Laura menggedor kuat pintu rumah Maura, Laura tak peduli meski Maura sudah terlelap di dalam sana.
"aaa ...."
Laura mengeluarkan suaranya bermaksud untuk memanggil Maura, Maura pasti tahu kalau itu adalah suara Laura
"aaa ...."
Ulang lagi, dengan tetap menggedor pintu itu.
"iya sebenar"
Pintu itu terbuka, tapi ternyata Ervan yang membukakannya.
Laura terdiam sesaat, tapi sedetik kemudian Laura memeluk tubuh itu dengan eratnya.
Laura menangis sejadi-jadinya disana. Maura turut mengampiri mereka, dan mendadak panik karena mendengar tangisan Laura.
"ada apa ini"
Ervan menoleh dan menggeleng, tak bisa menjawab pertanyaan Maura itu.
"Laura kamu kenapa"
Maura mengusap punggung Laura, ada apa dengannya, ketika berpisah tadi Laura masih baik-baik saja, kenapa sekarang jadi seperti ini.
"bawa masuk"
Ucap Maura yang berjalan lebih dulu, Ervan sedikit menarik Laura untuk bisa menutup pintunya.
"tenang dulu"