Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, tapi Gilang masih saja terbaring di tempat tidur.
Gilang juga tidak mengizinkan Gista untuk pergi, Gilang ingin agar Gista tetap bersamanya saja.
Sejak bangun tidur, tangan Gilang tak henti mengusap perut Gista, meski Gista sudah kesal tapi Gilang tetap tak peduli.
"bangun dong sayang, ini udah siang kamu mau ke kantor kan"
"nanti saja, kamu berisik"
"kamu yang bilang kan, kalau kamu masih banyak pekerjaan, jadi ayo cepat bangun ih"
"enggak, aku gak mau, aku masih betah sama baby kembar ku disini"
"nanti kan malam masih bisa lagi"
"iya sebentar lagi aja"
"kamu belum mandi, belum lagi makan, mau berangkat jam berapa jadinya"
"jam berapa aja, aku kan yang punya perusahaan"
"songong amat"
Gilang tersenyum dan mengangguk, itu yang pernah Gista kataka juga, jadi Gilang mengikutinya juga sekarang.
"masih lama ya mereka lahir"
"kan baru juga 2 bulan"