"enggaaaakkk ...."
Jerit Sisil, sejak masuk rumah sakit Sisil jadi susah makan, Sisil inginnya hanya tidur dan nangis saja.
Riska melirik Angga di belakang sana, Riska sedih seperti ini terus.
Riska khawatir kalau sakitnya Sisil justru akan semakin parah lagi, dokter sudah menganjurkan kalau dengan cara apa pun, Sisil harus bisa makan, atau setidaknya ngemil dan bisa minum yang cukup.
"sebentar lagi mungkin, mamah kasih buah saja, mungkin Sisil mau"
"buah udah ditawarkan sejak awal, tapi kan tetap saja Sisil gak mau"
Sisil terlihat kembali memejamkan matanya, sisa tangisnya masih saja ada.
Riska mengusap kepalanya, kasihan sekali anak ini, padahal Riska sudah sangat menjaganya tapi tetap saja sakit seperti ini.
"kapan dokter kesini lagi"
"nanti sore"
"ya udah mungkin siang Sisil mau makan, sabar dulu kan yang penting bisa ada yang masuk ke perutnya, jadi sabar"
"tapi dari kemarin Sisil tidak mau makan, bahkan minum pun susah sekali"