggalkan Acha di sebuah meja.

Ringgo kembali dan duduk tepat di kursi di depan Acha,

Acha berusaha mencairkan sebongkah es yang ada di tengah tengah mereka dengan kehangatannya.

"Ringgo, lo udah lama temenan sama Niko ya" tanya Acha basa basi dengan penuh keberanian

"Dari SD gue temenan sama dia" jawab Ringgo sambil menatap wajah Acha pekat

"Niko itu emang gitu ya sikap nya aneh omongannya pedes lagi" tanya Acha sambil memalingkan pandang dari wajah tanpan Ringgo, Acha takut kelamaan mentap wajah Ringgo. takut makin jatuh cinta

"Niko emang gitu orangnya langsung blak blakkan gak suka basa basi" jelas Ringgo sambil tersenyum tipis

"Tapi kalo lo sabar dia juga bakal luluh kok" tambah Ringgo sambil melipat kedua tangannya di atas dada

"Maksudnya" Acha menaikan salah satu alisnya heran

"Lo suka kan sama Niko" tanya Ringgo

"Hah gosip dari mana itu, enggak kok"

"Kan gosipnya banyak banget yang suka sama dia gue kira lo salah satunya"

"Gue gak termaksud kok"

Mulut  Acha serasa tak sabar untuk mengatakan pada Ringgo bahwa orang yang dia suka adalah Ringgo bukan Niko.tapi mana mungkin Acha mengucapkan itu, tingkat gengsi Acha kan tinggi.

"Lo Ahir Ahir ini Deket sama Manda ya" Ringgo balik bertanya

"Gak terlalu deket sih"

"Kalo gue boleh minta tolong lo temenin dia ya, karna dia belum punya temen cewek di sekolah selama abangnya meninggal dia bener bener menutup diri untuk berteman." pinta Ringgo dengan lembut

"Iya gue usahain" jawab Acha seadanya

"Kayanya Manda lebih dekat sama lo yah dari pada sama Niko" Acha kembali bertanya, ia seakan tidak membiarkan keheningan menemani mereka kali ini

"Iya karna gue udah ngagep dia kaya adek gue setelah Abang nya meninggal, Abang nya udah nitipin dia ke gue dan Niko sih tapi Niko sedikit risih sama Manda setelah dia tau Manda suka sama dia" jelas Ringgo yang mulai nyaman ngobrol dengan Acha

"Jadi Niko udah tau kalo Manda naksir sama dia" tanya Acha kaget

"Dia udah tau dari lama makanya Niko sedikit menghindar dari Manda." jawab Ringgo

"Manda minta tolong sama Lo buat deketin dia ke Niko ya?" tanya Ringgo

"Iya" jawab Acha singkat

"Sorry ya kalo Manda sedikit ngerepotin"

"Enggak kok"

Setelah makanan datang keduanya memutuskan hening sambil menikmati makanannya masing masing, setelah selesai makan mereka pun langsung bergegas untuk pulang karena hari sudah mulai sore

Dingin nya angin yang berhembus menemani perjalanan mereka menuju rumah Acha, entah apa yang ada di pikiran Acha bisa bisanya ia berharap Ringgo akan memberikan jaket padanya padahal jelas jelas Ringgo pun tidak mengenakan jaket.

"Makasih ya Ringgo" ucap Acha setelah sampai di rumahnya

"Ok" ucap Ringgo singkat

Kebetulan saat Ringgo mengantar kan Acha pulang, papa Acha sedang mencuci motor di depan rumah dan menyaksikan anak perempuan nya yang di antar oleh Ringgo

"Pamit om" pamit Ringgo dengan sopan sambil sedikit menunduk kepalanya

"Iya" ucap papa Acha sambil tersenyum kecil

"Siapa itu cha" tanya papa Acha spontan saat suara motor Ringgo sudah tidak terdengar

"Temen pa!" jawab Acha singkat

"Teman atau....." papa Acha mencoba menggoda gadis perempuan nya yang tampak salah tingkah

"Teman paaaaa teman, Acha juga baru kenal" ucap Acha meyakinkan papanya

"Udah deh Acha mau mandi" ucap Acha dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah, sebelum papanya akan mengintrogasi nya Berjam jam