Firly masih diam mendengar setiap luapan kekesalan Kania, Firly rasa memang ada benarnya juga apa yang dikatakan Kania.
Tapi Firly tidak suka jika Patricia ikut campur urusan Firly tentang Maura, hanya Firly yang tahu tentang Maura jadi mereka semua tidak perlu lagi ikut campur.
"bicara dong, kenapa hanya diam saja"
Firly hanya tersenyum sekilas tanpa berniat Menjawab kalimat Kania.
"kamu gak tahu kan gimana sedih mereka yang mungkin sudah kehilangan ibunya, mereka mau sampai nangis darah pun gak akan bisa kembali bersama, harusnya kamu bisa bahagiakan mami kamu selagi dia masih ada, khawatirnya tante Patricia itu karena rasa sayangnya sama kamu bukan semata karena keegoisannya saja"
"kamu fikir, kamu sudah sangat mampu membahagiakan orang tua kamu"
"apa maksud kamu"
"ya kamu fikir dengan kamu menyerah pada kondisi kamu yang sakit-sakitan itu tidak membuat orang tua kamu sedih, iya"
Kania balik diam, kenapa Firly malah berkata seperti itu.