Firly keluar dari kamar mandi, sekarang Firly sudah sempurna dengan pakaian kerjanya.
Kania berbalik dan terdaim memperhatikan Firly, meneliti setiap titiknya.
"lama ya"
Kania menggeleng dan berjalan menghampiri Firy.
"miring loh"
Ucap Kania seraya membenarkan dasinya, Firly juga turut melihatnya.
"aku biasa lihat papah aku pakai dasi, gak pernah miring seperti ini"
Keduanya tersenyum bersamaan, Firly memang sering kali asal memasangkan dasinya, dan biasanya Indri yang membantu Firly merapikannya.
Tapi sekarang sebelum bertemu Indri, sudah ada Kania yang membantunya jadi Indri tidak perlu repot lagi melakukannya.
"baiklah, kenapa tidak pakai parfum"
"pakai kok"
"gak ada, tambahin lagi"
Firly mengernyit, harus sebanyak apa, Firly hanya akan meeting bukan untuk jalan romantis.
"ayo pakai, eh"
"iya, parfumnya ada di tas, aku ke meja dulu"
"ya udak"
Kania menyamping dan membiarkan Firly melewatinya, terdiam memperhatikannya disana.
"Indri belum kesini"