Randi dan Randa baru saja sampai rumah dan langsung disambut oleh kedua orangtuanya serta kakaknya. Sang ibu langsung membuka suaranya dengan menanyakan keadaan Hanita dan kronologi kecelakaan yang dialami sang gadis.
"Bagaimana keadaan Hanita dan kronologinya bagaimana hingga dia bisa kecelakaan?"
Randi segera menjawab pertanyaan sang ibu.
"Luka yang dialami, Hanita lumayan parah karena benturan dikepalanya cukup kencang dan mengakibatkannya kritis dan sekarang ia koma. Kalau masalah kronologi aku kurang tau karena saat kami sudah sampai kelasnya, dia sudah terluka."
Taci begitu kaget sekaligus kasian terhadap Hanita karena orang sebaik dirinya harus mengalami hal seperti itu.
"Ya, ampun sungguh malang sekali nasib gadis itu. Randi dan Randa harus menjaga Hanita karena kaa-san dengan kaa-sannya Hanita sudah bersahabat sejak kecil! Pasri Risma saat ini sangat terpukul mendengar keadaan putri keduanya."
"Aku dan kak Randa akan menjaga, Hanita dengan sekuat tenaga kami atau melebihi tenaga kami sendiri."
"Bagus, kaa-san sayang kalian semua dan kalian juga harus lebih hati-hati karena tindakan kejahatan semakin marak diluaran sana. Aku tidak mau ketiga putra kesayangku terluka atau tergores sedikitpun."
"Baik, kaa-san," ucap ketiga putranya.
"Ya, sudah kalian mandi sana setelah itu makan malam pasti kalian belum makan!"
"Baik," ucap si kembar.
Randa dan Randi menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Sementara Sifa segera menyiapkan makan malam, Sam menyelesaikan pekerjaanya dibantu oleh Taci.
Dikamar Randi yang baru saja sampai kamarnya. Ia masih belum mandi dan berpikir siapa yang melukai Hanita apa ini ulah fansnya.
"Siapa yang melukai, Hanita apa ini ulah fansku? Bila benar olah mereka rasakan saja besok pembalasanku," seringainya jahat.
Setelah mengatakan itu, ia segera masuk kekamar mandi tidak lupa membawa handuk dipundaknya.
Sementara dikamar Randa yang baru selesai dengan aktivitas mandinya dan sekarang tinggal mengeringkan rambutnya terlihat termenung dikursi belajarnya.
"Siapa orang sialan yang melukai, Hanita dan kenapa aku merasa ini ulah fans Randi. Hem, sepertinya besok akan menjadi hari yang menyenangkan, dimana bisa bermain-main dengan sampah-sampah tak berguna," seringainya.
Entah besok apa yang terjadi dengan fans Randi dan apakah orang yang membenci Hanita semakin gila bila diberi pelajaran oleh si kembar atau malah takut karena tindakan mereka, kita lihat nanti.
Beberaa saat kemudian Sifa sudah selesai menyiapkan makanan serta Sam yang dibantu Taci sudah menyelesaikan pekerjaanya sekarang mereka tinggal makan. Si kembar terlihat turun kebawah untuk makan malam besrsama. Setelah makan malam bersama ketiga putra dari keluarga Nugraha tinggal menyiapkan keperluan sekolah yang akan mereka gunakan besok. Keluarga Nugraha duduk ditempat masing-masing dan makan dengan tenang tanpa ada suara kalau ada suara itu hanya suara alat makan yang saling beradu.
Shima yang baru saja selesai mandi dan sudah sampai drumah beberapa saat yang lalu segera turun kebawah untuk makan. Setelah sampai dimeja makan, ia langsung duduk ditempat biasanya yang digunakanya setelah itu makan dengan tenang tanpa ada suara. Setelah selesai makan dia segera masuk kekamarnya kembali untuk menyiapkan segala keperluannya untuk sekolah esok selepas itu, ia tidur.
Sekilas info.
Shima Narai adalah anak dari Yasira Narai dan Yasu Narai. Sang ayah bekerja sebagai kepolisian Tokyo sekaligus detektif dan sang ibu hanya menjadi ibu rumah tangga.
Nafi yang baru saja rumahnya langsung disambut oleh pertanyaan sang ibu dan sang ayah hanya diam saja karena menurutnya apa yang akan diucapan olehnya sama seperti apa yg dibilang ibunya.
Sekilas info.
Nafi Uzaki adalah anak dari Monito Uzaki dan khashi Uzaki. Sang ayah bekerja sebagai wali kota Tokyo dan sang ibu memutuskan berhenti dari pekerjaan modelnya setelah memiliki anak dan fokus menjadi ibu rumah tangga.
"Darimana saja, jam segini baru pulang?"
"Salah satu temanku kecelakaan, kaa-san dan aku menjenguknya tadi."
Khashi kaget mendengar perkataan anaknya dan langsung menanyakan keadaan teman anaknya tersebut.
"Terus bagaimana keadaannya?"
"Dia koma, kaa-san karena luka yang dialaminya cukup serius."
"Astaga, semoga cepat sembuh."
"Amin, ya sudah aku mandi dulu kaa-san dan tou-san."
"Ya, setelah itu selesai mandi langsung kemeja makan untuk makan malam!"
"Iya, kaa-san."
Nafi segera menuju kamarnya dan setelah ssmpai dia segera mandi agar tubuhnya kembali segar.
Dirumah sakit terlihat Miwa dan Naji yang makan malam seng makanan yang dibeli sang gadis diluar rumah sakit ini karena menurut mereka masakan rumah sakit tidak enak. Jadi, mereka memilih membeli makan diluar rumah sakit.
Sama halnya dengan Naji serta Miwa. Orang yang membenci Hanita tengah makan dikantin rumah sakit walaupun makanan disini tidak enak tapi ia tidak peduli karena perutnya sangat lapar serta mengawasi Hanita adalah hal utama saat ini.
Hanasi dan Sara yang sudah selesai makan malam dan menyiapkan keperluan sekolah besok. Dimana tadi Hanasi yang mampir kerumah sahabatnya dulu untuk mengambil keperluan sekolahnya besok dan setelah sang sahabat selesai dengan urusannya mereka kembali kekediaman Wijaya dimana Sara yang menginap dulu dirumah tersebut agar sahabatnya ada temannya.
Saat ini mereka tengah tiduran dikamar Hanasi. Sang pemilik kamar masih terpukul akan keadaan kakak perempuannya dan Sara sebagai sahabat senantiasa menghibur sahabatnya agar tidak terlalu terpaku pada kesedihan. Sebagai sahabat yang baik memang menjadi tugasnya ada disaat sedih serta senang bersama Hanasi.
Hanasi yang dihibur oleh sahabatnya merasa beruntung memiliki sahabat seperti Sara yang ada untuknya saat ia sedih ataupun senang. Sedikit demi sedikit sedihnya berkurang dan yang menghibur ikut bahagia karena sahabatnya tidak terlalu sedih lagi dan mereka memutuskan tidur karena besok sekolah.
Hari berikutnya.
Randi, Taci serta Randa sudah selesai dengan aktivitas sarapan dan juga berpamitan dengan ibunya. Saat ini mereka tinggal berangkat menuju sekolahan masing-masing karena ini sudah lumayan siang, makanya dari itu mereka segera berangkat menuju sekolahannya.
Begitupula yang lainnya seperti Nafi, Shima, Sara, Hanasi, Ina dan orang yang membenci Hanita segera berangkat menuju sekolahan mereka.
Setelah mereka sampai disekolah masing-masing mereka segera memasuki kelas mereka dengan perasaan berbeda karena biassnya ada Hanita sekarang orang tersebut tengah koma dirumah sakit. Biasanya Ina dan Hanasi yang dibawakan bekal kemudian mereka bisa makan bersama sahabat atau gebetan sekarang mereka harus makan dikantin tanpa menikmati masakan enak dari Hanita. Sedih pasti melihat keadaan Hanita tetapi mereka mencoba kuat agar orang yang mereka pikirkan saat ini bisa segera sembuh dan bangun dari komanya.
Sahabat Hanita yaitu Ina merasa kesepian tanpa adanya orang yang selalu sebangku denganya dan saat ini ia sendirian tanpa ada yang menemani. Dia hanya menatap bangku sahabatnya dengan air mata yang mengalir tetapi cepat ia hapus karena doa yang paling penting bagi Hanita serta dia yang harus fokus pada sekolahannya karena ia harus mencatat untuknya serta sahabatnya.
Tbc...
Terimakasih
12/02/21
By:Miwa