"aku setuju"
Ucap Intan penuh kepastian, Laura sedikit tersenyum dengan ucapan itu.
"jangan permainkan aku Laura, kamu akan tahu akibatnya"
Laura mengangguk pasti, Intan lantas bangkit begitu juga dengan Laura.
"kabari aku secepatnya, jangan menunggu kesabaran ku habis"
Laura kembali mengangguk, Laura selalu berusaha menepati janji yang dibuatnya sendiri.
"kalau gitu aku permisi, terimakasih"
Laura tersenyum dan membiarkan Intan pergi dari dirinya, Laura merobek kertas dari bukunya, meremasnya kuat .... itu adalah kalimat yang Laura lontarkan pada Intan tadi.
Laura tidak tahu keputusannya kali ini benar atau salah, tapi Laura merasa telah menyerah dengan semuanya.
Laura ingin beristirahat dari semua yang menekannya, dan hanya ini jalan yang terfikir oleh Laura.
"Laura"
Laura menoleh melihat Revan dan Fitri yang berjalan menghampirinya.
"apa maksudnya, kenapa kamu malah biarkan Intan pergi"